Dalam artikel ini Dr. Grant Jeffrey akan menunjukkan kepada Anda, bahwa Alkitab menubuatkan kelahiran kembali Israel pada tanggal 14 Mei 1948. Ini pertama kali diterbitkan dalam bukunya “Armageddon – Appointment With Destiny” pada tahun 1988.
Nubuat Yehezkiel tentang kelahiran kembali Israel pada tahun 1948 dan penggenapan yang tepat di dalam generasi kita pada tanggal 14 Mei 1948 adalah salah satu penggenapan nubuat Alkitab yang terbesar dalam sejarah. Dua puluh lima abad yang lalu, ketika dia menjadi budak selama Penawanan Babel (606 – 536 SM), YAHWEH menyingkapkan kepada nabi Yehezkiel, tahun yang tepat – 1948 – ketika Israel pada akhirnya akan dipulihkan di Tanah Perjanjian. Hubungan kekal antara bangsa Yahudi dengan Tanah Perjanjian adalah tema utama nubuat Alkitab. Di dalam Alkitab, waktu-waktu ditentukan dalam detail tepat mengenai durasi waktu ketika orang-orang Yahudi diasingkan dari Tanah Perjanjian dan ketika Elohim mengizinkan mereka kembali ke Tanah Suci.
Penawanan Pertama – (Mesir) – 430 tahun
YAHWEH menubuatkan kepada Abraham dengan tepat kapan orang-orang Yahudi akan kembali dari Mesir dari Penawanan Pertama mereka yang berlangsung 430 tahun di negeri yang bukan kepunyaan mereka (Kejadian 15:13; Keluaran 12: 40-41).
Pada hari ke-14 Nisan, Paskah, YAHWEH membuat perjanjian dengan Abraham untuk memberikan Tanah Perjanjian. Elohim juga menubuatkan bahwa keturunan Abraham akan mengalami penindasan dan perbudakan selama tepat 430 tahun.
“Dan Dia berfirman kepada Abram, ‘Ketahuilah dengan sungguh-sungguh, bahwa keturunanmu akan menjadi orang asing di negeri yang bukan kepunyaan mereka; dan mereka akan melayani bangsa itu. Dan bangsa itu akan memperbudak mereka selama empat ratus tahun;’” (Kejadian 15:13).
“Penindasan” ini dimulai 30 tahun kemudian dengan kebencian yang diungkapkan oleh sikap mencemooh Ishmael kepada Ishak.
“Dan Sara melihat anak Hagar, orang Mesir, yang telah dia lahirkan bagi Abraham, sedang mengolok-olok.” (Kejadian 21:8-10).
Penindasan keturunan Abraham di Kanaan ini akhirnya berakhir dengan perbudakan di Mesir.
“Dan lama bani Israel berdiam ketika mereka tinggal di Mesir, adalah empat ratus tiga puluh tahun. Dan terjadilah, pada akhir empat ratus tiga puluh tahun, pada hari yang sama ini terjadilah, bahwa seluruh pasukan YAHWEH keluar dari Tanah Mesir.” (Keluaran 12:40-41).
Pada hari Paskah, 430 tahun kemudian, penawanan itu berakhir. Rasul Paulus menegaskan bahwa penawanan itu berlangsung persis 430 tahun (Galatia 3:17).
Penawanan Kedua (Babel) – 70 tahun
Demikian pula, Penawanan Kedua selama 70 tahun di Babel, seperti yang dinubuatkan dalam Yeremia 25:11, berakhir tepat pada tahun 536 SM ketika orang-orang Yahudi kembali ke Yerusalem sebagaimana yang diperintahkan oleh raja Persia, Koresh yang Agung.
Ketika banyak raja-raja Yehuda mulai memberontak melawan Elohim, banyak orang-orang Israel berpaling kepada penyembahan berhala dan dewa-dewa pagan meskipun ada peringatan Elohim melalui para nabi-Nya. Ke-10 suku Israel utara ditaklukkan bangsa Ashur pada tahun 721 SM (2 Raja-raja 17:6). Kemudian, Yeremia menubuatkan bahwa Kerajaan Yehuda juga akan diasingkan tepat 70 tahun dari Tanah Perjanjian yang dimulai pada tahun 606 SM karena dosa-dosa mereka.
“Dan seluruh negeri ini akan menjadi reruntuhan dan kengerian; dan bangsa-bangsa ini akan melayani raja Babel tujuh puluh tahun.” (Yeremia 25:11).
Tepat 70 tahun kemudian, pada hari pertama Nisan, 536 SM, Raja Koresh dari Persia membebaskan orang-orang Yahudi, seperti yang telah dinubuatkan Yeremia. Meskipun mendapat izin dari raja, hanya sedikit sisa-sisa orang Yahudi yang meninggalkan Babel dan kembali ke Israel. Sebagian besar tidak pernah kembali, lebih memilih untuk tinggal di negeri penawanan mereka.
Penawanan Ketiga (Seluruh Dunia) – 2520 tahun
Kitab Suci berisi banyak nubuat tentang kembalinya orang-orang buangan Yahudi ke Tanah Perjanjian mereka pada “hari-hari terakhir”. Yehezkiel dibawa ke Babel sebagai tawanan. Yehezkiel tahu akan nubuat Yeremia (Yeremia 25:11) bahwa penawanan orang-orang Yahudi di Babel akan berlangsung tujuh puluh tahun. Namun, Yehezkiel menerima nubuat lain mengenai penghakiman Elohim atas ketidaktaatan orang-orang Yahudi dan durasi waktu secara tepat sisa-sisa orang Yahudi akan dibuang dari Tanah Perjanjian mereka.
“Dan engkau, ambillah bagimu sebuah wajan besi, dan tempatkanlah itu sebagai sebuah dinding besi di antara engkau dan kota itu. Dan arahkanlah wajahmu ke kota itu, sehingga kota itu dalam pengepungan, dan akan mengurungnya. Inilah tanda bagi keluarga Israel. Dan engkau, berbaringlah pada sisi kirimu, dan letakkanlah kejahatan keluarga Israel ke atasnya. Sejumlah hari-hari engkau harus berbaring di atasnya, engkau harus menanggung kejahatan mereka. Karena Aku telah meletakkan ke atasmu tahun-tahun kejahatan mereka, menurut jumlah hari-hari: tiga ratus sembilan puluh hari. Dan engkau harus menanggung kejahatan keluarga Israel. Dalu ketika engkau telah mengakhiri hari-hari itu, berbaringlah untuk kedua kalinya, pada sisi kananmu. Dan engkau harus menanggung kejahatan keluarga Yehuda empat puluh hari; satu hari untuk satu tahun. Aku telah menetapkan bagimu, satu hari untuk satu tahun.” (Yehezkiel 4: 3-6).
Sementara Yehezkiel berbaring di sisi kirinya selama beberapa jam selama 390 hari, dan kemudian 40 hari di sisi kanannya, orang-orang Yahudi di Babel menerima nubuat Elohim yang luar biasa. Elohim mengungkapkan bahwa setiap hari mewakili satu tahun Alkitab. Oleh karena itu, Israel akan dihukum untuk jangka waktu 390 tahun dan ditambah 40 tahun sebagai akibat ketidaktaatan mereka terhadap perintah Elohim; jumlah totalnya 430 tahun. Elohim menyatakan bahwa Israel akan dihukum dengan pengasingan di seluruh dunia selama 430 tahun (390 + 40 tahun = 430 tahun). Namun, seperti yang dinubuatkan oleh Yeremia, Penawanan Babel selama tujuh puluh tahun, yang dimulai saat Nebukadnezar menaklukkan Yerusalem pada tahun 606 SM, berakhir pada musim semi tahun 536 SM, pada bulan Nisan (Maret/April), ketika hanya sedikit sisa-sisa orang-orang Yahudi (42.360 orang) kembali ke Yerusalem (Ezra 1:1-3; 1 Esdras 5:41) di bawah keputusan Koresh Agung.
Namun, sebagian besar orang Yahudi yang diasingkan memilih untuk tetap tinggal di kerajaan Persia sebagai penduduk dan pedagang. Secara alami, sebagian besar orang Yahudi yang lahir dan dibesarkan di Babel memiliki hanya sedikit keinginan untuk meninggalkan peternakan dan bisnis mereka untuk kembali ke tanah air Yahudi yang menjadi gersang. Sebagian besar orang Yahudi di Babel tidak bertobat dari pemberontakan mereka melawan Elohim dan memilih untuk tetap tinggal di kerajaan Babel pagan.
Dari total 430 tahun hukuman masa depan Elohim yang telah ditetapkan untuk dosa-dosa Israel dan Yehuda (390 tahun ditambah 40 tahun = 430 tahun), pertama-tama, harus kita kurangi 70 tahun pembuangan Babel, yang sudah ditanggung Yehezkiel dan orang-orang buangan Yahudi, yang berakhir pada musim semi tahun 536 SM. Oleh karena itu: (430 tahun minus 70 tahun di Babel = 360 tahun). Ini menunjukkan bahwa suatu periode pembuangan tambahan selama 360 tahun masih tersisa untuk ditanggung orang-orang Yahudi menyusul berakhirnya Penawanan Babel pada tahun 536 SM.
Nubuat Yehezkiel tentang Akhir Pembuangan Israel
Namun, suatu penelitian yang cermat mengenai sejarah Israel tidak dapat mengungkapkan peristiwa penting yang berhubungan dengan periode 360 tahun hukuman tambahan ini, baik pada akhir 430 tahun, atau pada akhir 360 tahun yang dimulai dari akhir Penawanan Babel di tahun 536 SM; 360 tahun sejak berakhirnya Penawanan Babel (536 SM) jatuh pada tahun 176 SM, namun bangsa Israel tidak pernah muncul sebagai bangsa merdeka.
Mayoritas (95%) orang Yahudi tidak pernah kembali dari Babel ke Israel. Faktanya, bahkan minoritas dari 42.360 orang Yahudi (Ezra 2:64) yang telah kembali melakukannya dengan iman yang kecil, atau tanpa pertobatan sejati. Sebagian besar orang Yahudi yang diasingkan gagal untuk bertobat dari pemberontakan rohani mereka melawan Elohim dan mereka memilih untuk tetap tinggal di Babel pagan.
Sebagai akibatnya, Israel terus dikuasai oleh kekuasaan asing: Persia, Yunani, dan Romawi.
Pada tahun 70 M, Titus dan tentara Romawi menghancurkan Bait Suci dan mencerai-beraikan orang-orang Yahudi sebagai budak di berbagai provinsi di Kekaisaran Romawi.
Nubuat yang tidak lazim dari Yehezkiel mengungkapkan durasi tepat Diaspora dari orang-orang buangan Yahudi di seluruh dunia dan waktu nubuatan aktual kembalinya mereka ke Tanah Perjanjian pada tanggal 14 Mei 1948. Solusi terhadap misteri nubuatan ini ditemukan dalam prinsip ilahi yang diwahyukan kepada Musa dan dicatat dalam Imamat 26. Dalam pasal ini YAHWEH menetapkan janji-janji dan hukuman-hukuman yang pasti bagi Israel berdasarkan ketaatan atau ketidaktaatan Israel terhadap perintah-perintah Ilahi-Nya. Dalam empat bagian terpisah namun berulang-ulang yang tercatat dalam Imamat 26, Elohim memperingatkan Israel bahwa: jika, sesudah dihukum karena dosa-dosanya, dia masih gagal untuk bertobat dari pemberontakannya, hukuman yang telah diumumkan sebelumnya oleh Elohim akan dilipatgandakan tujuh kali (bilangan kegenapan Elohim).
Musa menyatakan prinsip penghakiman Ilahi Elohim jika orang-orang Yahudi tidak mau bertobat dari dosa pemberontakan mereka terhadap Elohim, sesudah menjalani hukuman Ilahi-Nya,
“Dan apabila sesudah hal-hal ini kamu tidak mau mendengarkan Aku, maka Aku akan mengganjar kamu tujuh kali lipat lagi karena dosa-dosamu.” (Imamat 26:18; 26:21, 23-24, 27-28).
Dengan kata lain, jika Israel tidak bertobat dari dosa-dosanya sesudah menanggung hukuman awal yang dinubuatkan Elohim; hukuman-hukuman yang sebelumnya dinubuatkan sekarang akan diperpanjang atau dikalikan tujuh kali: Catatan Alkitab mengungkapkan bahwa, secara tragis, bahkan 5 persen orang-orang buangan Yahudi yang kembali ke Israel tidak sungguh-sungguh bertobat dari pemberontakan mereka.
Oleh karena itu, sesuai dengan prinsip Ilahi untuk mengalikan hukuman Illahi yang sebelumnya dinyatakan sebanyak tujuh kali lipat karena kurangnya pertobatan orang-orang Yahudi, 360 tahun tambahan pembuangan Elohim yang sebelumnya telah dinubuatkan bagi orang-orang buangan Yahudi yang tidak bertobat, seperti yang dicatat oleh Yehezkiel, sekarang akan dilipatgandakan tujuh kali lipat (Yehezkiel 4:4-6; Imamat 26:18).
360 tahun Pembuangan x 7 = 2.520 tahun Alkitab tambahan Pembuangan untuk orang-orang Yahudi
Tahun Profetik Alkitab 360 Hari
Panjang tahun profetik Alkitab adalah 360 hari: bukan 365,25 hari kalender matahari tahun Julian modern yang kita gunakan. Pada zaman kuno Alkitab, tahun Yahudi adalah tahun luni-solar (bulan-matahari), dengan 12 bulan yang masing-masing terdiri dari 30 hari, yang totalnya hanya berisi 360 hari. Tahun kalender matahari modern terdiri dari 365,25 hari. Sebuah artikel tentang Kronologi di dalam Encyclopedia Britannica, menyatakan bahwa Abraham masih terus menggunakan tahun 360 hari dari tanah kelahirannya di Babel saat dia pindah ke Kanaan.
Kisah Kejadian tentang banjir Nuh menegaskan bahwa orang-orang kuno di Timur Tengah, termasuk orang Ibrani, menggunakan tahun luni-solar yang hanya berisi 360 hari, dengan 12 bulan yang masing-masing terdiri dari 30 hari. Kitab Kejadian mencatat bahwa lima bulan sejak permulaan Air Bah pada hari ke-17 bulan kedua sampai hari ketika bahtera itu kandas di atas pegunungan Ararat, pada hari ke-17 bulan ketujuh, berlangsung tepat 150 hari (Kejadian 7:24). Durasi lima bulan (masing-masing 30 hari) ketika Air Bah berkuasa atas muka bumi menegaskan bahwa Alkitab menggunakan tahun 12 bulan 360 hari (Kejadian 7:11; 8:3-4).
Sir Isaac Newton menegaskan bahwa tahun Alkitab kuno orang Ibrani, Babel, dan Mesir hanya memiliki 360 hari. Newton menulis dalam Encyclopedia Britannica (edisi ke-6) bahwa,
“semua bangsa, sebelum panjang yang pasti dari tahun matahari diketahui, … dalam membuat kalender-kalender untuk perayaan-perayaan mereka, mereka memperhitungkan tiga puluh hari untuk satu bulan lunar, dan dua belas bulan lunar untuk satu tahun, mengambil angka pembulatan terdekat, yang dari situ diperoleh pembagian ekliptika menjadi 360 derajat.”
Untuk memahami penggenapan nubuat yang tepat, kita perlu menghitung menggunakan tahun lunar Alkitab 360 hari. Sebagai contoh, dalam kitab Wahyu Yohanes menggambarkan tiga setengah tahun terakhir dari tujuh tahun Masa Kesusahan ketika Antikristus akan menganiaya “perempuan”, berlangsung tepat 1.260 hari (Wahyu 12:6). Yohanes juga menggambarkan periode ini sebagai: “satu masa dan dua masa dan setengah masa” (Wahyu 12:14). Satu “masa” sama dengan 360 hari; “dua masa” sama dengan dua tahun (2 x 360 hari); dan “setengah masa” sama dengan setengah tahun (0,5 x 360 hari). Jika dijumlah, “satu masa, dua masa, dan setengah masa” = 3,5 tahun x 360 hari = 1.260 hari. Demikian pula, “empat puluh dua bulan” dengan masing-masing 30 hari, sama dengan 1.260 hari (Wahyu 13:5).
Kitab Ester (1:4) mengungkapkan tahun 360 hari ini dalam deskripsi tentang perayaan enam bulan yang berlangsung tepat 180 hari. Nabi Daniel juga menegaskan fakta ini dengan menggambarkan pertengahan minggu ke-70 (Daniel 9:24-27) berisi tepat 1.260 hari (3,5 x 360 hari).
Kitab Wahyu dan nubuat Daniel (Daniel 7:25; 9:24-27; 12:7; 12:11) keduanya menegaskan bahwa tahun Alkitab terdiri dari 360 hari.
Oleh karena itu, nubuat Yehezkiel mengungkapkan bahwa pemulihan terakhir orang-orang Yahudi ke Tanah Perjanjian mereka akan terjadi tepat 2.520 tahun Alkitab (masing-masing 360 hari) sudah berakhirnya Penawanan Babel pada musim semi tahun 536 SM.
Akhir dari penawanan di Babel, menurut Alkitab dan sumber-sumber sejarah lainnya – termasuk Flavius Josephus, terjadi pada bulan Nisan pada musim semi tahun 536 SM. Tanggal ini adalah titik awal perhitungan kita: 2.520 tahun Alkitab x 360 = 907.200 hari. Mengkonversi periode 907.200 hari ini ke dalam tahun kalender 365,25 hari: kita bagi 907.200 hari dengan 365,25 hari, dan kita memperoleh total 2.483,8 tahun kalender atau tahun matahari. Dalam perhitungan profetik ini kita harus ingat bahwa hanya ada satu tahun di antara Paskah pada tahun 1 SM, dan Paskah berikutnya pada tahun 1 M.
Ingat: TIDAK ada tahun 0 (nol) SM.
Oleh karena itu, Yehezkiel menubuatkan bahwa akhir Penawanan Israel di seluruh dunia akan terjadi sesudah total 2.483,8 tahun berlalu, sejak berakhirnya Penawanan Babel pada musim semi tahun 536 SM.
Akhir Penawanan Babel: Musim Semi 536 SM + durasi Penawanan di Seluruh Dunia: 2.483.8 Tahun Kalender = Saat Penawanan di Seluruh Dunia akan berakhir: Musim Semi 1948.
Perhitungan Nubuat Kelahiran Kembali Israel tahun 1948
Penawanan Babel berakhir pada musim semi (bulan Nisan) 536 SM
DITAMBAH
Pembuangan Israel (2520 tahun Alkitab) = 2483,8 Tahun Kalender
Akhir Pembuangan Ketiga di Seluruh Dunia 14 Mei 1948
2483,8 – 536,4 = 1947,4
Dikurangi 1 Tahun (Tidak ada tahun di antara 1 SM dan 1 M)
= 1948,4
Kelahiran Kembali Israel: 14 Mei 1948
Pada tanggal 14 Mei 1948, orang-orang Yahudi memproklamasikan kemerdekaan Israel dan akhir penawanan mereka di seluruh dunia pada saat yang tepat seperti yang dinubuatkan oleh nabi Yehezkiel. Pada hari itu, Israel bersatu mengambil tempatnya sebagai negara berdaulat dan merdeka di antara bangsa-bangsa lain.
Ketepatan penggenapan nubuat Yehezkiel dalam generasi kita, memaksa kita mengagumi kekuasaan Elohim, yang menubuatkan masa depan, dan kemudian secara tepat menyebabkan peristiwa-peristiwa historis penting ini digenapi sebagaimana yang telah Dia nyatakan. Dan sekaligus menyiapkan panggung untuk terjadinya peristiwa-peristiwa besar, sebelum kedatangan kembali Tuhan Yeshua.
Referensi:
Russia’s Day of Destruction in Israel
10 Prophecies Fulfilled in 1948
ISRAEL’S REBIRTH IN 1948 FORETOLD BY EZEKIEL
Ezekiel’s 430 Years – The Rebirth of Israel
Israel Reborn – Grant Jeffrey – Mathematical Prophecy
Kalau kita lihat di keluaran 12:40, jelas sekali dituliskan bahwa “Dan lama bani Israel berdiam ketika mereka tinggal di Mesir adalah empat ratus tiga puluh tahun.”(ILT). Jadi disini dituliskan lamanya(jangka waktu) mereka DIAM di tanah Mesir bukan jangka waktu mereka DIPERBUDAK oleh bangsa Mesir. Jadi jika kita menghitung dari sejak Ismael mengolok-olok Ishak….bukannya itu jadinya tidak sesuai? Karena dari Ishak diperolok sampai Yakub lahir ada mungkin kurang lebih beberapa puluh tahun. Apakah kita akan menganggap bahwa ketika Yusuf menjadi perdana menteri di Mesir itu adalah suatu tanda perbudakan? Menurut saya sih tidak. Bahkan ketika Yusuf menjadi perdana menteri, dia yang memperbudak orang-orang Mesir yang menjual diri mereka supaya mendapat makanan dan benih(Kejadian 47:18-21). Tentunya hal ini dilakukan untuk Firaun. Jadi kalau kita mau menghitung kapan penindasan itu dimulai, mungkin lebih tepatnya ketika Yusuf sudah meninggal, karena bagaimanapun ketika Yusuf masih hidup, Israel mendapat tempat terbaik di Mesir di Goshen dan Firaunlah yang memberikan kepada mereka tempat itu.(Kejadian 47:6). Kalaupun kita mau menghitung perbudakan itu dimulai dari ketika Israel tinggal di Mesir(krn menjadi pengawas ternak Firaun), menurut saya masih juga tidak sesuai bahwa Israel tinggal di Mesir selama 430 tahun. Bukti paling jelas adalah silsilah Lewi(Keluaran 6:16-20) dari Lewi, Kehat, Amram, Musa(sampai ketika dia berumur 80 tahun memimpin Israel keluar). Tidak mungkin kita menghitung tahun kehidupan mereka karena masih harus dikurangi kapan Lewi memperanakkan Kehat, dan kapan Kehat memperanakkan Amram. Jumlahnya jelas kurang dari 430 tahun. Ada sumber lain yang menuliskan bahwa 430 tahun ini dimulai dari Abraham. Tapi jelas tertulis bahwa itu adalah lamanya Israel tinggal di tanah Mesir. Sudah lama saya mencari penjelasan untuk 400 dan 430 tahun ini, tapi saya kira penjelasan di artikel ini masih belum cukup valid. Dan jika Mesir juga memakai 360 hari/tahun pada saat itu, maka kita juga tidak bisa mengatakan hal ini adalah akibat perbedaan penanggalan(awalnya saya mengira kemungkinan karena hal ini)
SukaSuka
Penjelasan Exodus 12:40
Samaritan Pentateuch menuliskan, “Now the sojourning of the children of Israel, and of their fathers in the land of Canaan and in the land of Egypt, was 430 years.” Salinan LXX Alexandrine mempunyai bacaan yang sama;
Exo 12:40 (LXX) And the sojourning of the children of Israel, while they sojourned in the land of Egypt and the land of Chanaan, was four hundred and thirty years.
Pernyataan yang sama dibuat oleh rasul Paulus, dalam Gal 3:17, yang memperhitungkan dari janji yang diberikan kepada Abraham sampai kepada pemberian Torah. Bahwa ketiga saksi ini memiliki kebenaran, kronologi itu sendiri membuktikan; karena jelas bahwa keturunan Israel tidak tinggal 430 tahun di Mesir; sementara itu juga terbukti, bahwa periode dari masuknya Abraham ke Kanaan sampai Eksodus, persis seperti itu. Jadi, dari masuknya Abraham ke tanah yang dijanjikan sampai kelahiran Ishak, ada 25 tahun; Ishak berumur 60 tahun saat kelahiran Yakub; Yakub berusia 130 tahun saat dia pergi ke Mesir; dimana dia dan anak-anaknya berdiam 215 tahun lebih; menjadikan keseluruhannya 430 tahun.
Jangka waktu perbudakan mereka di Mesir (termasuk 80 tahun kehidupan Musa sebelum Eksodus) tidak sampai 400 tahun. Jadi, dari mana kita mendapatkan gagasan tentang perbudakan 400 tahun ini?
Gen 15:13 “Dan Dia berfirman kepada Abram, ‘Ketahuilah dengan sungguh-sungguh, bahwa keturunanmu akan menjadi orang asing di negeri yang bukan kepunyaan mereka; dan mereka akan melayani bangsa itu. Dan bangsa itu akan memperbudak mereka selama empat ratus tahun;’”
Perhatikan bahwa tidak disebutkan Mesir dalam ayat itu. Ide “perbudakan di tanah Mesir” adalah asumsi yang dibuat oleh para sarjana alkitab, pendeta dan guru. Teks itu sendiri tidak mengatakan bahwa hal ini adalah kasusnya. Dinyatakan “di negeri yang bukan kepunyaan mereka.”
Perhatikan juga apa yang Stefanus katakan saat dia diadili dalam Kisah Para Rasul:
Act 7:4-7 Lalu, setelah keluar dari negeri orang Kasdim, ia tinggal di Haran. Dan dari sana, setelah ayahnya meninggal, Elohim memindahkannya ke negeri ini, tempat yang sekarang kamu berdiam. Dan Dia tidak memberikan kepadanya tanah pusaka di situ, bahkan pijakan kaki pun tidak. Dia juga berjanji kepadanya untuk memberikannya sebagai tanah milik bahkan kepada keturunannya sesudah dia, padahal tidak ada anak padanya. Namun demikian Elohim berfirman, bahwa keturunannya akan menjadi pendatang di negeri lain, dan mereka akan memperbudak serta menindasnya empat ratus tahun. Dan Elohim berfirman: Aku akan menghukum bangsa yang terhadapnya mereka melayani sebagai budak. Dan setelah itu mereka akan keluar dan beribadah kepada-Ku di tempat ini.
Jadi, bahkan Stefanus tidak menyebut bangsa Mesir di sini dengan nama. Dia mengatakan bahwa Tuhan membawa Abram keluar dari negeri orang Kasdim dan membawanya ke Kanaan. TAPI Tuhan tidak memberikan kepadanya negeri itu. Ini berarti (Kanaan-Israel) masih merupakan “negeri milik kepunyaan orang lain.” Kemudian, selanjutnya, Stefanus menceritakan versi Kejadian 15, di mana dia menyatakan bahwa keturunan Abram akan menjadi orang asing di tanah orang lain dan bahwa mereka (orang-orang di negeri tempat mereka tinggal sebagai orang asing – Kanaan) akan membawa mereka ke dalam perbudakan.
Dari sumber Ibrani kuno lain, Kitab Yashar, kita mendapatkan informasi tentang apa yang terjadi kepada Abram di tanah Kanaan. Itu adalah periode di mana Nimrod memerintah sebagai raja dunia kuno. Apa yang terjadi kepada Abram menyebabkan dia mengungsi ke tanah Kanaan bersama Terah, ayahnya.
Namun ini topik lain yang tidak kami bahas di sini.
SukaSuka
Penjelasannya mungkin pas dari jumlah tahunnya pak Iwan☺️. Hanya sayangnya dari penjelasan ini, ada dua hal yang mengganjal bagi saya:
1. Disebutkan bahwa itu adalah bani Israel yang berdiam jadi kalau dihitung dari Abraham…..Abraham itu sendiri adalah orang Aram (dari Kejadian 25:20 disebutkan bahwa Betuel anak Nahor adalah orang Aram. Asumsinya karena Nahor adalah saudara Abram maka Abram adalah juga orang Aram. Dan hal ini juga ada di Ulangan 26:5) BUKAN Israel. Mulai dari Yakub baru disebut sebagai Israel. Sehingga dengan demikian sekalipun jumlah tahunnya bisa pas, tapi ini menjadikan penjelasan ini bertentangan dengan apa yang tertulis di Kitab Suci (TB maupun ILT).
2. Konsekuensi dari menerima penjelasan ini adalah mengakui bahwa apa yang ditulis di kitab Keluaran adalah SALAH atau setidaknya “kurang lengkap” (seharusnya menjadi “lamanya bani Israel berdiam di tanah Mesir DAN KANAAN”). Ini yang membuat saya enggan menerima penjelasan ini. Karena mengakui satu bagian di kitab suci adalah salah sama dengan mengatakan keseluruhan kitab suci itu juga patut dipertanyakan kebenarannya.
Tapi kalau kita hanya mengambil dari apa yang dikatakan oleh Paulus di Galatia 3:17, penjelasan ini tepat.
Diluar dari debat ini, untuk kitab Yashar(orang-orang jujur), saya berterima kasih kepada Anda karena mau menterjemahkannya dan memuatnya. Saya sudah sangat lama mencarinya selama bertahun2 sejak saya membaca referensi terhadap kitab itu didalam kitab suci. Sekalipun harus saya akui isinya seperti roman samkok(tiga kerajaan)XD.
SukaSuka
Perbandingan terjemahan:
Exo 12:40 (ILT3) Dan lama bani Israel berdiam (moshab) ketika (asher) mereka tinggal (yashab) di Mesir adalah empat ratus tiga puluh tahun.
Jika dibandingkan terjemahan KJV dan LITV:
Exo 12:40 (KJV) Now the sojourning (moshab) of the children (benei) of Israel, WHO (asher) dwelt (yashab) in Egypt, was four hundred and thirty years.
Exo 12:40 (LITV) And the time of the dwelling (moshab) of the sons (benei) of Israel, WHICH (asher) they dwelt (yashab) in Egypt, was four hundred and thirty years.
Terjemahan bahasa Indonesia yang lebih tepat mungkin seharusnya terbaca:
“Lama berdiamnya/pengembaraan (moshab) bani (benei) Israel, YANG (asher) tinggal (yashab) di Mesir, adalah empat ratus tiga puluh tahun.”
“YANG tinggal di Mesir”, yakni bani Israel. Mesti diperhatikan, bahwa tidak dikatakan: “Pengembaraan bani Israel di Mesir ADALAH empat ratus tiga puluh tahun”, tetapi pengembaraan bani Israel, YANG tinggal di Mesir, yakni pengembaraan bangsa Israel (orang Ibrani, keturunan Eber), dari waktu Abraham meninggalkan negeri asalnya untuk mengembara ke Kanaan, sampai dibebaskannya anak-anak keturunannya, yang lama mengembara di Mesir, adalah empat ratus tiga puluh tahun. Karena jelas bahwa bani Israel tidak tinggal selama 430 tahun di Mesir.
Kata sambung “asher”, yang dalam Alkitab ILT diterjemahkan “ketika”, dalam KJV diterjemahkan “who”, dalam LITV diterjemahkan “which”, memang punya banyak arti.
Dari BDB Definition:
H834 אשׁר ‘ăsher
1) (relative participle)
1a) which, who
1b) that which
2) (conjunction)
2a) that (in object clause)
2b) when
2c) since
2d) as
2e) conditional if
Part of Speech: relative particle conjunction
Dari Strong: H834 אֲשֶׁר ‘ăsher ash-er’
A primitive relative pronoun (of every gender and number); who, which, what, that; also (as adverb and conjunction) when, where, how, because, in order that, etc.: – X after, X alike, as (soon as), because, X every, for, + forasmuch, + from whence, + how (-soever), X if, (so) that ([thing] which, wherein), X though, + until, + whatsoever, when, where (+ -as, -in, -of, -on, -soever, -with), which, whilst, + whither (-soever), who (-m, -soever, -se). As it is indeclinable, it is often accompanied by the personal pronoun expletively, used to show the connection.
Dalam konteks ini kami lebih setuju artinya: who.
Kemudian kata Ibrani “benei Yisrael” yang diterjemahkan bani Israel atau anak-anak keturunan Israel (Yakub), juga bisa diterjemahkan “bangsa Israel” (secara keseluruhan).
Beberapa komentator Yahudi berusaha “memaksakan” periode perbudakan di Mesir selama 430 tahun. Namun jika “benar” bahwa bani Israel tinggal selama 430 tahun di Mesir, maka penjelasan Paulus dalam Galatia 3:17 itu menjadi keliru, tidak masuk akal dalam kerangka kronologi waktu yang benar. Kronologi yang diberikan oleh rasul Paulus justru persis dengan manuskrip Samaritan Pentateuch, yang melestarikan dua bagian, “bani Israel dan bapa leluhur mereka, yang mengembara di negeri Kanaan”, yang hilang dari salinan-salinan manuskrip Ibrani, dan sekaligus menjelaskan ayat tersebut dari semua kontradiksi dan ketidakjelasan. Demikian juga dari salinan manuskrip Alexandrian Septuagint yang mempunyai bacaan yang sama dengan manuskrip Samaritan Pentateuch.
Josephus menyebutkan dalam bukunya:
“They left Egypt in the month Xanthicus, on the fifteenth day of the lunar month; four hundred and thirty years after our forefather Abraham came into Canaan, but two hundred and fifteen years only after Jacob removed into Egypt. (28) It was the eightieth year of the age of Moses, and of that of Aaron three more. They also carried out the bones of Joesph with them, as he had charged his sons to do.” (Antiquity of the Jews, book 2, chapter 15, section 2)
Bani Israel meninggalkan Mesir 430 tahun sesudah bapa leluhur Abraham datang ke Kanaan, 215 tahun sesudah Yakub pindah ke Mesir.
Dalam konteks Exodus 12:40 ini kami sependapat dengan Benson, Clarke, dan Gill.
Benson Commentary:
Exodus 12:40. Who dwelt in Egypt — Or sojourned. We must observe, that it is not said, The sojourning of the children of Israel in Egypt was four hundred and thirty years; but the sojourning of the children of Israel, who dwelt in Egypt — That is, the sojourning of the Israelitish nation, from the time that Abraham left his native country to sojourn in Canaan, to the release of his posterity, who were long sojourners in Egypt, was four hundred and thirty years. Therefore, the Samaritan copy hath it, Who dwelt in the land of Canaan and in Egypt. So the Vatican edition of the LXX. It was just four hundred and thirty years from the promise made to Abraham (as the apostle explains it, Galatians 3:17) at his first coming into Canaan, during all which time the Hebrews were sojourners in a land that was not theirs, either Canaan or Egypt. So long the promise God made to Abraham lay dormant and unfulfilled, but now it revived, and things began to work toward the accomplishment of it. The first day of the march of Abraham’s seed toward Canaan was four hundred and thirty years (it should seem, to a day) from the promise made to Abraham, Genesis 12:2, “I will make of thee a great nation.” What reason have we then to admire the exact accomplishment of God’s promise! Notwithstanding the various revolutions and changes of all worldly affairs that must necessarily have happened in the space of four hundred and thirty years, yet God’s promise stands sure amidst them all. Yes, God’s word will stand fast for ever and ever! Heaven and earth may pass away, but his word cannot pass away.
Clarke:
Now the sojourning of the children of Israel, etc. – The statement in this verse is allowed on all hands to be extremely difficult, and therefore the passage stands in especial need of illustration. “That the descendants of Israel did not dwell 430 years in Egypt,” says Dr. Kennicott, “may be easily proved, and has often been demonstrated. Some therefore imagine that by Egypt here both it and Canaan are to be understood. But this greater latitude of place will not solve the difficulty, since the Israelites, including Israel their father, did not sojourn 430 years in both countries previous to their departure from Egypt. Others, sensible of the still remaining deficiency, would not only have Egypt in the text to signify it and Canaan, but by a figure more comprehensive would have the children of Israel to mean Israel’s children, and Israel their father, and Isaac the father of Israel, and part of the life of Abraham, the father of Isaac.
“Thus indeed,” says Dr. Kennicott, “we arrive at the exact sum, and by this method of reckoning we might arrive at any thing but truth, which we may presume was never thus conveyed by an inspired writer.” But can the difficulty be removed without having recourse to such absurd shifts? Certainly it can. The Samaritan Pentateuch, in all its manuscripts and printed copies, reads the place thus: –
Umoshab beney Yishrael veabotham asher yashebu baarets Cenaan, ubaarets mitsraim sheloshim shanah vearba meoth shanah.
“Now the sojourning of the children of Israel, and of their fathers, which they sojourned in the land of Canaan and in the land of Egypt, was 430 years.” This same sum is given by St. Paul, Gal_3:17, who reckons from the promise made to Abraham, when God commanded him to go to Canaan, to the giving of the law, which soon followed the departure from Egypt; and this chronology of the apostle is concordant with the Samaritan Pentateuch, which, by preserving the two passages, they and their fathers, and in the land of Canaan, which are lost out of the present copies of the Hebrew text, has rescued this passage from all obscurity and contradiction. It may be necessary to observe that the Alexandrian copy of the Septuagint has the same reading as that in the Samaritan. The Samaritan Pentateuch is allowed by many learned men to exhibit the most correct copy of the five books of Moses; and the Alexandrian copy of the Septuagint must also be allowed to be one of the most authentic as well as most ancient copies of this version which we possess. As to St. Paul, no man will dispute the authenticity of his statement; and thus in the mouth of these three most respectable witnesses the whole account is indubitably established. That these three witnesses have the truth, the chronology itself proves: for from Abraham’s entry into Canaan to the birth of Isaac was 25 years, Gen_12:4; 17:1-21; Isaac was 60 years old at the birth of Jacob, Gen_25:26; and Jacob was 130 at his going down into Egypt, Gen_47:9; which three sums make 215 years. And then Jacob and his children having continued in Egypt 215 years more, the whole sum of 430 years is regularly completed. See Kennicott’s Dissertation on the Hebrew Text.
Gill:
Now the sojourning of the children of Israel, who dwelt in Egypt,…. The Septuagint version adds, “and in the land of Canaan”; and the Samaritan version is,”the sojourning of the children of Israel, and of their fathers, in the land of Canaan, and in the land of Egypt.”Agreeably to which are both the Talmuds: in one (o) of them the words are,”in Egypt and in all lands,”and in the other (p),”in Egypt, and in the rest of the lands;”and in the same way Aben Ezra interprets the words. And certain it is, that Israel did not dwell in Egypt four hundred and thirty years, and even not much more than two hundred years; but then they and their fathers, Abraham, Isaac, and Jacob, dwelt so long in Mesopotamia, in Canaan, and in Egypt, in foreign countries, in a land not theirs, as the phrase is, Gen_15:13 where the place of their sojourning, and the time of it, are given by way of prophecy. The Jews reckon from the vision of God to Abraham between the pieces to the birth of Isaac thirty years, so the Targum of Jonathan; but that cannot be, though from his coming out of his own native place, Ur of the Chaldeans, to the birth of Isaac, might be so many years, since he was seventy five years of age when he came out of Haran, Gen_12:4 and if he stayed at Haran five years, as probably he did, then there were just thirty from his coming out of Ur of the Chaldees to Isaac’s birth, since he was born when he was one hundred years old; and from the birth of Isaac to the birth of Jacob was sixty years, Gen_25:26 and from thence to his going down to Egypt was one hundred and thirty, Gen_47:9 and from thence to the coming of Israel out of Egypt were two hundred and ten years, as is generally computed, which make the exact sum of four hundred and thirty years; of these See Gill on Act_7:6, Gal_3:17.
(o) T. Hieros. Magillah, fol. 71. 4. (p) T. Bab. Megillah, fol. 9. 1.
Acts 7:6
And God spake on this wise,…. The Vulgate Latin and Syriac versions read, “and God spake to him”, and so does one of Beza’s copies; and the Ethiopic version reads it both ways, God “said thus to Abraham”, as in Gen_15:13.
That his seed should sojourn in a strange land; or “be a stranger in a land not theirs”; first in the land of Canaan, and then in Egypt, which were possessed by other persons, the natives of them:
and that they should bring them into bondage; that is, the inhabitants of the lands, and particularly Egypt, should bring the seed of Abraham into bondage, as they did; and very hard bondage it was, at least some part of it:
and entreat them evil four hundred years; which must be reckoned not from the time of their going down into Egypt, which to their coming up out of it were but two hundred and ten years, but from the birth of Isaac: which was as soon as Abraham had the promised seed, and may be reckoned after this manner; from the birth of Isaac to the birth of Jacob, sixty years, Gen_25:26 and from thence to the coming of Jacob into Egypt, one hundred and thirty years, Gen_47:9 and from thence to the coming of the children of Israel out of Egypt, two hundrd and ten years; which in all make up four hundred years; for the sojourning and evil entreating of Abraham’s seed are not to be confined to the land of Egypt, but belong to other lands, where they were within this time, though that land is more especially intended; and so the Septuagint version renders the text in Exo_12:40. “Now the sojourning of the children of Israel, which they (and some copies add, and their fathers) sojourned in the land of Egypt, and in the land of Canaan, were four hundred and thirty years”: and this text is differently read in the Talmuds, in one of them thus (f); “and the sojourning of the children of Israel, who dwelt in Egypt”, ובכל הארצות, “and in all the lands, were four hundred and thirty years”; and in the other of them thus (g), “and the sojourning of the children of Israel who dwelt in Egypt”, ובשאר ארצות, “and in the rest of the lands, were four hundred years”; upon which latter the gloss has these words;
“from the time that the decree of the captivity was made between them to the birth of Isaac, were thirty years; and from the birth of Isaac, until the Israelites went out of Egypt, were four hundred years; take out of them the sixty of Isaac, and the one hundred and thirty that Jacob had lived when he went down into Egypt, and there remain two hundred and ten; and so is the decree, that “thy seed shall be a stranger in a land not theirs”, Gen_15:13 and it is not said in Egypt, but in a land not theirs; and when Isaac was born, Abraham was a sojourner in the land of the Philistines; and from thence, till they went out of Egypt, it will be found that Isaac and his seed who were the seed of Abraham, were strangers: and the thirty years before that are not numbered in the decree;”
See Gill on Gal_3:17.
(f) T. Hieros, Megilla, fol. 71. 4. (g) T. Bab. Megilla, fol. 9. 1. Vid. Aben Ezra, in Exod. xii. 40.
SukaSuka
Numpang tanya
apakah si penanya dengan inisial BP ini adalah penulis atau blogger dari situs SARAPAN PAGI BIBLIKA? ..karena saya melihat gaya bahasa dan penulisannya mirip.
SukaSuka