Sepher haYashar: Kitab Orang Jujur, Catatan Otentik Ibrani Awal

Kitab Orang Jujur (Ibrani: Sepher haYashar; Sepher artinya kitab, Yashar artinya lurus, jujur, benar). Kata “Yashar” bukanlah nama orang tetapi judul yang berarti “betul, benar dan atau kisah yang benar.” Nama itu bisa berarti “kitab yang jujur” atau “catatan yang sebenarnya.” Seperti bagaimana kita memandang karya tulisan Flavius Josephus, sejarawan Yahudi abad pertama, sebagai “laporan yang benar” dari sejarah kuno yang ditulis pada abad pertama, orang-orang Yahudi tampaknya juga menganggap Kitab Yashar dengan penilaian yang sama. Bukan Kitab Suci, tetapi laporan yang benar dan akurat dari sejarah mulai dari waktu Penciptaan sampai kepada kematian Yosua.

Kata “Yashar” disebutkan dua kali dalam Kitab Suci: dalam Yosua 10:13 dan 2 Samuel 1:18. Dalam 2 kejadian itu kita lihat Tuhan secara Ilahi menginspirasi penulis Kitab Suci untuk mengambil referensi dari Kitab Yashar itu sebagai sumber yang kredibel.

Yosua 10:13 Maka berhentilah matahari dan bulan pun tidak bergerak, sampai bangsa itu membalaskan dendamnya kepada musuhnya. Bukankah hal itu telah tertulis dalam Kitab Orang Jujur (Ibrani: Sepher haYashar)?

2 Samuel 1:18 …  dan ia memberi perintah untuk mengajarkan nyanyian ini kepada bani Yehuda; itu ada tertulis dalam Kitab Orang Jujur (Ibrani: Sepher haYashar).

Dalam kisah tentang Yosua menyebabkan matahari berhenti bergerak, itu seperti Roh Kudus berkata kepada penulis, “Gunakan referensi Kitab Yashar untuk membuatmu dapat dipercaya.” Itu peristiwa yang sangat luar biasa sehingga penulis kitab Yosua menuliskannya, dengan menambahkan, “tidakkah itu tertulis di Kitab Yashar?” (terjemahan Indonesia : Kitab Orang Jujur) dalam dialog itu, penulis membuktikan kejadian itu dengan menggunakan sumber lain – yang sepertinya Tuhan sendiri mendukungnya.

Lebih lanjut contoh lain dalam Kitab Suci misalnya, Rasul Paulus dalam suratnya kepada anak rohaninya, Timotius, menuliskan:

2 Timotius 3:8,9 Sama seperti Yanes dan Yambres menentang Musa, demikian juga mereka menentang kebenaran. Akal mereka bobrok dan iman mereka tidak tahan uji. Tetapi sudah pasti mereka tidak akan lebih maju, karena seperti dalam hal Yanes dan Yambres, kebodohan merekapun akan nyata bagi semua orang.

Perhatikan dua nama yang disebutkan oleh Rasul Paulus itu, Yanes dan Yambres. Kedua nama itu dikenal dengan baik oleh Paulus maupun Timotius pada waktu itu. Tapi Anda tidak akan dapat menemukan nama kedua orang itu di bagian mana pun di dalam “Alkitab” kita. Ya, karena Rasul Paulus menulis kedua nama itu dengan mengambil sumbernya dari Kitab Yashar, sekaligus mengingatkan Timotius tentang perbuatan kedua orang tersebut yang tertulis di dalam Kitab Yashar:

Yashar 79:27 Setelah mereka pergi Par’oh (Firaun) mengirim orang kepada Bileam tukang sihir dan kepada Yannes dan Yambres putranya, dan kepada seluruh tukang sihir dan ahli tenung dan para penasihat raja. Mereka semuanya datang dan duduk di hadapan raja.

Yashar 73:29 Mereka adalah para ahli sihir dan ahli nujum yang disebutkan dalam Kitab Hukum (Torah), yang berdiri menentang Mosheh (Musa) ketika Yahweh mendatangkan tulah-tulah atas Mesir.

Kitab Yashar bahkan merujuk kepada Kitab Hukum yang ditulis oleh Musa, yaitu Torah. Pada prinsipnya, kedua kitab ini, Kitab Suci dan Kitab Yashar saling melengkapi. Kitab Suci memberikan kesaksian tentang Kitab Yashar, dan Kitab Yashar memberikan kesaksian tentang Kitab Suci.

Apakah ini Kitab Yashar yang sebenarnya?

Dapat dimengerti bahwa beberapa pembaca menganggap hal ini mustahil atau kitab ini sepertinya bukan Kitab Yashar yang asli.

Hal ini ditambah lagi dengan adanya beberapa karya tulisan lain dengan nama Sefer Hayasher. Salah satunya Sefer Hayasher – Kitab Orang Benar, diedit dan diterjemahkan Seymour J. Cohen. Ini jelas-jelas bukan buku sejarah, tapi tulisan etika yang kemungkinan ditulis abad ke-13. Dalam pengantarnya disebutkan beberapa “Kitab Yashar” lainnya, beberapa di antaranya sudah tidak ada lagi, seperti oleh Zerahiah Ha-Yevani pada abad ke-13. Juga ada satu lagi yang diketahui oleh Rabbi Jacob ben Mier pada abad ke-12, dan satu lagi oleh Rabbi Jonah ben Abraham dari Gerona pada abad ke-14. Kita diberitahu mengenai karya tulisan dengan judul tersebut berasal dari periode Amoriam (abad ke-3 sampai ke-6 M) dengan karakteristik adanya kandungan “bagian terbesarnya merupakan ucapan dari orang-orang bijak pada abad pertama dan kedua.”

Jadi, judul ini merupakan salah satu tulisan rabbinical (para rabbi) yang populer, namun kebanyakan jelas-jelas tidak mengacu sebagai kitab yang disebutkan dalam Kitab Suci.

Langkah pertama untuk menjawab otentisitasnya cukup dengan hanya membaca kitab ini dengan pikiran terbuka. Seseorang tidak mungkin menyelidikinya secara efektif kecuali dia mengenalinya dengan baik. Lagipula, Salomo mengatakan: 

Amsal 18:13 Jikalau seseorang memberi jawab sebelum mendengar, itulah kebodohan dan kecelaannya.

Pembaca akan menemui bahwa kitab ini nyaris persis sama dengan Kitab Suci, kecuali beberapa bagian dipenuhi dengan detail yang tidak dicatat dalam Kitab Suci.

Ada alur cerita di luar Alkitab yang menggambarkan peristiwa-peristiwa di belahan bumi lainnya. Ada pasal-pasal yang menceritakan sepenuhnya peristiwa-peristiwa di Mesir atau di Eropa. Bagian terbesar tulisan ini dapat dikenali dari tulisan lain dalam sejarah kuno. Bagi siapa pun yang mengenal sejarah kuno, akan sangat jelas bahwa Yashar menempatkan peristiwa-peristiwa ini secara radikal pada periode yang berbeda dibandingkan dengan yang dikemukakan para ahli sejarah. Pastinya, jika Kitab Yashar benar, perlu dilakukan perubahan radikal dalam interpretasi konvensional sejarah kuno, khususnya secara kronologis.

Namun muatan Kitab Yashar tidak banyak berubah dari alur cerita di Alkitab. Ada beberapa hal kronologis yang berbeda, namun ini biasanya disebabkan kesalahan teks. Biasanya kesalahan ini dapat diatasi dengan terus membaca. Kisah selanjutnya akan sinkron dengan Kitab Suci. Perlu diingat, manuskrip kuno dari kitab ini ada dalam kondisi buruk ketika kitab ini dicetak di Ibrani pada tahun 1613. Namun bukan berarti angka-angkanya akan teracak-acak.

Ada beberapa kisah peristiwa misterius yang mirip mitologi Romawi dan Yunani, khususnya kisah Zepho, cucu Esau yang membunuh makhluk setengah monster di dalam sebuah gua besar. Kisah ini dengan mudah dikenali sama dengan kisah Theseus, yang membunuh seekor minotaur (manusia hybrid setengah kerbau). Karakter maupun latar belakangnya berbeda. Pembaca kritis mungkin keberatan dengan bagian ini, namun banyak penjelasan valid dimungkinkan mengenai kenapa peristiwa ini dan itu tercatat dalam Kitab Yashar ini. Penulis sebenarnya dari Kitab ini mungkin hanya ingin melaporkan peristiwa-peristiwa karena merupakan kisah populer pada zamannya. Kisah-kisah seperti ini sekedar disebutkan dan tidak memiliki signifikansi yang berhubungan dengannya. Meskipun seseorang mungkin meragukan kebenaran kisah-kisah tersebut, di sini tidak ada yang membuat pembaca yang obyektif harus menolak pendapat bahwa Kitab ini asli. Bahkan pembaca awam pun akan mendapati Kitab Yashar itu sangat memberikan penerangan. Peristiwa-peristiwa dalam Kitab Suci akan menjadi lebih terang dan jelas dan mudah untuk dipahami dengan latar belakang Kitab Yashar.

Hal berikutnya yang mendukung keaslian Kitab ini adalah dua ayat yang menyebutkan nama Kitab Yashar ini, seperti telah disinggung di atas.

Pertama dalam Kitab Yosua:

Yosua 10:12-14 Lalu Yosua berbicara kepada TUHAN pada hari TUHAN menyerahkan orang Amori itu kepada orang Israel; ia berkata di hadapan orang Israel, “Matahari, berhentilah di atas Gibeon dan engkau, bulan, di atas lembah Ayalon!”

Maka berhentilah matahari dan bulan pun tidak bergerak, sampai bangsa itu membalaskan dendamnya kepada musuhnya. Bukankah hal itu telah tertulis dalam Kitab Orang Jujur (Ibrani: Sepher haYashar)? Matahari tidak bergerak di tengah langit dan lambat-lambat terbenam kira-kira sehari penuh.

Belum pernah ada hari seperti itu, baik dahulu maupun kemudian, bahwa TUHAN mendengarkan permohonan seorang manusia secara demikian, sebab yang berperang untuk orang Israel ialah TUHAN.

Sekarang bandingkan ayat tersebut dengan yang tertulis di Kitab Yashar:

Yashar 88:63-65 Dan ketika mereka sedang memukul, hari telah menjelang petang. Yehoshua (Yosua) berseru di depan mata seluruh umat, “Matahari, tetaplah diam di atas Gibon (Gibeon), dan engkau bulan di lembah Ayalon,” hingga bangsa itu membalaskan dirinya atas musuh-musuhnya.

Dan Yahweh mendengarkan seruan Yehoshua. Matahari tetap diam di tengah-tengah angkasa, dan itu diam selama tiga puluh enam jam, dan bulan juga diam berdiri dan berlambat-lambat turun sepanjang hari.

Tidak ada hari seperti itu, sebelum itu atau sesudahnya, bahwa Yahweh mendengarkan seruan seorang manusia, karena Yahweh berperang bagi Yisrael (Israel).

Perbandingan teks di atas juga menunjukkan korelasi tingkat tinggi, mengindikasikan bahwa kurang lebih beberapa ayat itu kemungkinan dikutip oleh penulis Kitab Suci.

Penyebutan kedua mengenai Kitab Yashar terjadi dalam Kitab Samuel. Kontrasnya, peristiwa ini bukan kutipan langsung dari peristiwa historis dari Kitab Yashar, seperti dalam kasus Yosua. Kisah Yashar sudah selesai ditulis lama sebelum zaman Daud. Namun, sebagai ratapannya atas kematian Saul dan Yonatan, Daud merujuk kepada apa yang dikatakan oleh Yakub yang ditulis dalam Kitab Yashar. Dia berkata:

2 Samuel 1:18 Daud menyanyikan nyanyian ratapan ini karena Saul dan Yonatan, anaknya, dan ia memberi perintah untuk mengajarkan nyanyian ini kepada bani Yehuda; itu ada tertulis dalam Kitab Orang Jujur (Ibrani: Sepher haYashar).

Daud merujuk kepada ucapan Yakub menjelang kematiannya kepada anaknya Yehuda:

Yashar 56:8,9 Yaqob berkata kepada Yehudah, “Aku tahu anakku bahwa engkau adalah seorang gagah perkasa bagi saudara-saudaramu. Memerintahlah atas mereka, dan anak-anakmu akan memerintah atas anak-anak mereka selamanya.

Hanya ajarlah anak-anakmu busur dan seluruh senjata perang, supaya mereka dapat bertempur dalam peperangan saudara-saudara mereka yang akan memerintah atas musuh-musuhnya.”

Bagian Alkitab ini tidak punya referensi dengan bagian mana pun di dalam Alkitab, tetapi ini merujuk kepada kutipan dalam Kitab Yashar ini.

Jika kedua referensi di atas lulus dalam pengujian keaslian, maka terserah kepada pembaca untuk memutuskan sendiri apakah keseluruhan Kitab Yashar ini sesuai dengan kebenaran kisah Alkitab. Ini akan menjadi perbandingan yang begitu luas, dan sangat jelas, saya tidak akan mencoba untuk membuat perbandingan ayat demi ayat. Pastinya, pembaca yang mengenal Alkitab dengan baik akan mengenali kesamaan dengan teks Kitab Yashar.

Beberapa Contoh

Pembalasan Lamekh tujuh puluh tujuh kali lipat

Dalam Kitab Kejadian ada kutipan mengenai ucapan Lamekh, keturunan keenam dari garis keturunan Kain:

Kejadian 4:23,24  Berkatalah Lamekh kepada kedua isterinya itu, “Ada dan Zila, dengarkanlah suaraku, hai isteri-isteri Lamekh, pasanglah telingamu kepada perkataanku ini, Aku telah membunuh seorang laki-laki karena ia melukai aku, membunuh seorang muda karena ia memukul aku sampai bengkak; sebab jika Kain harus dibalaskan tujuh kali lipat, maka Lamekh tujuh puluh tujuh kali lipat.

Kutipan ini sepertinya tidak jelas ujung pangkalnya. Mengapa kepada Lamekh harus dibalaskan tujuh puluh tujuh kali lipat?

Kita tahu dari Kejadian 4:15, TUHAN berfirman, “Barangsiapa yang membunuh Kain akan dibalaskan kepadanya tujuh kali lipat.”

Dalam Kitab Yashar semuanya menjadi jelas. Ada kisah ketika Lamekh secara tidak sengaja membunuh Kain, bapa leluhurnya. Dan karena kesedihannya, dia membunuh anaknya juga. Barangsiapa membunuh Kain, harus dibalaskan tujuh kali lipat. Maka barangsiapa membunuh Lamekh, harus dibalaskan tujuh puluh tujuh kali lipat. Ini menjelaskan segala sesuatunya.

Yashar 2:26-31 Lemek (Lamekh) telah menjadi tua dan lanjut umurnya, matanya telah pudar sehingga tidak bisa melihat. Tubal Qayin (Tubal-Kain), putranya, membimbing dia dan pada suatu hari Lemek pergi ke padang, dan Tubal Qayin putranya bersama dia. Sementara mereka berjalan di padang, Qayin ben Adam (Kain, anak laki-laki Adam) berjalan mendekati mereka. Lemek telah sangat tua dan tidak bisa melihat jelas, sedangkan Tubal Qayin putranya masih sangat muda.

Tubal Qayin mengatakan kepada ayahnya supaya menarik busur panahnya, dan dengan anak panah itu dia membidik Qayin yang masih sangat jauh. Dia membunuhnya, karena dia kelihatan kepada mereka seperti seekor binatang.

Anak panah itu menembus tubuh Qayin walaupun dia masih jauh dari mereka. Dia jatuh ke tanah dan mati.

Yahweh menuntut pertanggungjawaban atas Qayin sesuai kejahatannya, yang telah dia lakukan kepada adiknya Hebel, sesuai firman Yahweh yang telah diucapkan-Nya.

Dan terjadilah setelah Qayin mati, Lemek dan Tubal datang untuk melihat binatang yang mereka bunuh, dan mereka memperhatikannya, dan lihatlah, Qayin kakek mereka tergeletak mati di tanah.

Lemek sangat berdukacita karena telah melakukan ini. Dan dengan memukulkan kedua tangannya dia memukul putranya hingga mati.

Tuhan hendak membunuh Musa

Ini peristiwa sesudah TUHAN menampakkan diri kepada Musa di padang gurun dalam nyala api yang keluar dari semak duri. TUHAN mengutus Musa untuk pergi menghadap Firaun di Mesir. Namun ketika Musa di tengah jalan, Tuhan hendak membunuh Musa. Apa sebabnya?

Keluaran 4:24 Tetapi di tengah jalan, di suatu tempat bermalam, TUHAN bertemu dengan Musa dan berikhtiar untuk membunuhnya.

Lagi-lagi Kitab Yashar memberikan penjelasan. Tuhan hendak membunuh Musa di tengah jalan karena dia belum menyunatkan anak sulungnya, Gersom, karena anjuran Rehuel ayah mertuanya, sehingga dia melanggar perjanjian antara Tuhan dengan Abraham. 

Yasher 79:8,9 Mosheh (Musa) bangkit untuk pergi ke Mesir. Dia membawa istrinya dan putra-putranya bersamanya. Dia sedang berada di sebuah penginapan di jalan, ketika seorang malaikat Elohim turun, dan mencari kesempatan melawan dirinya.

Dia bermaksud membunuhnya karena putra sulungnya, karena dia belum menyunatkannya, dan telah melanggar perjanjian yang telah dibuat Yahweh dengan Abraham.

Yakub bertemu pasukan malaikat Elohim

Kejadian 32:1,2 Yakub melanjutkan perjalanannya, lalu bertemulah malaikat-malaikat Elohim dengan dia.

Ketika Yakub melihat mereka, berkatalah ia, “Ini bala tentara Elohim.” Sebab itu dinamainyalah tempat itu Mahanaim.

Ini kisahnya terjadi ketika Yakub pergi meninggalkan Laban setelah bekerja selama 20 tahun lamanya, dan hendak kembali ke tanah Kanaan. Dalam bagian Alkitab, peristiwa itu hanya ditulis dalam 2 ayat saja. Namun dalam Kitab Yashar dijelaskan panjang lebar apa yang sesungguhnya terjadi, dan menjadi jelas bahwa sebenarnya Yakub hendak dibunuh oleh Esau dan pasukannya, karena dendam Esau kepada Yakub. Dan Tuhan mengutus empat pasukan malaikat untuk menolong Yakub (Yashar pasal 31, 32).

Anah menemui Yemim di padang belantara

Kejadian 36:24 Inilah anak-anak Zibeon: Ayah dan Anah; Anah inilah yang menemui mata-mata air panas (Ibrani: yemim) di padang gurun, ketika ia sedang menggembalakan keledai Zibeon ayahnya itu.

Dalam Alkitab, ada cerita pendek mengenai Anah yang menemukan mata air panas. Sebetulnya itu bukan terjemahan yang tepat. Bahasa aslinya adalah yemim, diterjemahkan sebagai keledai dalam Alkitab bahasa Inggris (KJV).

Bandingkan kutipan Yashar:

Yashar 36:28 Anak-anak lelaki Zibeon adalah Ayah, dan Anah. Ini adalah Anah yang menemukan Yemim di padang belantara ketika dia memberi makan keledai-keledai Zibeon ayahnya.

Kisah sebenarnya menurut Kitab Yashar, Anah ini menjumpai 120 binatang besar yang disebut Yemim

Yashar 36:31,33,34 Sesudah itu kira-kira seratus dua puluh binatang yang besar dan mengerikan keluar dari padang belantara dari seberang lautan, dan mereka semuanya datang ke tempat di mana keledai-keledai itu berada, dan mereka berdiam di sana.

Salah satu binatang ini mendekati Anah dan memukul dia dengan ekornya, dan kemudian melarikan diri dari tempat itu.

Dan ketika dia melihat tindakan ini, dia amat sangat ketakutan akan nyawanya. Maka dia lari dan meloloskan diri ke kota.

Otentisitas Kitab Yashar

Mungkin tidak ada cara pasti untuk mengetahui apakah penulis Kitab Suci mengutip dari Kitab Yashar. Ataukah mungkin sebaliknya? Mungkinkah Kitab Yashar ini merupakan rekayasa pembalikan dari Kitab Suci? Mungkin Kitab Yashar dari periode Amoraim disusun dari sumber-sumber rabbinical (rabbi Yahudi) sehingga ini menjadi seperti rangkuman tradisi-tradisi rabbinical. Bahkan, ada banyak kesamaan dengan sumber-sumber tulisan midrash lainnya.

Dalam agama Yahudi, midrash adalah penafsiran teks Kitab Suci bersamaan dengan pengajaran kisah-kisah oleh Chazal (Rabbi Yahudi ahli Torah pasca era Bait Suci) yang menjelaskan analisa mendalam dari ayat-ayat di dalam Tanakh (Torah Musa).

Midrash merupakan metode interpretasi kisah Kitab Suci yang melebihi penyaringan ajaran religius, hukum, maupun moral. Itu mengisi celah-celah yang ada dalam cerita Alkitab mengenai suatu peristiwa atau karakter seseorang yang hanya dituliskan sepintas oleh Alkitab.

Mungkinkah seseorang menciptakan Kitab Yasher ini sebagai usaha penipuan yang sangat pintar, dengan memakai nama Kitab Yashar seperti yang tertulis dalam Alkitab untuk memberikan kredibilitas terhadap tulisan ini? Tentu saja ada banyak contoh penipuan semacam ini pada periode awal zaman Perjanjian Baru. Mungkinkah seseorang menciptakan Kitab Yashar ini dengan menyatukan sejumlah besar tambahan yang begitu detail ke dalam kerangka kisah-kisah Alkitab, dan melakukannya dengan begitu akurat dan meyakinkan? Nampaknya kecil kemungkinannya para penulis pada periode para rabbi dapat mengumpulkan sejumlah besar susunan kisah-kisah tersebut, yang umum di antara tulisan-tulisan rabbinical, dan menyatukan semuanya ke dalam Kitab ini dalam suatu kerangka, yang dengan berbagai cara, menambahkan kredibilitas pada kisah tersebut. Tapi skenario seperti itu nampaknya hampir tidak mungkin, karena tulisan-tulisan rabbinical sebaliknya memiliki kredibilitas yang sangat kuat, dan belum pernah ada usaha besar untuk menyebarluaskan Kitab ini untuk tujuan tersebut. Sulit dibayangkan bahwa Kitab ini merupakan hasil tipuan untuk tujuan itu atau lainnya.

Tidak ada motif untuk perbuatan semacam itu. Dan misalkan itu benar, ini merupakan pekerjaan yang sangat ahli untuk menjadi suatu karya yang sangat berharga dari isinya. Akurasi dan kredibilitas dari Yasher ‘palsu’ ini luar biasa jenius. Jika ini merupakan karya tipuan, ini benar-benar sangat luar biasa.

Penulis penipu ini harus menambahkan bagitu banyak detail ke dalam peristiwa supaya meyakinkan. Semakin detail dia menuliskan imajinasinya, semakin besar kemungkinannya melakukan kesalahan fatal yang membuka rahasia penipuannya. Seorang penipu pastinya hanya akan menulis karya pendek seperlunya dan tidak memasukkan detail-detail yang tidak perlu.

Kesimpulan

Akhirnya, pertimbangkanlah apa yang dijelaskan oleh Flavius Josephus, sejarawan Romawi abad pertama, mengenai Kitab Yashar. Dia berkata, “Oleh Kitab (Yashar) ini dapat dipahami berbagai catatan yang dijaga dengan aman sesuai tujuannya, memberikan penuturan apa yang terjadi di antara orang-orang Ibrani dari waktu ke waktu, dan disebut Yashar atau ‘jujur’, dalam hal kemurnian dari peristiwa tersebut.”

Tidak ada penggambaran yang lebih baik mengenai Kitab Yashar dari yang dituliskan Josephus.

Yang perlu digarisbawahi, Anda sebagai pembaca, harus menjawab sendiri pertanyaan mengenai kebenaran Kitab ini. Apa pun keputusan Anda, saya kira Anda akan mendapatkan pencerahan dengan mempelajari masalah-masalah ini dengan membaca sendiri Kitab Yashar. Jika Anda seperti saya, bahwa Kitab ini memiliki kedudukan yang kuat untuk dianggap sebagai Kitab Yashar yang disebut dalam Alkitab, Anda sekarang akan memiliki di tangan Anda sumber tambahan untuk penyelidikan ketika mempelajari Kitab Suci. Anda juga memiliki banyak bahan untuk dipikirkan mengenai hal-hal kronologis konvensional dari zaman purbakala.

Kitab Yashar (Kitab Orang Jujur) – Sepher haYashar Terjemahan Indonesia

Sepher haYashar
Klik gambar untuk artikel terkait.

Sepher haYashar, dalam bahasa Ibrani “Sepher” artinya kitab, “Yashar” artinya lurus, benar, jujur, betul, sebenarnya. Sepher haYashar bisa diartikan “kitab yang benar” atau “catatan yang sebenarnya,” berisi catatan Ibrani kuno sejak Penciptaan sampai kematian Yoshua.

Kitab Yashar juga disebut Kitab Orang Jujur, disebutkan dalam Yosua 10:13 dan 2Samuel 1:18. Tersedia Kitab Yashar – Terjemahan Bahasa Indonesia:

  • 289 halaman ukuran A4
  • Hard cover + laminasi
  • Dimensi: 30 x 21 x 2 cm
  • Berat 1000 gram
  • Dengan nama-nama Ibrani asli, keterangan arti nama, dan ayat-ayat referensi Alkitab

BELI


KITAB YASHAR
Inilah Kitab Riwayat Manusia yang Elohim ciptakan di atas bumi pada hari Yahweh Elohim menjadikan langit dan bumi.

Pasal 1
Penciptaan Adam dan Chavvah (Hawa). Kejatuhan manusia. Kelahiran Qayin (Kain) dan Hebel. Perselisihan Qayin dan Hebel. Qayin, pembunuh pertama, dikutuk Elohim.

  1. Dan Elohim berfirman, “Marilah Kita menjadikan manusia dalam gambar Kita, menurut keserupaan Kita, dan Elohim menciptakan manusia menurut gambar-Nya.”
  2. Dan Elohim membentuk manusia dari tanah, dan Dia meniupkan ke dalam lubang hidungnya nafas kehidupan, maka manusia menjadi jiwa yang hidup yang dikaruniai kemampuan berkata-kata.
  3. Dan Yahweh berfirman, “Tidak baik kalau manusia itu sendiri saja. Aku akan menjadikan baginya seorang penolong.”
  4. Dan didatangkan Yahweh atas Adam tidur yang lelap, lalu tertidurlah dia. Maka Dia mengambil salah satu tulang rusuknya, kemudian membangun daging di atasnya, dan membentuknya lalu membawanya kepada Adam. Adam terbangun dari tidurnya, dan lihatlah, seorang perempuan berdiri di hadapannya.
  5. Lalu berkatalah dia, “Inilah tulang dari tulangku dan dia akan disebut perempuan, karena dia telah diambil dari laki-laki.” Adam memanggil namanya Chavvah, karena dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.
  6. Dan Elohim memberkati mereka dan menyebut nama mereka Adam dan Chavvah pada hari Dia menciptakan mereka. Yahweh Elohim berfirman, “Beranakcuculah dan berlipatgandalah, dan penuhilah bumi.”
  7. Yahweh Elohim membawa Adam dan istrinya, dan Dia menempatkan mereka dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memeliharanya. Dia memerintahkan mereka dan berkata kepada mereka, “Dari setiap pohon di taman boleh kamu makan, tetapi dari pohon pengetahuan tentang hal yang baik dan jahat jangan kamu makan, karena pada hari kamu memakannya, kamu pasti mati.”
  8. Dan ketika Elohim telah memberkati dan memerintahkan mereka, Dia pergi dari mereka. Adam dan istrinya tinggal dalam taman sesuai perintah yang Yahweh telah perintahkan kepada mereka.
  9. Dan ular, yang Elohim ciptakan bersama mereka di bumi, datang kepada mereka untuk menghasut mereka melanggar perintah Elohim yang telah Dia perintahkan kepada mereka.
  10. Ular itu memikat dan membujuk perempuan itu untuk makan dari pohon pengetahuan. Perempuan itu mendengarkan perkataan ular itu, dan dia melanggar firman Elohim, dan mengambil dari pohon pengetahuan tentang hal yang baik dan jahat, dan dia memakannya. Dia mengambil dari padanya dan memberikannya juga kepada suaminya dan dia memakannya.
  11. Adam dan istrinya melanggar perintah Elohim yang telah Dia perintahkan kepada mereka. Elohim mengetahui hal itu, dan amarah-Nya menyala terhadap mereka dan Dia mengutuk mereka.
  12. Maka Yahweh Elohim mengusir mereka pada hari itu dari taman Eden, untuk mengolah tanah dari mana mereka diambil. Mereka pergi dan tinggal di sebelah timur taman Eden. Adam bersetubuh dengan istrinya Chavvah dan dia melahirkan dua anak laki-laki dan tiga anak perempuan.
  13. Dan dia menyebut nama yang sulung Qayin, dan berkata, “Aku telah memperoleh seorang laki-laki dari Yahweh.” Dan nama satunya dia sebut Hebel, karena katanya, “Dalam kesia-siaan kita datang ke bumi, dan dalam kesia-siaan kita akan diambil dari padanya.”
  14. Anak-anak laki-laki itu bertumbuh besar dan ayah mereka memberi mereka tanah milik. Qayin adalah seorang penggarap tanah, dan Hebel pemelihara kawanan domba.
  15. Dan setelah berlalu beberapa tahun, maka mereka membawa sejumlah persembahan kepada Yahweh, dan Qayin membawa dari hasil tanah, dan Hebel membawa dari anak-anak sulung kawanan dombanya dari yang tambun-tambun. Maka Elohim berpaling dan condong kepada Hebel dan persembahannya, dan api turun dari Yahweh dari surga dan membakar habis persembahannya.
  16. Namun kepada Qayin dan persembahannya Yahweh tidak berpaling, dan Dia tidak condong kepadanya, karena dia membawa dari hasil yang tidak baik dari tanah itu ke hadapan Yahweh. Qayin cemburu terhadap saudaranya Hebel karena hal ini, dan dia mencari dalih untuk membunuhnya.
  17. Beberapa waktu kemudian, Qayin dan Hebel saudaranya, pergi pada suatu hari ke ladang untuk melakukan pekerjaan mereka. Mereka berdua ada di ladang, Qayin mengolah dan membajak tanahnya, dan Hebel memberi makan kawanan dombanya. Kawanan domba itu melewati bagian tanah yang telah dibajak Qayin, dan hal ini sangat menyakitkan hati Qayin.
  18. Qayin mendekati saudaranya Hebel dengan amarah, dan dia berkata kepadanya, “Apakah yang ada di antara aku dan engkau, sehingga engkau datang untuk mendiami dan membawa kawanan dombamu untuk makan di tanahku?”
  19. Dan Hebel menjawab saudaranya Qayin dan berkata kepadanya, “Apa yang ada di antara aku dan engkau, sehingga engkau memakan daging domba-dombaku dan mengenakan pakaian bagi dirimu dari bulu-bulu mereka?
  20. Maka sekarang, lepaskanlah bulu-bulu dombaku yang engkau kenakan, dan berilah ganti rugi kepadaku untuk bulu-bulu mereka dan daging yang telah engkau makan. Jika engkau sudah melakukannya, aku akan pergi dari tanahmu seperti yang engkau katakan.”
  21. Maka Qayin berkata kepada Hebel saudaranya, “Sesungguhnya jika aku membunuh engkau hari ini, siapakah yang akan menuntut darahmu dari padaku?”
  22. Hebel menjawab Qayin, katanya, “Sesungguhnya Elohim yang telah menjadikan kita di bumi, Dia akan membalaskan perkaraku, dan Dia akan menuntut darahku dari padamu jika engkau membunuh aku, karena Yahweh adalah hakim dan penengah, dan Dialah yang akan menuntut seseorang sesuai kejahatannya, dan orang fasik menurut kefasikan yang dia lakukan di bumi.
  23. Sekarang, jika engkau membunuh aku di sini, sesungguhnya Elohim tahu rencana rahasiamu, dan akan menghakimi engkau karena kejahatan yang engkau nyatakan kepadaku hari ini.”
  24. Ketika Qayin mendengar kata-kata yang diucapkan Hebel saudaranya, lihatlah, amarah Qayin menyala-nyala terhadap Hebel saudaranya karena menyatakan hal ini.
  25. Qayin bergegas dan bangkit, lalu mengambil sebatang besi dari alat bajaknya. Dengan itu dia tiba-tiba memukul saudaranya dan membunuhnya. Qayin menumpahkan darah saudaranya, Hebel, ke bumi dan darah Hebel mengalir ke bumi di hadapan kawanan domba itu.
  26. Sesudah itu Qayin menyesal telah membunuh saudaranya, dan dia berdukacita dengan sedihnya. Dia menangisinya dan itu sangat menyakitkan hatinya.
  27. Maka Qayin bangkit dan menggali lubang di ladang, di mana dia meletakkan mayat saudaranya, dan dia menutupinya dengan tanah.
  28. Dan Yahweh tahu apa yang Qayin telah lakukan kepada saudaranya. Yahweh menampakkan diri kepada Qayin dan berfirman kepadanya, “Di manakah Hebel saudaramu yang ada bersamamu?”
  29. Dan Qayin menutup-nutupinya, dan berkata, “Aku tidak tahu, apakah aku penjaga adikku?” Dan Yahweh berfirman kepadanya, “Apakah yang telah engkau perbuat? Suara darah adikmu berteriak kepada-Ku dari tanah di mana engkau membunuhnya.
  30. Karena engkau telah membunuh adikmu dan menutup-nutupinya dari pada-Ku, dan membayangkan dalam hatimu bahwa Aku tidak melihatmu ataupun mengetahui semua perbuatanmu.
  31. Tapi engkau melakukan hal ini dan membunuh adikmu dengan sia-sia karena dia berbicara benar kepadamu, dan karena itu sekarang, terkutuklah engkau dari tanah yang mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu dari tanganmu, di mana engkau telah menguburnya.
  32. Akan terjadi waktu engkau mengolah tanah itu, ia tidak lagi akan memberikan hasil sepenuhnya kepadamu seperti sebelumnya. Semak duri dan tanaman duri akan dihasilkan tanah, dan engkau akan berkeliaran dan mengembara di bumi sampai hari kematianmu.”
  33. Dan Qayin pergi dari hadapan Yahweh, dari tempat asalnya, dan dia berkeliaran dan mengembara di negeri ke arah timur Eden, dia dan semua milik kepunyaannya.
  34. Qayin menghampiri istrinya pada waktu itu, dan ia mengandung dan melahirkan seorang putra, dan ia menyebut namanya Chanok, katanya, “Pada waktu itu Yahweh mulai memberinya istirahat dan ketenangan di bumi.”
  35. Dan Qayin pada saat itu mulai membangun sebuah kota. Dia membangun sebuah kota dan ia menyebut nama kota itu Chanok, menurut nama anaknya, karena pada waktu itu Yahweh telah memberinya istirahat di bumi, dan dia tidak berkeliaran dan mengembara seperti sebelumnya.
  36. Dan Irad dilahirkan bagi Chanok, dan Irad memperanakkan Mechuyael dan Mechuyael memperanakkan Methushael.

Pasal 2
Kelahiran Sheth. Manusia mulai berlipat ganda dan menjadi penyembah berhala. Sepertiga Bumi dihancurkan. Bumi dikutuk dan menjadi rusak karena kefasikan manusia. Qeynan (Kenan), raja yang bijaksana dan benar, menubuatkan air bah. Kelahiran Chanok (Henokh).

Download Kitab Yashar Terjemahan Indonesia.PDF