Terjemahan kuno paling penting dari Torah adalah “Terjemahan dari Tujuh Puluh” (juga dikenal sebagai Septuaginta atau LXX), yang aslinya diproduksi oleh 70 penterjemah Yahudi bagi orang-orang Yahudi berbahasa Yunani di Mesir pada abad ke-3 sampai 2 SM.
Targum Hashiv’im – “Terjemahan dari Tujuh Puluh” (Septuaginta atau LXX). Judul “Tujuh Puluh” merujuk kepada tradisi bahwa terjemahan ini merupakan karya dari 70 penterjemah Yahudi yang terpisah.
Meskipun Septuaginta berguna untuk melakukan beberapa jenis penyelidikian Alkitab tertentu, itu merupakan terjemahan dari teks Ibrani klasik dan oleh karena itu tidak seharusnya diberikan prioritas linguistik di atas teks bahasa Ibrani asli. Meskipun demikian, Septuaginta memberikan wawasan tentang penggunaan konsep Ibrani seperti yang diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani bagi orang-orang Yahudi pada zaman itu.
Sebagai contoh, perhatikan kata “Kristus”. Kata ini berasal dari bahasa Yunani “christos” (χριστός) yang setara dengan istilah Ibrani “Mashiach” (המשיה). Kedua kata ini secara literal artinya “Yang Diurapi”.
Jika Anda melakukan pencarian kata dalam Septuaginta untuk kata-kata “christos” (χριστός) dan “kriston (kristen)” (χριστὸν) – bentuk tunggal nominatif dan akusatif dari christos (Kristus), Anda akan menemukan ayat-ayat referensi sebagai berikut:
- Imamat 4:5, 6:15, 21:12
- 1 Samuel 24:7, 24:11; 26:9, 11, 16, 23
- 2 Samuel 1:14, 16; 2:5; 19:22; 23:1
- Ratapan 4:20
- Amos 4:13
- Mazmur 19:7; 20:6; 88:39
- 2 Tawarikh 22:7
Sebagai contoh:
Lam 4:20 (LXX) Πνεῦμα προσώπου ἡμῶν χριστὸς κυρίου συνελήμφθη ἐν ταῖς διαφθοραῖς αὐτῶν, οὗ εἴπαμεν Ἐν τῇ σκιᾷ αὐτοῦ ζησόμεθα ἐν τοῖς ἔθνεσιν.
Pneuma prasopou hemon christos kuriou sunelemphthe en tais diaphtharais auton, ou eipamen en te skia autou zesometha en tois ethnesin.
Lam 4:20 (Masoretic) רוח אפינו משׁיח יהוה נלכד בשׁחיתותם אשׁר אמרנו בצלו נחיה בגוים׃
Ruach apeinu meshiach YHVH nilkad bishchitotam asher amarnu betzilo nichyeh vagoyim.
Rat 4:20 Napas hidung kami, yaitu orang yang diurapi (Meshiach) YAHWEH, telah tertangkap dalam lubang perangkap mereka, kepada mereka kami katakan, “Di dalam bayangannya kami akan hidup di antara bangsa-bangsa.”
Dengan demikian, kita memiliki bukti-bukti tekstual, bahwa orang-orang Yahudi berbahasa Yunani sebelum kelahiran Yesus, menyebut Mesias sebagai christos – yaitu, “Kristus”. Dan belakangan, pada waktu Helenisasi Yunani selama zaman Yesus, ketika sebagian orang-orang Yahudi sampai kepada keyakinan bahwa mereka telah menemukan Mesias, mereka secara alami menyebut Dia sebagai ho christos (ὁ Χριστός) – “sang Kristus.”
Jadi apa artinya? “Kristus” adalah sebutan Yahudi yang baik untuk istilah “Mesias.”
Hal ini untuk menunjukkan kepada orang-orang yang terjebak dalam sekte “Sacred Name Movement” atau kepada orang-orang yang merasa perlu untuk menggunakan kata “Mesias” dengan meremehkan orang-orang yang menggunakan kata “Kristus”, bahwa mereka tidak perlu untuk menonjolkan diri dalam hal ini: “Kristus” artinya “Yang Diurapi”, persis sama dengan kata “mashiach” (משיה).
Bagaimana Dengan Nama “Yesus”?
Lalu bagaimana dengan nama “Yesus”? Apakah ada kesalahan transliterasi di sini? Apakah ada beberapa informasi linguistik penting yang hilang? Meributkan hal ini dan bersikeras untuk menyebut Tuhan sebagai “Yeshua” (atau beberapa varian lain) dan menolak nama “Yesus”?
Nama Ibrani Yeshua (ישוע) berasal dari nama Ibrani Yosua, Yehoshua (יהושע) yang kadang-kadang muncul dalam bentuk singkatnya, Yeshua (contoh 1 Taw. 24:11; Neh. 8:17).
Lalu nama Yeshua, jika ditransliterasi ke dalam bahasa Yunani, muncul sebagai ᾽Ιησοῦς (diucapkan yay-soos), dengan sigma akhir (ς) yang dibutuhkan dalam kasus nominatif untuk menunjukkan sebuah nama tepat. Dalam bahasa Latin nama tersebut dituliskan IESUS, meskipun dalam bahasa Inggris kuno, suara “y” diterjemahkan sebagai “j”, dan dari situlah kita mendapatkan nama “JESUS”, yang kemudian diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi “YESUS”.
Dalam bahasa Aramik, nama Yesus diucapkan ܝܫܘܥ “Yeshuu” atau “Eashoa”, sedangkan dalam bahasa Syria kuno diucapkan ܝܫܘܥ “Isho” atau “Eesho”. Kitab Suci Aramik dan Peshitta Syria mempertahankan pengejaan ini.
Gerakan dari sekte “Sacred Name Movement” yang menyatakan bahwa “nama sebenarnya” dari Mesias adalah “YAHushua” atau “YAHoshua” (atau beberapa varian lainnya) didirikan di atas dasar linguistik yang keliru dan doktrin esoterik. Orang-orang ini berpikir bahwa Nama kudus (YHVH) paling benar dilafalkan YAHWEH, dan menganggap bahwa karena Yesus berkata Dia datang dalam Nama Bapa-Nya (Yohanes 5:43), tambahan nama YAH (יה) entah dengan cara bagaimana harus muncul dalam mengeja nama Yeshua. Dari situlah muncul nama-nama YAHshua, atau YAHoshua, atau beberapa ejaan lain yang tidak berdasar dan menyimpang.
Dalam hal fakta gramatikal, interpolasi fonem YAH diperoleh dengan mengorbankan teks Masoretik asli dan melanggar kaidah-kaidah penggunaan bahasa Ibrani standar. Beberapa kelompok dalam “Sacred Name Movement” ini, melangkah lebih jauh dengan meyakini bahwa Anda hanya bisa diselamatkan jika Anda mengucapkan Nama YHVH dengan benar!
Ajaran ini pada dasarnya Anti-Semitik (anti Yahudi), karena supaya doktrin ini benar, orang-orang ini telah mengubah teks asli Ibrani dan menipu orang banyak. Selain itu, doktrin ini juga menyiratkan bahwa teks Perjanjian Baru Yunani telah rusak, karena tidak secara langsung mencantumkan nama sakral.
Menurut Dr. David Flusser, Profesor Kekristenan Awal dan Yudaisme Periode Bait Suci Kedua di Universitas Ibrani Yerusalem, “Yeshua” adalah nama laki-laki yang paling populer ketiga pada periode Bait Suci Kedua.
Nama YAH tentu saja adalah Nama Alkitabiah yang valid, mengacu kepada YHVH (יהוה). Dan karena itu, dapat dipahami dalam terang kuasa penebusan dan tindakan penyelamatan Elohim, bahwa nama Yeshua – singkatan dari Yehoshua – memiliki arti “YHVH menyelamatkan.” Nama Yehoshua – seperti nama Yehuda (יהודה) sebelumnya – secara eksplisit menggunakan YHVH sebagai tambahan morfem.
Sekte “Sacred Name Movement” (Pergerakan Nama Sakral)
“Sacred Name Movement” terdiri dari orang-orang dan kelompok-kelompok, yang menggunakan nama Ibrani untuk Elohim (yaitu YAHWEH, YAHVAH) dan untuk Yesus (yaitu Yahshua) dalam ibadah dan penyembahan, dan mengklaim diri mereka sebagai “Penyembah Sejati” dan menjauhkan diri dari ‘Kristen’ yang dianggap berasal dari agama pagan Helenisme Yunani.
Sekte “Sacred Name Movement” merupakan kelompok yang sebagian besar mengaku sebagai orang-orang non-Yahudi penganut Torah, yang percaya bahwa satu-satunya sumber kekuatan dan kebenaran adalah menggunakan Nama Sakral yang diberikan oleh Pencipta kepada Musa di Gunung Sinai. Kelompok ini secara rutin “menghakimi” siapa pun yang tidak menggunakan istilah dan pengucapan mereka yang “benar” dari nama Elohim, sebagai orang-orang Pagan, penyembah Iblis, kafir, sesat.
Sejarah dari sekte “Sacred Name Movement” menunjukkan bahwa asal-usul mereka berasal dari sekte Millerite, Gereja Advent dan Gereja Tuhan (Hari Ketujuh), dan dengan demikian berasal dari nabi palsu William Miller yang menubuatkan kembalinya Yesus pada tahun 1843 dan membuat nubuat palsu berikutnya tentang tahun 1845. Kelompoknya sendiri kemudian pecah pada pertengahan abad ke-19, para pengikutnya menjadi penganut Advent dan kemudian sekte Gereja Tuhan (Hari Ketujuh).
“Sacred Name Movement” mulai berkembang di Gereja Tuhan (Hari Ketujuh) pada tahun 1930-an.
Sekte “Sacred Name Movement” merupakan gerakan di dalam Kekristenan yang berusaha untuk mengubah Kekristenan dengan mengadopsi akar praktek-praktek ajaran, kepercayaan dan penyembahan Yudaisme, dan sekaligus menjauhkan orang-orang percaya dari iman terhadap Injil kasih karunia (Ef. 2:8; Gal. 3:6,7), dan secara khusus gerakan ini berusaha menghancurkan dan menghapuskan nama Yesus …
Kelompok-kelompok ini didasarkan pada interpretasi pribadi terhadap kitab suci yang tidak teruji dengan penelitian cermat oleh Firman Elohim. Meskipun mengaku sebagai penganut Torah Mesianik, sama halnya seperti orang-orang Farisi, mereka menggunakan interpretasi pribadi mereka terhadap kitab suci sebagai senjata untuk mengutuk dan menyalahkan orang-orang yang percaya kepada nama Yesus… secara khusus: orang-orang Kristen.
Doktrin “Sacred Name Movement” memiliki unsur-unsur Antikristus yang sangat kuat yang melekat di dalam kepercayaan dan praktek-prakteknya. Mereka begitu membenci nama Yesus (yang oleh beberapa golongan dari mereka diklaim artinya = Hail Zeus/Satan) dan menganjurkan orang-orang percaya untuk meninggalkan Nama itu, dan menimbulkan perpecahan di dalam tubuh Kristus.
Penganut sekte “Sacred Name Movement” ingin menempelkan nama YAHWEH ke dalam setiap hal yang mereka tulis dan semua yang mereka baca. Mereka mempublikasikan versi Alkitab mereka sendiri dengan menambahkan nama suci yang diucapkan ke dalam setiap nama. Tanpa pemahaman menyeluruh tentang akar budaya atau idiom Ibrani, orang-orang non-Yahudi ini ingin mengubah nama Mesias dari Y’shua (YAHWEH adalah Keselamatan) menjadi Yahshua, hanya supaya dapat menempelkan nama suci YAH ke dalam nama sang Mesias. Y’shua adalah nama Ibrani, Yehoshua adalah nama Ibrani, Yoshua adalah nama Ibrani yang sama, tetapi nama “YAHshua” adalah istilah baru yang dibuat oleh sekte ini, yang setidaknya baru muncul sekitar tahun 1930-an.
Dari halaman Wikipedia:
Nama Yahshua secara etimologi tidak pernah didapati di dalam ejaan mana pun di dalam sejarah atau dalam tulisan-tulisan Ibrani sebelum tahun 1900-an. Transkripsi alfabet Ibrani יהושע (Yehoshua) menjadi alfabet Latin “Yahshua” pertama kali didokumentasikan pada awal perkembangan “Sacred Name Movement” pada tahun 1930-an, oleh para pemimpinnya seperti Angelo B. Traina and Clarence Orvil Dodd.
Sebagian besar orang-orang lebih suka menggunakan istilah Yeshua ketimbang Yahshua, menggunakan “Ye” ketimbang “Yah”, namun sekte “Sacred Name Movement” percaya bahwa ini adalah usaha untuk mencegah nama YAHWEH (atau YAH) muncul di dalam nama Mesias.
Para pengikut sekte ini percaya bahwa hal ini memberikan keselamatan dengan menggunakan pengucapan yang benar.
Penyebutan varian Yeshu, ditemukan dalam hubungan Yesus di dalam Talmud dan pengejaan Israel modern untuk Yesus. Alkitab Ibrani menggunakan Yehoshua (יְהוֹשֻׁעַ) untuk Yoshua, yang artinya “YAH adalah Keselamatan.” Orang-orang Kristen, sejarawan, dan ahli bahasa Ibrani di luar golongan “Sacred Name Movement”, menolak penggunakan istilah Yahshua (יהשע) sebagai pengganti Yeshua (ישוע) sebagai pengucapan yang asli. Dalam Ilan’s Lexicon of Jewish Names in Late Antiquity (2002), mencantumkan Yehoshua (יהושע), dan Aramik akhir dari bentuk Yeshua di antara banyak nama yang mengandung nama YAH yang diturunkan dari YHWH.
Yeshua adalah Nama-Ku
Dalam usaha “Sacred Name Movement” memaksakan pengejaan “Yahshua” dari יהושע (Yehoshua) dengan mengabaikan kaidah-kaidah linguistik Ibrani yang tidak mengijinkan waw untuk dimatikan, sehingga pengejaan “Yahshua” adalah transliterasi yang dipertanyakan.
Di dalam keseluruhan teks Alkitab Ibrani, nama “Yahshua” (יהשע – yod he shin ayin) tidak ditemukan di bagian ayat mana pun. Demikian juga pencarian terhadap nama “Yahshuah” (יהשוה – yod he shin vav he), sama sekali tidak ditemukan di dalam Tanakh.
Sebaliknya, pencarian terhadap nama “Yeshua” (ישוע – yod shin vav ayin) di dalam seluruh teks Masoretik dari Alkitab Ibrani, dapat ditemukan di dalam 112 ayat sebagai berikut:
(Gen 49:18), (Exod 14:13), (Exod 15:2), (1Sam 2:1), (1Sam 14:45), (2Sam 5:15), (2Sam 10:11), (2Sam 22:51), (1Chr 5:26), (1Chr 6:35), (1Chr 8:4), (1Chr 14:5), (1Chr 16:23), (1Chr 24:11), (2Chr 20:17), (2Chr 31:15), (Ezra 2:2), (Ezra 2:6), (Ezra 2:36), (Ezra 2:40), (Ezra 3:2), (Ezra 3:8), (Ezra 3:9), (Ezra 4:3), (Ezra 5:2), (Ezra 7:5), (Ezra 8:33), (Ezra 10:18), (Neh 3:19), (Neh 7:7), (Neh 7:11), (Neh 7:39), (Neh 7:43), (Neh 8:7), (Neh 8:17), (Neh 9:4), (Neh 9:5), (Neh 10:10), (Neh 11:26), (Neh 12:1), (Neh 12:7), (Neh 12:8), (Neh 12:10), (Neh 12:24), (Neh 12:26), (Job 13:16), (Job 35:9), (Job 36:13), (Job 38:41), (Ps 3:3), (Ps 3:8), (Ps 9:15), (Ps 13:6), (Ps 14:7), (Ps 18:42), (Ps 18:50), (Ps 20:6), (Ps 21:2), (Ps 21:6), (Ps 22:2), (Ps 28:8), (Ps 35:9), (Ps 42:6), (Ps 42:11), (Ps 43:5), (Ps 44:5), (Ps 62:2), (Ps 62:3), (Ps 62:7), (Ps 67:3), (Ps 68:20), (Ps 69:30), (Ps 70:5), (Ps 74:12), (Ps 78:22), (Ps 88:2), (Ps 89:27), (Ps 91:16), (Ps 96:2), (Ps 98:2), (Ps 98:3), (Ps 106:4), (Ps 116:13), (Ps 118:14), (Ps 118:15), (Ps 118:21), (Ps 119:123), (Ps 119:155), (Ps 119:166), (Ps 119:174), (Ps 140:8), (Ps 149:4), (Isa 12:2), (Isa 12:3), (Isa 25:9), (Isa 26:1), (Isa 26:18), (Isa 33:2), (Isa 33:6), (Isa 49:6), (Isa 49:8), (Isa 51:6), (Isa 51:8), (Isa 52:7), (Isa 52:10), (Isa 56:1), (Isa 59:11), (Isa 59:17), (Isa 60:18), (Isa 62:1), (Jonah 2:10), (Hab 3:8)
Nama Ibrani Yeshua (ישוע) berasal dari nama Ibrani Yosua, Yehoshua (יהושע – yod he vav shin ayin) yang artinya “YAH adalah Keselamatan”, yang kadang-kadang muncul dalam bentuk singkatnya, Yeshua.
Pencarian terhadap nama Ibrani “Yehoshua” (יהושע) di dalam teks Alkitab Ibrani, dapat kita temukan dalam 198 ayat sebagai berikut:
(Exod 17:9), (Exod 17:10), (Exod 17:13), (Exod 17:14), (Exod 24:13), (Exod 32:17), (Exod 33:11), (Num 11:28), (Num 13:16), (Num 14:6), (Num 14:30), (Num 14:38), (Num 26:65), (Num 27:18), (Num 27:22), (Num 32:12), (Num 32:28), (Num 34:17), (Deut 1:38), (Deut 3:28), (Deut 31:3), (Deut 31:7), (Deut 31:14), (Deut 31:23), (Deut 34:9), (Josh 1:1), (Josh 1:10), (Josh 1:12), (Josh 1:16), (Josh 2:1), (Josh 2:23), (Josh 2:24), (Josh 3:1), (Josh 3:5), (Josh 3:6), (Josh 3:7), (Josh 3:9), (Josh 3:10), (Josh 4:1), (Josh 4:4), (Josh 4:5), (Josh 4:8), (Josh 4:9), (Josh 4:10), (Josh 4:14), (Josh 4:15), (Josh 4:17), (Josh 4:20), (Josh 5:2), (Josh 5:3), (Josh 5:4), (Josh 5:7), (Josh 5:9), (Josh 5:13), (Josh 5:14), (Josh 5:15), (Josh 6:2), (Josh 6:6), (Josh 6:8), (Josh 6:10), (Josh 6:12), (Josh 6:16), (Josh 6:22), (Josh 6:25), (Josh 6:26), (Josh 6:27), (Josh 7:2), (Josh 7:3), (Josh 7:6), (Josh 7:7), (Josh 7:10), (Josh 7:16), (Josh 7:19), (Josh 7:20), (Josh 7:22), (Josh 7:23), (Josh 7:24), (Josh 7:25), (Josh 8:1), (Josh 8:3), (Josh 8:9), (Josh 8:10), (Josh 8:13), (Josh 8:15), (Josh 8:16), (Josh 8:18), (Josh 8:21), (Josh 8:23), (Josh 8:26), (Josh 8:27), (Josh 8:28), (Josh 8:29), (Josh 8:30), (Josh 8:35), (Josh 9:2), (Josh 9:3), (Josh 9:6), (Josh 9:8), (Josh 9:15), (Josh 9:22), (Josh 9:24), (Josh 9:27), (Josh 10:1), (Josh 10:4), (Josh 10:6), (Josh 10:7), (Josh 10:8), (Josh 10:9), (Josh 10:12), (Josh 10:15), (Josh 10:17), (Josh 10:18), (Josh 10:20), (Josh 10:21), (Josh 10:22), (Josh 10:24), (Josh 10:25), (Josh 10:26), (Josh 10:27), (Josh 10:28), (Josh 10:29), (Josh 10:31), (Josh 10:33), (Josh 10:34), (Josh 10:36), (Josh 10:38), (Josh 10:40), (Josh 10:41), (Josh 10:42), (Josh 10:43), (Josh 11:6), (Josh 11:7), (Josh 11:9), (Josh 11:10), (Josh 11:12), (Josh 11:13), (Josh 11:15), (Josh 11:16), (Josh 11:18), (Josh 11:21), (Josh 11:23), (Josh 12:7), (Josh 13:1), (Josh 14:1), (Josh 14:6), (Josh 14:13), (Josh 15:13), (Josh 17:4), (Josh 17:14), (Josh 17:15), (Josh 17:17), (Josh 18:3), (Josh 18:8), (Josh 18:9), (Josh 18:10), (Josh 19:49), (Josh 19:51), (Josh 20:1), (Josh 21:1), (Josh 22:1), (Josh 22:6), (Josh 22:7), (Josh 23:1), (Josh 23:2), (Josh 24:1), (Josh 24:2), (Josh 24:19), (Josh 24:21), (Josh 24:22), (Josh 24:24), (Josh 24:25), (Josh 24:26), (Josh 24:27), (Josh 24:28), (Josh 24:29), (Josh 24:31), (Judg 1:1), (Judg 2:6), (Judg 2:7), (Judg 2:8), (Judg 2:21), (Judg 2:23), (1Sam 6:14), (1Sam 6:18), (1Kgs 16:34), (2Kgs 23:8), (1Chr 7:27), (Hag 1:1), (Hag 1:12), (Hag 1:14), (Hag 2:2), (Hag 2:4), (Zech 3:1), (Zech 3:3), (Zech 3:6), (Zech 3:8), (Zech 3:9), (Zech 6:11)
Dalam teks Masoretik dari Alkitab Ibrani, nama “Yeshua” juga muncul dalam bentuk varian lain yakni “Yehoshua” (יהושוע – yod he vav shin vav ayin), dapat ditemukan dalam 2 ayat: (Deut 3:21), (Judg 2:7).
Namun pencarian terhadap nama “Yahshua” (יהשע) ataupun “Yahshuah” (יהשוה) di dalam seluruh teks Masoretik dari Alkitab Ibrani asli, hasilnya nihil.
Bahkan, jika pencarian Nama “Yeshua” (ישוע) diperluas dengan menggunakan Bible Code, para ahli menemukan frekuensi munculnya nama “Yeshua” (ישוע) di dalam Bible Code, dengan interval <100 huruf adalah sebanyak 5.538 kali di dalam Perjanjian Lama Bahasa Ibrani, dengan 2.919 interval maju, dan 2.619 interval mundur.
Jumlah ini hanya meliputi nama “Yeshua” (ישוע) di dalam interval <100 huruf. Para ahli belum menghitung jumlah nama “Yeshua” yang disandikan di dalam Torah dengan interval >100 huruf.
Nama Yeshua disandikan dalam Yesaya 53:8-10, yang menubuatkan kesengsaraan-Nya di atas kayu salib:
Yesaya 53:10 Akan tetapi, YAHWEH berkehendak menghancurkan dia, menempatkan dia dalam kesengsaraan. Ketika ia menyerahkan dirinya sebagai kurban penebus salah, ia akan melihat keturunannya dan memperpanjang hari-harinya; dan kehendak YAHWEH akan terlaksana di tangan-Nya.
Dengan menggunakan huruf Ibrani (י) “yod” dari kata (יַאֲרִ֣יךְ) “ya’arik” (memperpanjang), dengan menghitung maju sampai setiap huruf ke-20, akan terbaca frase kata “Yeshua Shmi“ (ישוע שמי), yang artinya “Yeshua adalah Nama-Ku”, tepat persis di dalam ayat yang menubuatkan penderitaan-Nya sampai mati di kayu salib, sebagai kurban penebus salah demi menyelamatkan umat-Nya.
Para ahli matematika telah menghitung kemungkinan kombinasi huruf-huruf “Yeshua Shmi” (Yeshua adalah Nama-Ku) muncul secara kebetulan tepat pada ayat yang menubuatkan penderitaan-Nya ini, probabilitasnya hanya 1 banding 50 ribu trilyun. Dengan kata lain, Yeshua adalah penggenapan nubuat ayat ini, sebagai kurban yang ditetapkan Elohim untuk mati di dalam penderitaan demi menebus umat-Nya dari dosa-dosa mereka.
Dari sini kita bisa melihat secara bukti tekstual Kitab Suci, bahwa pemaksaan penggunaan nama sakral “Yahshua” oleh sekte “Sacred Name Movement” itu tidak berdasar. Itu hanyalah rekaan manusia yang ingin menuruti seleranya sendiri dengan menempelkan nama suci YAH kepada nama Yesus (Yeshua), menjadi “YAHshua”, dan mengklaim bahwa itu adalah satu-satunya Nama yang olehnya kita dapat diselamatkan, sekaligus mengajak ataupun membingungkan orang-orang yang percaya kepada nama Yesus, untuk menolak, menyangkali dan menghujat Nama Yesus, dengan menyebutnya sebagai nama elohim lain (Zeus/Satan).
Implikasi dan konsekuensi serius dari rencana Satan melalui sekte “Sacred Name Movement” adalah untuk menghancurkan baik Nama maupun Firman Yesus Kristus di dalam kehidupan orang-orang percaya, dengan membalikkan anak-anak Elohim untuk melepaskan “senjata terkuat” yang dimiliki Orang-orang Percaya untuk berperang melawan kuasa-kuasa kegelapan. Ada terlalu banyak ayat di dalam Alkitab yang mencantumkan tentang kuasa berdiri di atas dasar Firman Elohim dalam doa, di dalam Nama Yesus (atau Yeshua).
Yang paling ditolak dan dibenci oleh mereka adalah janji Markus 16:15-20:
Lalu Dia berkata kepada mereka, “Pergilah kamu ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Dan tanda-tanda ini akan menyertai mereka yang percaya: mereka akan mengusir roh-roh jahat dalam NAMA-Ku, mereka akan berbicara dengan bahasa-bahasa yang baru, mereka akan memegang ular, dan jika mereka minum sesuatu yang mematikan hal itu sekali-kali tidak akan mencelakakan mereka, mereka akan menumpangkan tangan atas orang sakit dan orang itu akan sembuh.” Setelah berbicara dengan mereka, lalu Tuhan terangkat ke surga dan duduk di sebelah kanan Elohim. Maka pergilah mereka memberitakan Injil ke mana-mana dan Tuhan turut bekerja bersama mereka dan meneguhkan pemberitaan firman itu melalui tanda-tanda yang menyertainya. Amin.
Keselamatan tidak ditentukan oleh kemampuan seseorang mengucapkan dengan benar nama Elohim di dalam bahasa Ibrani, namun ditentukan sepenuhnya oleh relasi kita dengan Yeshua haMashiach (Yesus Kristus). Dalam Perjanjian Baru, keselamatan diperoleh hanya oleh pertobatan (“mengubah pola pikiran”) dan mempercayai secara pribadi Yeshua/YHVH yang dikorbankan sebagai kapparah (penebusan) bagi dosa-dosa kita, bahwa Dia telah mati dan dikuburkan, dan bahwa Dia dibangkitkan dari antara orang mati di dalam pembenaran dalam kemuliaan-Nya dan mengambil kedudukan sebagai Kohen Gadol (Imam Besar) kita di surga (1 Korintus 15:3-4). Tidak ada Mediator lain di hadapan Bapa dan tidak ada Nama lain yang diberikan kepada umat manusia untuk keselamatan (Kisah 4:12).
Nama Yeshua, ditransliterasi ke dalam bahasa Yunani sebagai ᾽Ιησοῦς (diucapkan yay-soos), dengan sigma akhir (ς) yang dibutuhkan dalam kasus nominatif untuk menunjukkan sebuah nama tepat. Dalam bahasa Latin nama tersebut dituliskan IESUS, meskipun dalam bahasa Inggris kuno, suara “y” diterjemahkan sebagai “j”, dan dari situlah kita mendapatkan nama “JESUS”, yang kemudian diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi “YESUS”, Iesu (Jepang), Ihu (Maori), Yesou (Kanton), Yesaw (Taiwan), Yasu (Hakka), Isa (Turkmenistan), Isus (Romania), Isa (Kurdi), Iosa (Irlandia), Jezi (Haiti), Jisu (Fiji), Jezusi (Albania), Chesus (Aragon), Icyc (Belarus), Jezus (Belanda), Jeesus (Islandia), Xesus (Galicia), Jezus (Hungaria), Gesu (Italia), Isa (Kazakhstan), Ecyc (Mongolia), Gesus (Sardinia), Jezis (Slovakia), uJezu (Zulu), Isa (Arab), dan seterusnya.
Dalam bahasa Aramik, nama Yesus diucapkan ܝܫܘܥ “Yeshuu” atau “Eashoa”, sedangkan dalam bahasa Syria kuno diucapkan ܝܫܘܥ “Isho” atau “Eesho”. Orang-orang Kristen Syria Timur yang memakai Kitab Suci Aramik dan Peshitta Syria, bahasa sehari-hari yang juga digunakan oleh Yesus, tetap mempertahankan nama “Eashoa M’Sheeka” untuk menyebut nama Yesus Kristus, bukan “Yahshua HaMashiach”.
Jadi apakah hanya orang-orang dari sekte “Sacred Name Movement” saja yang diselamatkan karena mereka “tahu” nama kudus juruselamat umat manusia? Sedangkan orang-orang percaya lain yang tidak menyebut “nama kudus” itu dengan benar maka secara otomatis artinya memanggil Satan/Lucifer sebaga Tuhan mereka?
Pada waktu pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta, banyak orang Yahudi dari seluruh penjuru dunia dari berbagai bahasa berkumpul di Yerusalem, dan mereka mendengar murid-murid Yesus berbicara dalam bahasa mereka masing-masing tentang perkara-perkara ajaib yang dikerjakan Elohim. Mereka akhirnya bertobat dan memberi dibaptis di dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosa.
Kisah 2:9 Yaitu orang-orang Partia, dan Media, dan Elam, dan yang tinggal di Mesopotamia, dan Yudea, dan Kapadokia, Pontus, dan Asia, Frigia, dan Pamfilia, Mesir, dan wilayah-wilayah Libya yang berdekatan dengan Kirene, dan para pendatang dari Roma, baik orang-orang Yahudi maupun orang-orang lain penganut agama Yahudi, orang-orang Kreta, dan orang-orang Arab. Kita mendengar mereka berbicara dalam bahasa kita masing-masing tentang perkara-perkara ajaib yang dilakukan Elohim.”
Kisah 2:38,41 Petrus menjawab, “Bertobatlah, dan hendaklah kamu masing-masing dibaptiskan dalam Nama YESUS Kristus untuk penghapusan dosamu, dan kamu akan menerima karunia Roh Kudus.” Mereka yang menerima perkataan itu memberi diri dibaptis, dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
Jadi apakah orang-orang Yahudi dari berbagai negara dengan berbagai bahasa ini menerima pengampunan dosa dan karunia Roh Kudus karena menyebut nama Ibrani “Yahshua” dengan baik dan benar? Apakah Kornelius, panglima pasukan Goyim Italia itu menerima baptisan Roh Kudus karena mengucapkan nama Ibrani “Yahshua” dengan baik dan benar?
Apakah Paulus menggunakan “nama kudus Yahshua (versi Sacred Name Movement)” untuk memberitakan Injil kepada orang-orang non Yahudi di Asia Kecil yang berbahasa Yunani? Jadi apakah seluruh jemaat gereja di Asia Kecil itu semuanya binasa dan masuk neraka karena memanggil nama Iesous Christos sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka, ketimbang memanggil-Nya “Yahshua”? Lalu jika jemaat Kristen di Asia Kecil ini memang binasa, kenapa Tuhan Yesus menurunkan wahyu kepada Rasul Yohanes untuk mengirimkan surat kepada ke-7 jemaat di Asia Kecil – jemaat non Yahudi yang adalah buah dari hasil pemberitaan Injil Rasul Paulus dengan menggunakan nama Yunani Iesous Christos?
Mengenai “sekte” Sacred Name Movement, yang menimbulkan perpecahan di dalam tubuh Kristus dan merusak iman sebagian orang, rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat Galatia – jemaat yang meninggalkan Injil kasih karunia dan menerima “Injil” lain – memperingatkan:
Galatia 5:19-21 Perbuatan kedagingan itu telah nyata, yaitu: perzinaan, persundalan, kenajisan, nafsu liar, penyembahan berhala, sihir, permusuhan, perbantahan, iri hati, amarah, persaingan, perselisihan, PENGAJARAN SESAT (Yunani: hairesis; heresy, SEKTE-SEKTE, ajaran sesat), kedengkian, pembunuhan, kemabukan, pesta pora, dan sebagainya. Tentang hal-hal itu, aku katakan kepadamu, sebagaimana pernah kukatakan sebelumnya, bahwa mereka yang melakukan hal-hal seperti itu tidak akan mewarisi kerajaan Elohim.
Rasul Paulus memberi peringatan kepada orang-orang yang memberitakan “Injil” lain:
Galatia 1:8,9 Namun, jika kami atau malaikat dari surga memberitakan injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, biarlah ia terkutuk! Seperti yang telah kami katakan sebelumnya, dan sekarang kukatakan lagi, jika seseorang memberitakan kepadamu injil yang berbeda dari yang telah kamu terima, biarlah ia terkutuk!
Kesimpulan
Jangan terpaku pada pengucapan istilah Ibrani sehingga kita menjadi sok linguistik – atau lebih buruk – gnostik! Bagi orang-orang yang dibesarkan menggunakan alfabet berbasis bahasa Latin, nama “Jesus Christ”, “Yesus Kristus” adalah gelar yang memadai untuk merujuk kepada Juruselamat dan Tuhan, meskipun juga harus dipahami untuk merujuk kepada status dan peranan-Nya sebagai Raja Israel yang diurapi dan dunia …
Alkitab berbicara tentang “Nama di atas segala Nama” dan menerapkannya langsung kepada Yeshua Juruselamat kita: “… dalam nama Yesus, setiap lutut harus bersujud, di surga dan di bumi dan di bawah bumi, dan setiap lidah mengakui bahwa Yesus Kristus adalah TUHAN (yaitu, Yeshua adalah YHVH) untuk kemuliaan Elohim Bapa (Flp. 2:9-11).
Referensi:
Is Jesus’ Name Used in Vain? Answering the Sacred Name Movement
Yeshua, Yashua, Y’shua, or Jesus? Which is Right?
Is Jesus Christ a Jewish Name?
What is the Sacred Name Movement?
The Dangers of the Hebrew Roots Movement /The Sacred Name movement
Nama orang tidak bisa di terjemahkan atau di alih bahasakan…, dan tidak ada hukum / aturan yg melegalkan pengalih bahasaan Nama seseorang,…, Nama itu juga mewakiki identitas Nama original YESHUA tidak bisa di alih bahasa jadi yesus atau iosos atau yesu atau lainnya.
nama Budiman tidak bisa dialih bahasa jadi mr mr Good man.., dan pastinya… Iblis atau satan yg ada si balik pemutar balikan nama Tuhan yg Original.. krn Nama,itu amat Dahsyat dan Amat berkuasa.., dan Nama diluar Nama Original YESHUA.. adalah NAMA IBLIS…
SukaSuka
thank you..
SukaSuka
Menarik, terima kasih untuk informasinya:). Saya termasuk yang lebih suka menggunakan nama Yahshua bukannya Yeshua ataupun Yesus(sepertinya saya harus menyelidiki ulang tentang hal ini 🙂 ). Hal ini bukan berarti saya pengikut sekte yang ditulis di artikel ini, bahkan saya baru tahu dari artikel ini ternyata mereka sampai seekstrem itu menghakimi orang lain tidak akan selamat karena nama yang salah. Sebenarnya saya setuju dengan penggunaan nama dari bahasa aslinya. Logika yang saya pakai sederhana, nama kita yang sekarang ini tidak akan berubah jika kita pergi ke luar negara yg bahasanya berbeda. Mungkin hanya akan terjadi perbedaan cara melafalkan, misalnya Roro jika di Tiongkok mungkin akan diucapkan Lolo atau Lala jika di Jepang mungkin akan diucapkan Rara. Penulisannya sekalipun mungkin huruf yang digunakan berbeda tetapi tidak seharusnya nama itu menjadi berbeda. Nama itu tidak seharusnya berubah drastis misalnya dalam hal ini Yeshua menjadi Jesus. Lucunya, hal ini sepertinya hanya terjadi di Kristen. Mungkin bisa kita lihat pada yang lain. Muhammad, Sidharta Gautama, Shiwa, Amaterasu tidak diubah. Yang berubah mungkin cara penulisan misalnya Shiwa ditulis Shiva tetapi tetap dibaca Shiwa. Maka untuk sekte ini, jika mereka berpikir bahwa harus dengan nama yang benar baru bisa selamat…sekalipun saya tidak percaya dan tidak berpikiran sama tetapi saya bisa memahami darimana pola pikir itu berasal. Intinya : mengapa nama Yeshua itu harus diubah dengan alasan trans-literasi atau alasan lainnya? Agama lain tidak merasa perlu merubah nama apapun dari kitab suci mereka. Semoga argumen saya bisa dipahami. Mohon pendapatnya jika ada kesalahan observasi dan sudut pandang saya:).
SukaSuka
Halo pak BP… Apa kabar..
Saya setuju dengan pendapat bapak. Dan saya mendukung penggunaan nama Yeshua sesuai bahasa aslinya. Bahkan dulunya saya juga mendukung penggunaan nama Yahshua 🙂 karena menerima “logika” dari kelompok “Hebraic Roots Movement” bahwa Yeshua datang dalam nama Bapa-Nya, YAHWEH, bahwa YAH adalah nama keluarga kerajaan Elohim; selain itu juga kelihatannya hal itu baik dan benar.
Namun dari penyelidikan terhadap Kitab Suci dan tulisan eksternal, memang sampai pada kesimpulan bahwa penyebutan nama Yahshua itu tidak ada dasar bukti-buktinya, dan secara gramatikal Ibrani juga keliru 🙂 (mohon dikoreksi bila salah).
Akhirnya kembali kepada kesaksian Kitab Suci yang ada tertulis, bahwa nama-Nya adalah Yeshua.
Perlu digarisbawahi bahwa artikel ini tidak menentang penggunaan nama Yeshua atau YAHWEH, karena saya pun juga pakai. Namun menyoroti doktrin “Sacred Name Movement” (harap dibedakan dengan “Hebraic Roots Movement”).
Berulang-kali saya “ketemu” dengan orang-orang dengan doktrin seperti itu, sebagai contoh: lihat komen orang yang komentar di atas komentar pak BP. Apa yang dikemukakan Sacred Name Movement, “theme”nya sama: Bahwa nama Yesus itu berasal dari Hail Zeus (Satan), Yesus Kristus itu adalah Anti-mesias atau Antikristus atau Mesias Palsu, berdoa dalam nama Yesus = berdoa kepada Satan, orang-orang Kristen harus keluar dari gereja karena gereja beribadah kepada Yesus (=Iblis; menurut versi mereka), teks alkitab PB Yunani itu sudah “corrupt”, nama selain nama Yahshua haMashiakh = mesias-mesias palsu (Mat 24:24) contohnya Yesus Kristus, Jesus Christ, Eashoa M’sheeka, Isa Almasih, Iasu, Jezus, Gesu, dst…
Contoh kutipan doktrin dari pengikut “Sacred Name Movement” dengan username (יהושע מלך המלכים):
JESUS CHRIST IS THE ANTI-MESSIAH OR AS CHRISTIANS CALL THE ANTICHRIST. BUT THE CHRIST IS THE ANTI-MESSIAH PROPHESIED BY DANIEL WHO WOULD CHANGE TIMES AND LAWS FROM 7TH DAY SABBATH TO SUN-WORSHIPPING SUNDAY, FROM CLEAN FOOD TO UNCLEAN FOOD, ABOLISHED THE ETERNAL JEWISH FEASTS OF PASSOVER, SHAVUOT, ROSH HASHANAH, YOM KIPPUR, CHANUKAH AND REPLACED WITH PAGAN CHRISTMAS, ISHTAR, ALL HALLOWS EVE.
WE MUST unindoctrinate and unLEARN the lies you’ve been told since BIRTH by the Catholic church and all Sunday worshiping Christian Churches.
Jesus comes from the Greek name “Iesous/IHSOUS” and Latin “Iesus.” “Iesous” is adapted from the name of the Greek goddess of healing “Iesos/Iaso,” the daughter of Apollo, the Sun-deity. This goddess was linked to the Egyptian “Isis” who had a son named “Isu.” During the era of Roman Emperors, there were numerous worshippers of “Isis.” Many converted to Constantine’s religion that mixed paganism with the Messianic faith that eventually became the Roman Catholic Church. The Roman Catholic Church continues to use the sunburst emblem known as the “Eucharist” which to this day contains the Greek letters “IHS” for “IHSOUS.” Further research reveals that the name “Jesus” is also linked to the Greek Sun-god “Zeus” who was the Greek interpretation of the Egyptian Sun-god “Amen-Rah.”
Christ/Christian come from the Greek word “Christos” meaning “anointed/anointed one,” and was used in the pagan Greek and Roman religions to give reference to their Sun-god, “Helios.” Roman Emperor Constantine worshipped “Christos Helios” which means “Christ-The-True-Sun.” Christos originates from the Greek word “Chrestos” which means “good” and alludes to the Greek/Roman god “Chrestos.” “Chrestos” can be seen on a Mithras (Roman cult) relief in the Vatican. “Chrestos” as reverenced by Greeks and Romans was none other than “Osiris,” a Sun-diety of Egypt. Heretic Gnostics during the time of circulation of the New Testament scriptures also used the title of “Christos” for their purposes. Christian comes from the Greek word meaning “good men,” but was derogatorily applied in mockery to Messianic believers because they worshipped “Mashiach/Messiah of Israel” or the “anointed one of Israel” and not the “anointed” Greek god “Chrestos.”
——
Orang-orang ini menolak untuk diasosiasikan dengan Yesus dan Kristen, bahkan “memusuhi” nama Yesus dan Kekristenan.
Contoh berikut ini komentar dari kelompok “Hebraic Roots Movement” di wall saya 🙂
Eg****: Kalau gak akar ibrani, ngaco emang ito,apa dia bisa pertanggung jawabkan Tuisannya ini? dari mana sumbernya?
P. Par***: Makanya… Semua yg di adopsi dr yahudi di akomodir … Sedwmikian rupa… Tujuannya menyetarakan berhala mereka agar dapat di twrima dan wow. 1950 an th manusia sudah di kelabuhi…
Eg****: Lebih tepat, *dikorup*
P. Par****: Makanyaaaa mereka itu palaku pelaku pemberontak Bapa Yahweh
Komen yang paling bawah itu nyindir saya karena nyusun artikel ini… 🙂
Poin saya adalah: doktrin ini sudah menyebar di Indonesia.
Nama Yesus Kristus atau Jesus Christ kita tahu sudah terbukti kuasa-Nya, selama puluhan tahun kita melihat kesaksian-kesaksian nyata orang-orang yang disembuhkan dalam nama Yesus, roh-roh jahat gemetar dan tunduk dalam nama Yesus, orang-orang yang terbelenggu dibebaskan dari kuasa kegelapan dan masuk ke dalam kerajaan terang, yang dapat dibuktikan dengan buah-buah kebenaran yang mereka hasilkan dari pertobatan. Bahkan ada kesaksian orang-orang mati yang dibangkitkan dalam nama Yesus. Ada terlalu banyak kesaksian nyata kuasa dalam nama Yesus.
Tapi kalo dalam nama Yahshua haMashiakh (sebelumnya mohon maaf, dan dengan segala hormat kepada nama Yeshua), saya kok belum pernah liat kesaksian-kesaksian seperti itu… barangkali ada yang bisa kasih lihat … 🙂
Selama ini kelompok-kelompok ini hanya sibuk mempermasalahkan nama mana yang paling benar… berdebat dengan orang-orang Kristen pengikut Yesus… dan hanya berbicara tentang doktrin … hanya soal “reasoning” di dalam pikiran…
Kita tahu, Satan memperdayai Hawa melalui “reasoning” di dalam pikiran Hawa….
Demikian observasi dari sudut pandang saya… Barangkali pak BP juga bisa kasih masukan… 🙂
Shalom pak BP….
SukaSuka
Shalom Pak Iwan :D,
Setuju sekali Pak, tidak ada yang bisa menyangkal bahwa sejak dari dulu sampai sekarang segala mujizat terjadi di dalam nama Yesus/Jesus bukan didalam nama yang lain.
Mungkin bisa dikatakan bahwa awalnya gerakan2 ini dimulai dengan maksud yang baik tapi akhirnya iblis turut bermain dan memasukkan “penghakiman” dan “merasa diri paling benar” ke dalam gerakan2 ini sehingga akhirnya mereka membuat sekte2 yang menghakimi atau menutup mata terhadap fakta yang terjadi sekian lama. Apa fakta itu? Bahwa didalam nama Yesus/Jesus segala mujizat terjadi.
Terima kasih sekali lagi Pak Iwan untuk artikel dan komentarnya.:)
SukaSuka
You’re welcome pak BP… 🙂
Shalom
SukaSuka
Wah saya tidak tahu harus address gimana soalnya ini beberapa orang satu komen :).
Saya berikan satu fakta yang terjadi beberapa tahun lalu dan kemudian akan saya utarakan poin saya.
Langsung saja, beberapa tahun lalu bibi saya kena chikungunya dan hampir lumpuh, lalu dibawa anaknya ke KKR dan disana pendeta di depan berkata, “Siapa yang sakit, letakkan tangan sendiri diatas bagian yang sakit dan berdoa di dalam nama Yesus.” Dia melakukan hal itu dan sembuh tidak pernah susah berjalan lagi sampai hari ini(umurnya pada saat itu sudah 60an). Saya menyimpulkan bahwa dia berdoa(sendiri bukan didoakan pendeta) kepada Tuhan dan Tuhan menjawab doanya. Sederhana saja kan?
Sekarang, dari komen bapak-ibu, selain nama Yeshua(berarti Yesus/Jesus tidak termasuk ya 🙂 ) adalah nama Iblis. Apakah berarti bibi saya sembuhnya disembuhkan Iblis? Apakah fakta-fakta bahwa begitu banyak mujizat terjadi dalam nama Yesus/Jesus itu adalah kerjaan Iblis? Lalu apakah mau di-unheal-kah semua orang yang mendapat mujizat ini dan didoakan pelepasan begitu? Yang kanker sembuh dalam nama Yesus harus kanker kembali…yang bangkit dari kematian dalam nama Yesus harus mati kembali(kalau belum XD) lalu mayatnya didoakan pelepasan begitu? Waduh sadis amat sudah mati didoakan pelepasan lagi. Rohnya keluar 2 kali dong. XD
Mohon tidak salah dimengerti, saya juga setuju tidak seharusnya nama-Nya itu diterjemahkan, transliterasi atau apapunlah namanya.(bisa dilihat saya juga buat komentar panjang dibawah 🙂 ) Tetapi mengatakan bahwa nama diluar nama original Yeshua adalah nama Iblis… waduuuh… apa selama ini orang yang selamat dari pembunuhan, pemerkosaan, perampokan dengan berseru kepada nama Yesus berarti mereka manggil Iblis dan Iblis menjawab dan menyelamatkan mereka? Wah Tuhan kita punya saingan dong. Kalau gitu apakah tidak lebih manjur kalau kita manggil Iblis untuk menyelamatkan atau menyembuhkan? Jadi sesat dong XD.
Saya memandang bahwa kegerakan restorasi ke nama Ibrani asli adalah sesuatu yang Tuhan tanamkan ke generasi ini, karena sebelum gerakan ini ada, saya juga sudah berpikir mengapa nama-Nya bisa berbeda-beda padahal nama saya saja tidak akan berubah ke negara dan bangsa manapun yang saya kunjungi. Tetapi menghakimi bahwa selain nama Yeshua adalah nama Iblis…lalu mujizat yang selama ini terjadi apa? Kalau bapak-ibu mempunyai sanak saudara atau keluarga yang pernah mengalami mujizat seperti yang saya alami, seharusnya tidak semudah itu penghakiman itu keluar…
Sekali lagi ya :), saya setuju nama itu dalam bahasa asli, tetapi TIDAK dengan menghakimi nama yang selama ini sudah dipakai. Karena kita tidak bisa membantah semua mujizat dalam nama Yesus/Jesus.
SukaDisukai oleh 2 orang
Karena lidah kalian aja bisa dengan mudah mengucapkan Yeshua makanya merasa itu harus satu2nya nama yg absolut. Coba klo lidahnya susah ngucapin pasti tau gimana rasanya mencari kata yang mendekati kata yang asli.
Samalah kaya nama2 indo, karena kita orang indo dengan gampangnya nyebut nama2 orang indo. Coba di negara2 lain, bahkan ada yg lidahnya susah sekali ngucapin nama2 indo.
Saya punya beberapa kesaksian. Saya benar2 minta tolong ke Yesus dan saya dengan jelas sebut nama Yesus dan saya ditolong. Gak mungkin saya berdoa/meminta ke Yesus tapi iblis jawab. Dan saya merasakan damai sejahtera ketika menyebut nama Yesus.
Nama Yesus dasyat dan berkuasa. Saya membuktikannya dalam hidup saya.
Tidak perlu terlalu fanatik, coba selidiki mungkin orang-orang yang fanatiklah yang sebenarnya sedang terjerat tipuan iblis. Kefanatikan biasanya memiliki bibit2 kebencian dan kebencian adalah sifat iblis.
SukaSuka
terbuka sajalah!!
Mereka itu golongan saksi yehovah dari kecil nenek saya sering didatangi, saya suka buku buku mereka, bahkan alkitab untuk anak anak, mereka mengatakan bahwa yesus itu rambutnya pendek, dll
tapi soal Yesus itu bukan TUHAN dan hanya malaikat mikael sang penghulu malaikat disitu kadang saya merasa sedih.
dan saya curiga dari merekalah timbul pemikiran bagi agama sebrang bahwa YESUS bukan TUHAN dengan pernyataan yang ‘sama’ yaitu tidak ada satu ayat pun dimana YESUS sendiri mengakui bahwa DIA itu TUHAN, begitu juga dengan pernyataan tentang injil barnabas itu benar, dan pernyataan yang sama tentang injil saat ini sudah dirubah dari konteks aslinya, dll kok bisa sama dengan ‘pemikiran’ si radikalis.
makanya mereka sekarang berkembang pesat di indonesia seiring dengan ajaran nya, maklum seirama dengan si radikalis yang ‘gemar’ menghakimi makanya mudah diterima masyarakat indo generasi jaman now yang gampang terprovokasi
SukaSuka
barusan denger hotbah billy graham… https://www.youtube.com/watch?v=OADLU5bzDfc
kenapa TUHAN YESUS tidak menunjukan rambutnya panjang atau pendek, atau bagaimana wujudnya waktu menjadi manusia,
semua itu punya tujuan,
bahwa YESUS tidak ingin kita menyembah DIA seturut gambarnya atau secara manusia, karna DIA adalah ROH, YESUS adalah ROH YANG KUDUS,
TUHAN INGIN KITA MENYEMBAH DIA DALAM ROH,, DAN KEBENARAN
SukaSuka
Kalu begitu kamu protes saja sama Paulus,Yohanes,Petrus,dan Para Rasul kenapa mereka menulis Surat dalam bahasa Yunani n bukan bahasa Ibrani, Kita tau Injil karena mereka semua n teks asli PB itu adalah bahasa Yunani dan disitu jelas ditulis Ιησοῦς kenapa mau kamu paksakan n bilang itu nama iblis,kamu yang iblis…yang merubah nama itu kamu? apa alkitab PB kamu itu bahasa Ibrani aslinya atau Yunani? Nama Yesus tetap Yesus siapa yang alih bahasa? atau kamu gk bisa baca bahasa Yunani? enak saja kamu bilang itu nama iblis , kalu kamu orang Yahudi ya udah pake saja nama YESHUA tp jangan hakimi dalam bahasa lain itu nama iblis apalagi bahasa aslinya lagi .Sok pamer gelar buang sana gelar kamu kalu gak ngerti alkitab dengan benar. Kalu kamu komennya baik saya gk perlu tegas, tapi kamu berani menghina nama Yesus sudah di alih bahasa n itu nama iblis .sedangkan PL saja diterjemahkan ke Yunani (Septuaginta) kamunya yang g*****.
SukaSuka
Maaf ini untuk komentar yg paling atas
SukaSuka
Thanks utk Iwan Steven yg udah posting
SukaSuka
Sebenarnya tidak tepat juga kalo disebut “transliterasi” karena seyogianya sebuah PROPER NAME memang TIDAK BOLEH di translate/ diterjemahkan kedalam bahasa apapun, tapi kalo PENGUCAPAN yang berbedah terhadap suatu PROPER NAME karena perbedaan DIALEK / BAHASA menurut saya hal ini masih DIBENARKAN, selama Nama yg diucapkan TIDAK MELENCENG jauh dari akar kata aslinya…semisal YHWH sampe menjadi ALLAH atau menjadi TUHAN,seperti dalam Alkitab produksi LAI…
Kalo cuman YESHUA menjadi ioso dan yg lainnya itu masih dapat diterimah.
SukaSuka
Kok postingan saya tadi pagi tidak muncul…apakah memang admin pilih pilih dulu yg mana yg bisa ditampilkan ?
SukaSuka