“Replacement Theology” (Theologia Penggantian) adalah salah satu doktrin yang mengharuskan Anda untuk mengambil sikap “tutup mata rapat-rapat” terhadap Kitab Suci. Untuk mempercayai doktrin palsu yang mencolok mata ini, kita harus mengabaikan setiap ayat di dalam Alkitab yang membuktikan bahwa itu salah. Pada intinya, ini adalah doktrin Satan dan sesat yang menyusup ke dalam Gereja karena orang-orang menolak untuk meneliti apakah yang dikatakan kepada mereka itu memang benar, baik oleh pendeta, guru, mentor, atau siapa pun. “Replacement Theology” juga dikenal dengan nama lain:
- Teologi Penggantian
- Teologi Penindasan
- Penindasan
Apa itu “Replacement Theology”?
Ringkasnya, itu adalah kepercayaan bahwa Elohim adalah pembohong yang tidak bisa dipercaya yang membatalkan seluruh janji-janji sebelumnya kepada Israel, dan kemudian menyerahkan seluruh janji-janji itu kepada Gereja. Kemudian, meskipun Dia telah menunjukkan diri-Nya sebagai pembohong yang bersedia melanggar janji-janji sebelumnya yang Dia buat kepada Abraham, Ishak, dan Yakub, orang-orang percaya di dalam Kristus dapat meyakini sepenuhnya bahwa Dia tidak berbohong kepada kita karena … firman-Nya.
Hal di atas hanyalah ringkasan yang diparafrase ulang, dan bukan bagaimana orang-orang yang percaya “Replacement Theology” akan mendefinisikannya, namun dengan sedikit riset, kita mendapati bahwa hal-hal di atas itu meringkas apa yang mereka yakini.
“Replacement Theology” (Theologia Penggantian) mengajarkan bahwa Gereja Kristen telah menggantikan bangsa Israel mengenai rencana, tujuan, dan janji-janji Elohim.
Oleh karena itu, banyak janji-janji yang Elohim buat bagi Israel harus di-rohani-kan. Misalnya, ketika janji itu berbicara tentang Israel dikembalikan ke tanah perjanjian, ini artinya bahwa Gereja Kristen akan diberkati. Demikian juga, perjanjian-perjanjian yang dibuat dengan Israel digenapi di dalam Gereja Kristen, misalnya,
- Orang-orang Yahudi bukan lagi umat pilihan Elohim. Sebaliknya, Gereja Kristen sekarang dijadikan umat pilihan Elohim.
- Dalam Perjanjian Baru setelah hari Pentakosta, istilah “Israel” merujuk kepada Gereja Kristen.
- Perjanjian Musa (Keluaran 20) digantikan oleh perjanjian baru (Lukas 22:20).
Jadi, dalam “Replacement Theology”, Gereja telah menggantikan Israel sebagai sarana utama dimana dunia diberkati oleh pekerjaan Elohim.
Akar Masalahnya
Akar masalah dari “Replacement Theology” adalah kebencian Satan terhadap orang-orang Yahudi. Satan mempunyai kebencian menyala-nyala kepada orang-orang Yahudi karena beberapa alasan:
- Elohim memilih mereka untuk menjadi saksi-Nya kepada dunia.
- Melalui mereka, Elohim memberikan Alkitab (Firman-Nya) kepada dunia.
- Melalui mereka, Elohim memberikan Putra-Nya, sang Mesias, kepada dunia.
- Elohim telah berjanji bahwa Dia akan menyelamatkan sejumlah besar sisa-sisa dari mereka.
Satan bertekad untuk menghancurkan setiap orang Yahudi di planet bumi sehingga Elohim tidak dapat menepati janji-janji-Nya kepada mereka.
Akar “Replacement Theology”
Akar dari “Replacement Theology” dan buah yang dihasilkannya – Anti-Semitisme (Anti-Yahudi) – berasal dari awal masa Kekristenan.
Kita semua tahu, bahwa Gereja berasal dari institusi Yahudi. Gereja didirikan di Yudea oleh orang-orang Yahudi yang menjadi murid-murid Rabbi dan Mesias Yahudi, dan semua dokumen-dokumen pendirian Gereja ditulis oleh orang-orang Yahudi.
Simbol Yahudi-Kristen
Sifat Yahudi dari gereja mula-mula dibuktikan dengan simbol ini. Ini adalah simbol Kristen tertua yang pernah ditemukan. Ini diukir menjadi artefak-artefak yang ditemukan di Yerusalem yang berasal dari abad pertama.
Seperti yang bisa Anda lihat, ini menunjukkan ikan, simbol Gereja, yang muncul dari akar Yahudi, yang diwakili oleh Menorah dan Bintang Daud. Ikan menjadi simbol bagi orang Kristen karena kata untuk “ikan” dalam bahasa Yunani adalah ICHTHUS – sebuah akronim untuk Ἰησοῦς Χριστός, Θεοῦ Υἱός, Σωτήρ” (Iēsous Christos, Theou Yios, Sōtēr) (Yesus Kristus, Anak Elohim, Juruselamat).
Gereja Meninggalkan Akar Yahudi
Kemudian, ketika Gereja mulai menyebar melewati daerah asalnya Yudea, dan karena Kekristenan dipeluk oleh semakin banyak orang bukan Yahudi (Goyim), semakin cepat Gereja kehilangan kontak dengan akar-akar Yahudinya. Proses ini dipercepat dengan penghancuran gereja induk di Yerusalem selama Pemberontakan Yahudi Kedua melawan orang Romawi yang berakhir pada tahun 136 M.
Kunci lain yang membuat Gereja meninggalkan akar Yahudinya adalah pengembangan pendekatan hermeneutis alegoris terhadap Kitab Suci yang memungkinkan Gereja untuk mengenakan janji-janji Israel bagi dirinya sendiri. Kemudian Tertullian, menulis pada abad ke-3, dapat berargumentasi bahwa janji Kejadian 25:21-25 bahwa “yang lebih tua akan melayani yang lebih muda” (ayat ini berbicara tentang Esau dan Yakub), benar-benar sebuah nubuat bahwa Israel akan tunduk kepada Gereja!
Evolusi “Replacement Theology” dan Anti-Semitisme
Sebagai hasil dari perkembangan historis ini, para apologis Kristen, yang dimulai pada awal Abad Kedua, mulai berbalik menentang orang-orang Yahudi, menggelari mereka sebagai “Pembunuh Kristus.” Berikut beberapa contoh ajaran Gereja mengenai orang-orang Yahudi:
Surat Barnabas (100 M) – Tulisan ini adalah demonstrasi yang bagus tentang bagaimana metode-metode interpretasi Yunani yang sangat mendalam telah mempengaruhi umat Kristen. Penulis berkeras bahwa Perjanjian Lama tidak pernah dimaksudkan untuk dibaca secara literal, namun harus ditafsirkan secara alegoris.
Penulis kitab ini berpendapat bahwa “hanya orang Kristen yang bisa memahami Alkitab.” Orang-orang Yahudi “duniawi,” dengan “pola pikir duniawi” mereka, telah gagal untuk mengenali pesan tersembunyi dari Kitab Suci mereka sendiri, dan sebagai hasilnya, telah selamanya kehilangan hak mereka atas janji-janji perjanjian yang dibuat Elohim bagi Abraham, Ishak dan Yakub.
Ignatius dari Antiokhia (sekitar 50-117) – Dia mengatakan bahwa “mereka yang ambil bagian dalam Paskah, mengambil bagian bersama orang-orang yang membunuh Yesus.”
Justin Martyr (100-165) – Dia mengklaim bahwa perjanjian Elohim dengan Israel sudah tidak berlaku lagi dan bahwa orang-orang bukan Yahudi (Goyim) telah menggantikan orang-orang Yahudi. Selain itu, dia adalah orang pertama yang mengidentifikasi Gereja sebagai “Israel rohani yang sejati.” Dan dia menyatakan bahwa penderitaan orang-orang Yahudi – pembuangan dan penganiayaan mereka – telah terjadi “dalam kewajaran dan keadilan” karena mereka telah “membunuh Yang Benar”.
Melito dari Sardis (wafat tahun 180) – Juga berfokus pada pembunuhan Tuhan, ketika dia memproklamirkan, “Raja Israel dibunuh dengan tangan kanan Israel! Celakalah bagi kejahatan baru dari pembunuh baru.”
Irenaeus (130-202) – Dia adalah murid Polikarpus, yang adalah murid Rasul Yohanes. Dia menyatakan bahwa “keluarga Yakub dan bangsa Israel dicabut dari anugerah Elohim.” Dan dia berpendapat ini terjadi karena mereka “telah menolak Anak Elohim” dan “mereka membunuh Dia.”
Clement dari Alexandria (sekitar 150 – c 215) – Mengklaim bahwa Israel “menyangkal YAHWEH” dan dengan demikian “kehilangan tempat dari Israel yang sejati.”
Hippolytus dari Roma (170-235) – Dia dianggap oleh banyak orang sebagai theolog terpenting abad ke-3. Dia adalah murid Irenaeus. Dia menyatakan bahwa orang-orang Yahudi telah digelapkan mata jiwa mereka “dengan kegelapan yang total dan abadi.” Dia selanjutnya menyatakan bahwa mereka ditakdirkan untuk menjadi “budak bagi bangsa-bangsa, bukan selama empat ratus tahun seperti di Mesir, atau pun tujuh puluh seperti di Babel, tetapi … untuk selamanya.”
Tertullian dari Carthage (155-230) – Dia menyalahkan orang-orang Yahudi atas kematian Yeshua dan berpendapat bahwa mereka telah ditolak oleh Elohim.
Cyprian dari Carthage (sekitar 200-258) – Dia adalah murid Tertullian. Dia menulis:
Aku telah berusaha untuk menunjukkan bahwa orang-orang Yahudi … telah meninggalkan Elohim dan kehilangan kemurahan Elohim … sementara orang-orang Kristen menggantikan tempat mereka, layak mendapatkan yang baik dari YAHWEH oleh iman, dan keluar dari segala bangsa dan dari seluruh dunia.
Kita orang Kristen, saat kita berdoa, berkata “Bapa kami” karena Dia telah mulai menjadi milik kita, dan telah berhenti menjadi Bapa orang-orang Yahudi, yang telah meninggalkan Dia.
Origen dari Alexandria (185-254) – Dia bertanggung jawab atas banyaknya Anti-Semitisme, yang semuanya didasarkan pada penegasannya bahwa orang-orang Yahudi bertanggung jawab untuk pembunuhan Yeshua. Dalam salah satu risalahnya dia menulis:
Kami mengatakan dengan yakin bahwa mereka [orang-orang Yahudi] tidak akan pernah dikembalikan kepada kondisi mereka semula. Karena mereka melakukan kejahatan dari jenis yang paling tidak dikuduskan, dalam konspirasi melawan Juruselamat umat manusia … Dengan demikian adalah layak bahwa kota di mana Yesus mengalami penderitaan ini untuk benar-benar binasa, dan bangsa Yahudi dihancurkan, dan undangan kebahagiaan yang ditawarkan kepada mereka oleh Elohim untuk diteruskan kepada yang lain-lainnya – yakni orang-orang Kristen …
Konsili Elvira (305) – Ini adalah sebuah sinode gerejawi dari rohaniwan Spanyol yang diselenggarakan di tempat yang sekarang dikenal sebagai kota Granada, terletak di selatan Spanyol. Dewan memberikan suara untuk melarang orang Kristen berbagi makanan dengan seorang Yahudi, menikahi seorang Yahudi, memberkati seorang Yahudi atau menjalankan hari Shabbat.
Titik Balik untuk Kekristenan
Kemudian sampai kepada titik balik yang hebat dalam sejarah Kekristenan – yaitu, Konstantin berpaling menjadi orang Kristen pada tahun 306 M dan adopsi final terhadap Kekristenan sebagai agama resmi Kekaisaran Romawi pada tahun 321 M.
Seperti yang telah kita lihat, pada awal abad ke-4, “Replacement Theology” dan Anti-Semitisme yang ganas telah mengakar di dalam pemikiran Kristen. Dan ketika Kekristenan diberikan restu Kekaisaran dalam semalam, para kaisar mulai memberlakukan konsep-konsep dan klaim-klaim para theolog Kristen menentang orang-orang Yahudi dan Yudaisme.
Dalam Dekrit Milan pada 313 M, dukungan diberikan kepada agama Kristen, sedangkan sinagoga-sinagoga dilarang. Dekrit lain, dikeluarkan pada tahun 315 M, memberi wewenang untuk membakar orang-orang Yahudi jika mereka dihukum karena melanggar undang-undang.
Konsili Nicea (tahun 325 M) – Konsili oikumenis pertama Gereja, diadakan di daerah yang sekarang dikenal sebagai Turki modern, dan sidang ini dipimpin oleh Kaisar Konstantin. Mengenai orang-orang Yahudi, Dewan ini mengubah perayaan Kebangkitan Mesias dari Hari Raya Buah Sulung (Yahudi) menjadi “Easter” dalam upaya untuk menjauhkannya dari hari-hari raya Yahudi. Dewan menyatakan:
Karena tidak pantas di luar batas, bahwa pada perayaan-perayaan yang paling kudus ini kita harus mengikuti adat-istiadat Yahudi. Mulai sekarang, mari kita tidak memiliki persamaan apa pun dengan orang-orang menjijikkan ini …
Selain menyebut orang-orang Yahudi sebagai “orang-orang menjijikkan,” Konsili Nicea juga menyebut orang-orang Yahudi sebagai “orang-orang celaka yang tercemar,” “orang-orang gembel yang paling berbahaya,” dan “pembunuh Bapa.”
Eusebuis dari Kaisarea (265-2339) – Dia mengajarkan bahwa janji-janji Kitab Suci diperuntukkan bagi orang-orang bukan Yahudi (Goyim) dan kutuk diperuntukkan bagi orang-orang Yahudi. Dia menegaskan bahwa Gereja adalah “Israel sejati.”
Hilary dari Poitiers (sekitar 300 – 368) – Uskup Perancis ini dianugerahi gelar Santo oleh Gereja. Dia menulis, “Orang-orang Yahudi adalah orang-orang sesat yang dikutuk Elohim selamanya.”
John Chrysostom (349-407) – Dia adalah Uskup Agung Konstantinopel. Dia dijuluki “Lidah Emas” untuk khotbahnya yang luar biasa. Dia mempresentasikan delapan khotbah menentang orang-orang Yahudi. Inilah beberapa hal yang dia katakan:
Sinagoga bukan sekedar rumah bordil dan teater, tapi juga sarang perampok dan tempat tinggal binatang-binatang buas … Orang-orang Yahudi adalah pembunuh yang mendarah daging yang dirasuk oleh Iblis. Pesta pora dan kemabukan mereka memberi mereka sifat-sifat seekor babi … Inilah sebabnya mengapa aku membenci orang-orang Yahudi.
Dia melanjutkan dengan menolak bahwa orang-orang Yahudi masih bisa menerima pengampunan. Dia mengklaim bahwa adalah kewajiban orang-orang Kristen untuk membenci orang-orang Yahudi. Dan dia mengklaim bahwa orang-orang Yahudi menyembah Satan.
Dan John Chrysostom ini dikanonisasi menjadi Santo.
Saint Jerome (347-420) – Penerjemah Alkitab yang terkenal ke dalam bahasa Latin. Dia menggambarkan orang-orang Yahudi sebagai “… si ular yang memakai wujud Yudas. Mazmur-mazmur dan doa-doa mereka adalah bunyi ringkikan keledai … Mereka tidak mampu memahami Kitab Suci.”
Santo Ambrose, Uskup Milan (sekitar 340-397) – Dia adalah orang yang mempertobatkan Santo Augustine. Mengenai orang Yahudi, dia menulis:
Orang-orang Yahudi adalah orang-orang yang paling tidak bernilai. Mereka bejat, serakah, rakus. Mereka adalah pendurhaka yang membunuh Kristus. Mereka menyembah Iblis. Agama mereka adalah penyakit. Orang-orang Yahudi adalah pembunuh menjijikkan dari Kristus, dan karena membunuh Elohim, tidak ada penebusan yang dimungkinkan, tidak ada indulgensi atau pengampunan. Orang-orang Kristen tidak boleh pernah berhenti membalas dendam, dan orang-orang Yahudi harus hidup dalam perbudakan selamanya. Elohim selalu membenci orang Yahudi. Adalah penting bahwa semua orang Kristen membenci mereka.
Santo Augustine (354-430) – Dia dianggap sebagai yang terbesar dari semua Bapa Gereja sehubungan dengan keseluruhan dampak theologinya terhadap Gereja. Mengenai orang-orang Yahudi, dia hanya mendukung apa yang telah ditulis para pendahulunya.
Satu-satunya kontribusi barunya adalah jawabannya terhadap pertanyaan yang sering diajukan, “Mengapa Elohim membiarkan orang-orang Yahudi untuk terus ada?” Jawabannya adalah bahwa walaupun orang-orang Yahudi layak mati, mereka ditakdirkan untuk mengembara di bumi ini untuk menyaksikan kemenangan Gereja atas Sinagoga.
Namun, dalam kaitannya dengan “Replacement Theology”, dia memberikan landasan lain dengan mengembangkan ajaran Amilenialisme dan argumennya bahwa Kerajaan Seribu Tahun telah dimulai dengan kedatangan Yeshua dan bahwa Gereja Roma adalah penggenapan janji-janji kerajaan yang dibuat Elohim dengan Israel.
Apakah Israel Digantikan oleh Gereja?
Inilah pertanyaan utama di pusat perdebatan dari “Replacement Theology”. Mereka yang berpegang pada “Replacement Theology” percaya bahwa Elohim telah menolak Israel dan menggantikan Israel dengan Gereja, dan oleh karena itu membuat Israel tidak lagi relevan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan nubuat. Mereka yang tidak percaya “Replacement Theology”, percaya bahwa orang-orang Ibrani masih menjadi orang-orang pilihan dan memainkan peranan penting dalam nubuatan Alkitab pada akhir zaman. Kita akan melihat kepada kesaksian Alkitab untuk memberikan keputusan final tentang masalah ini.
Matius 18:16,17 Namun, jika dia tidak mendengarkan, bawalah bersamamu seorang atau dua orang lagi, sehingga atas mulut dua atau tiga orang saksi, setiap perkataan dapat diteguhkan. Dan jika dia mengabaikan mereka, beritahukanlah kepada jemaat. Dan jika dia juga mengabaikan jemaat, biarlah bagimu dia menjadi seperti bangsa-bangsa lain dan pemungut cukai.
Inilah kesaksian melawan “Replacement Theology”:
Saksi 1: Ketetapan Surga
Ayat berikut seharusnya menyelesaikan segala perbantahan tentang “Replacement Theology”, namun karena alasan tertentu, hal itu diabaikan oleh sebagian besar orang-orang yang menganutnya.
Yeremia 31:35-37 Berfirmanlah YAHWEH yang memberi matahari sebagai penerang pada siang hari, yang menetapkan bulan dan bintang-bintang sebagai penerang pada malam hari, yang menggerakkan laut sehingga gelombangnya bergelora, YAHWEH Tsebaot Nama-Nya, “Jika ketetapan-ketetapan ini lenyap dari hadapan-Ku,” firman YAHWEH, “maka keturunan Israel pun akan berakhir dari menjadi bangsa di hadapan-Ku selamanya.” Beginilah YAHWEH berfirman, “Apabila langit di atas dapat diukur, dan dasar bumi di bawah dapat diselidiki, maka Aku juga akan menolak seluruh keturunan Israel karena semua yang telah mereka lakukan,” firman YAHWEH.
Pertanyaan yang Perlu Anda Tanyakan
- Apakah ketetapan-ketetapan bulan dan bintang-bintang telah lenyap dari hadapan YAHWEH?
- Apakah langit (shamayim; surga) telah berhasil diukur?
- Apakah fondasi-fondasi bumi telah diselidiki di bawah?
Kesimpulan Logis
- Jika tidak satu pun dari hal-hal ini telah terjadi, maka “Replacement Theology” itu salah.
- Jika tidak satu pun dari hal-hal ini telah terjadi, dan Elohim menggantikan Israel dengan Gereja, maka Dia adalah pembohong dan tidak dapat dipercaya.
- Jika semua ini telah terjadi, maka Elohim tidak lagi memegang kendali atas alam semesta.
Saksi 2: Paulus Mengatakannya dengan Jelas dan Tegas
Sekalipun kita mengabaikan poin pertama, contoh ini sangat jelas karena pertanyaan itu ditanyakan secara langsung, lalu dijawab oleh Rasul Paulus , seorang Ibrani asli dari Suku Benyamin.
Roma 11:1,2 Oleh karena itu aku berkata, apakah Elohim sama sekali telah menolak umat-Nya? Tidaklah mungkin! Sebab aku juga adalah seorang Israel, dari keturunan Abraham, suku Benyamin. Elohim tidak menolak umat-Nya yang telah Dia kenal sebelumnya. Atau, belumkah kamu mengetahui tentang Elia, apa yang kitab suci katakan? Betapa dia memohon dengan sangat kepada Elohim sehubungan dengan Israel, dengan berkata,…
Pertanyaan yang Perlu Anda Tanyakan
- Apakah Paulus tahu apa yang dia bicarakan?
- Apakah Paulus mengatakan kebenaran atau sedang berbohong?
Kesimpulan Logis
- Jika Paulus tidak tahu apa yang dia bicarakan, maka kita tidak dapat mempercayai satu pun dari tulisan-tulisannya.
- Jika Paulus tahu apa yang dia bicarakan, maka “Replacement Theology” adalah salah.
- Jika Paulus berbohong, maka kita tidak dapat mempercayai satu pun dari tulisan-tulisannya.
- Jika Paulus mengatakan yang sebenarnya, maka “Replacement Theology” adalah salah.
Saksi 3: Yoel Mengkonfirmasi Bahwa Israel Tidak Digantikan
Dalam kitab Yoel, nabi menggambarkan penghakiman Elohim atas Goyim (bangsa-bangsa non-Yahudi) karena memperbudak bangsa Israel. Yoel menjelaskan dengan jelas bahwa Elohim belum selesai dengan Israel dan mereka memiliki kedudukan yang penting sampai akhir zaman.
Yoel 3:6,7 Dan keturunan Yehuda, serta keturunan Yerusalem, telah kamu jual kepada orang Yunani dalam rangka untuk menjauhkan mereka dari batas wilayah mereka. Lihatlah, Akulah yang menyebabkan mereka keluar dari tempat kamu telah menjual mereka; dan telah Aku kembalikan balasanmu ke atas kepalamu.
Pertanyaan yang Perlu Anda Tanyakan
- Apakah Gereja pernah masuk ke dalam perbudakan secara keseluruhan?
- Apa batasan geografis yang Elohim tetapkan kepada Gereja sehingga mereka dapat dipindahkan menjauh ke tempat lain?
Kesimpulan Logis
- Jika Elohim menggantikan Israel dengan Gereja, maka seharusnya ada bukti bahwa Gereja dijual ke dalam perbudakan.
- Jika Gereja tidak dijual ke dalam perbudakan, maka “Replacement Theology” itu salah.
- Jika Elohim memberikan tanah Israel kepada Gereja, maka dia melanggar janji-Nya kepada Israel dan tidak dapat dipercaya.
- Jika Elohim tidak memberikan kepada Gereja tanah apa pun, maka “Replacement Theology” adalah salah.
Saksi 4: Kitab Wahyu Menyebutkan Suku-suku Israel
Kitab Wahyu memuat daftar masing-masing suku berdasarkan nama. Ini memberikan sedikit masalah theologis bagi “Replacement Theology”.
Wahyu 7:4-8 Dan aku mendengar jumlah mereka yang telah dimeteraikan, seratus empat puluh empat ribu orang yang telah dimeteraikan dari setiap suku anak cucu Israel: Dari suku Yehuda dua belas ribu orang yang dimeteraikan, dari suku Ruben dua belas ribu orang yang dimeteraikan, dari suku Gad dua belas ribu orang yang dimeteraikan. Dari suku Asher dua belas ribu orang yang dimeteraikan, dari suku Naftali dua belas ribu orang yang dimeteraikan, dari suku Manashe dua belas ribu orang yang dimeteraikan. Dari suku Simeon dua belas ribu orang yang dimeteraikan, dari suku Lewi dua belas ribu orang yang dimeteraikan, dari suku Isakhar dua belas ribu orang yang dimeteraikan. Dari suku Zebulon dua belas ribu orang yang dimeteraikan, dari suku Yusuf dua belas ribu orang yang dimeteraikan, dari suku Benyamin dua belas ribu orang yang dimeteraikan.
Pertanyaan yang Perlu Anda Tanyakan
- Jika Israel digantikan oleh Gereja, mengapa suku-suku Israel disebutkan dalam Wahyu?
- Kapan Gereja dipecah menjadi beberapa suku Israel menurut kitab suci?
- Jika ayat di atas berbicara tentang Gereja, mengapa hanya ada 144.000 orang yang dimeteraikan?
Kesimpulan Logis
- Jika Alkitab tidak mengatakan bahwa Gereja dibagi menjadi beberapa suku, maka “Replacment Theology” adalah salah.
- Jika Gereja dibagi menjadi dua belas suku, maka harus ada ayat-ayat Alkitab yang solid untuk mendukungnya.
- Jika hanya 144.000 orang dari Gereja yang diselamatkan, maka sebagian besar dari kita tidak perlu menjadi orang percaya.
“Replacement Theology” Mengajarkan “Tuhan yang Berbohong”
Seperti yang telah kita lihat, supaya gagasan apa pun yang disajikan dalam “Replacement Theology” dapat dibenarkan, Elohim harus menjadi pembohong yang tidak dapat dipercaya dengan janji-janji apa pun. Jika Dia bisa mencabut semua janji-janji-Nya dari Israel dan memberikannya kepada bangsa-bangsa lain, lalu apa yang bisa menghentikan-Nya dari merampas janji-janji baru keselamatan melalui anugerah? Kitab Suci berulang-ulang kali mengatakan bahwa Elohim bukanlah pembohong.
Bilangan 23:19 Elohim bukanlah manusia sehingga Dia berdusta; juga bukan seorang anak manusia sehingga Dia menyesal! Apakah setelah Dia berfirman dan Dia tidak melakukannya; dan setelah Dia berbicara maka Dia tidak menegakkannya?
Titus 1:2 berdasarkan pengharapan akan hidup kekal yang telah dijanjikan sebelum permulaan zaman oleh Elohim yang tidak dapat berdusta.
Ibrani 6:18 Oleh dua hal yang tidak dapat berubah, yaitu janji-Nya dan sumpah-Nya, yang tentang hal itu Elohim tidak mungkin berdusta, kita yang mencari perlindungan dapat memperoleh dorongan yang kuat, untuk berpegang pada pengharapan yang disediakan di depan kita.
Sekarang setelah kita mempunyai dasar kuat bahwa mustahil dan tidak perlu bagi Elohim untuk mengatakan kebohongan, mari kita lihat janji-janji yang dibuat kepada Israel, bahwa mereka akan TETAP ada sebagai suatu bangsa:
Israel Akan Selalu Menjadi Suatu Bangsa
Penting untuk memiliki fakta bahwa Elohim berjanji bahwa Israel akan selalu menjadi suatu bangsa di hadapan-Nya. Janji-janji ini tidak bersyarat dan Dia memberi tahu kita bagaimana kita dapat mengetahui dengan pasti bahwa janji-janji itu tidak bersyarat dan tidak dapat dibatalkan.
Yeremia 33:24-26 “Tidakkah engkau memperhatikan apa yang telah bangsa ini ucapkan, dengan mengatakan: Kedua kaum (Israel dan Yehuda) yang telah dipilih YAHWEH, bukankah Dia juga telah membuangnya? Demikian mereka telah menghina umat-Ku, seolah-olah tidak lagi menjadi sebuah bangsa di hadapan mereka.” Beginilah YAHWEH berfirman, “Jika perjanjian-Ku tidak lagi dengan siang dan malam, Aku tidak menetapkan peraturan langit dan bumi, maka Aku juga akan membuang keturunan Yakub, hamba-Ku Daud, dengan tidak mengangkat keturunannya untuk memerintah atas keturunan Abraham, Ishak, dan Yakub. Sebab Aku akan membawa kembali mereka dari penawanan dan berbelaskasihan kepada mereka.”
Sifat kekal dari panggilan Elohim kepada Israel ini ditekankan dalam Roma 11,
Roma 11:28,29 Menurut Injil, mereka adalah musuh demi kamu, tetapi menurut pilihan, mereka adalah orang-orang yang dikasihi karena para leluhur. Sebab anugerah dan panggilan Elohim tidak dapat dibatalkan.
Gereja Dicangkokkan Kepada Israel
Alkitab berbicara sangat jelas kepada kita bahwa Goyim (bangsa-bangsa non-Israel) dicangkokkan ke dalam Kristus karena ketidaktaatan Israel. Paulus melangkah lebih jauh dan menyatakan bahwa seluruh Israel akan diselamatkan.
Roma 11:13,24-27 Sebab aku berkata kepadamu, hai bangsa-bangsa bukan Yahudi (Goyim), sebagai rasul bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi (Goyim), aku menjunjung tinggi pelayananku, … Sebab jika engkau (Goyim) yang secara alamiah berbeda telah dipotong dari pohon zaitun liar, dan dicangkokkan ke dalam pohon zaitun asli, terlebih lagi mereka (Israel) yang secara alamiah adalah cabang asli tentu akan dicangkokkan ke dalam pohon zaitun mereka sendiri itu. Saudara-saudara, aku tidak mengharapkan bahwa kamu tidak mengetahui rahasia ini, supaya kamu tidak menganggap diri bijaksana, sebab kekerasan hati sebagian Israel telah berlangsung sampai jumlah yang masuk dari bangsa-bangsa bukan Yahudi (Goyim) menjadi genap. Dengan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, sama seperti yang telah tertulis: “Dari Sion akan datang Pembebas dan Dia akan menyingkirkan kefasikan dari Yakub. Dan inilah perjanjian-Ku dengan mereka (Israel): Ketika Aku menghapuskan dosa-dosa mereka.”
Paulus menulis surat ini kepada orang-orang percaya Eropa di Roma, yang dia sebut sebagai orang bukan Yahudi (Goyim), sekaligus juga menunjukkan bahwa mereka itu BUKAN Israel, dan hanya dicangkokkan kepada pohon zaitun asli. Paulus lalu menunjukkan bahwa kebutaan Israel dimaksudkan sebagai keuntungan Goyim (bangsa-bangsa lain), tetapi bukan untuk menggantikan Israel.
YAHWEH Mendisiplinkan Israel
Memang benar bahwa orang-orang Yahudi saat ini sedang didisiplinkan Elohim karena penolakan mereka terhadap Mesias mereka. Berulang kali di dalam kitab suci mereka, para nabi mengatakan bahwa mereka akan didisiplinkan jika mereka tidak setia, namun selalu dijanjikan bahwa mereka akan dipelihara. Salah satu pernyataan profetik ini dikatakan oleh Yeremia,
Yeremia 30:11 Sebab Aku ada beserta engkau,” firman YAHWEH, “untuk menyelamatkan engkau. Karena Aku akan melakukan penghancuran penuh atas segala bangsa (kol ha-Goyim) tempat Aku telah menyerakkan engkau ke sana, tetapi Aku tidak akan melakukan penghancuran penuh atas engkau (Israel). Namun Aku akan menghajar engkau dengan adil, dan Aku sama sekali tidak akan memandang engkau tanpa salah.”
Penyelamatan sisa-sisa Israel dijelaskan secara rinci dalam Zakharia 12:10 di mana dikatakan bahwa pada akhir masa Tribulasi, ketika jumlah yang masuk dari bangsa-bangsa bukan Yahudi (Goyim) telah genap (Roma 11:24), maka orang-orang Yahudi yang tersisa telah sampai kepada akhir dan akan menyerahkan hati mereka kepada Elohim dalam pertobatan (teshuvah) dan menerima Yeshua sebagai Mesias mereka.
Zakharia 12:10 Lalu, ke atas keluarga Daud dan ke atas penduduk Yerusalem, Aku akan mencurahkan roh anugerah dan permohonan. Dan mereka akan memandang kepada-Ku yang telah mereka tikam; mereka akan meratap atas-Nya, seperti ratapan atas anak tunggal; dan akan merasa pahit karena-Nya, seperti merasa pahit karena anak sulung.
Siapa Pembunuh Yeshua?
Berkenaan dengan tuduhan bahwa orang-orang Yahudi adalah “pembunuh Kristus,” Firman Elohim dengan jelas mengidentifikasi siapa sesungguhnya yang membunuh Yeshua, dan menjelaskan bahwa orang-orang Yahudi tidak secara eksklusif bertanggung jawab atas kematian Yeshua. Anda dapat menemukan identitas orang-orang yang bertanggung jawab atas kematian Yeshua dalam ayat di bawah ini:
Kisah 4:27,28 Sebab sesungguhnya Herodes dan Pontius Pilatus bersama bangsa-bangsa bukan Yahudi (Goyim) dan bangsa Israel, telah berkumpul menentang Putra-Mu yang kudus, yaitu YESUS, yang telah Engkau urapi untuk melakukan segala sesuatu yang telah Engkau tetapkan dan kehendaki sebelumnya supaya terjadi.
Perhatikan siapa yang tercantum di sini sebagai orang-orang yang bertanggung jawab atas kematian Yeshua: orang-orang Roma, orang-orang Yahudi dan orang-orang bukan Yahudi (Goyim). Dan orang lain yang tidak disebutkan namanya – Anda dan saya! Ya, kita semua bertanggung jawab atas kematian Yeshua, karena kita semua adalah orang berdosa (Roma 3:23), dan Yeshua telah mati untuk semua orang berdosa (1 Korintus 15:3).
Yesaya 53:5 Padahal Dialah yang tertikam karena pemberontakan kita, yang diremukkan karena kejahatan kita. Ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepada-Nya …
Perincian
Orang-orang percaya non-Yahudi (Goyim) yang dicangkokkan kepada pohon zaitun asli, tidak berarti mereka menggantikan cabang-cabang yang asli. Dan meskipun banyak orang percaya menyadari hal ini, masih banyak guru-guru palsu di luar sana yang memaksakan pengajaran bahwa Gereja telah menggantikan bangsa Israel. Keyakinan bahwa Elohim telah meninggalkan Israel benar-benar salah, dan berpotensi membawa banyak orang untuk secara langsung menentang Elohim, dengan membenci bangsa pilihan-Nya, Israel.
Kesimpulannya, “Replacement Theology” adalah suatu kekejian. Itu tidak Alkitabiah, menentang Firman Elohim, dan hal itu berakibat Anti-Semitisme yang mematikan yang pada gilirannya bertanggung jawab atas kematian jutaan orang Yahudi selama ribuan tahun. Ajaran sesat itu berbahaya dan secara rohani menghancurkan, karena kebencian itu sama dengan membunuh.
1 Yohanes 3:15 Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.
Referensi:
Replacement Theology: Did The Church Replace The Nation of Israel?
The Heresy of Replacement Theology
The Evil of Replacement Theology
Should Replacement Theology be Labeled as Heresy?
1) Michael J. Vlach, Has the Church Replaced Israel? A Theological Evaluation(Nashville, TN: B&H Academic, 2010), p. 14. This book contains and outstanding academic analysis of Supersessionism.
2) Melito of Sardis, On Pascha, translation by S. G. Hall (Oxford: Clarendon, 1979), p. 21.
3) Karl Barth, Church Dogmatics, volume III (Peabody, MA: Hendrickson Publishers, second edition, 2010) p. 584.
4) Vlach, p. 13.
5) World Watch Daily, Koenig International News, “Influential Christian Leaders Speak Against Israel’s Biblical Significance and Her Land,” April 7, 2004, http://www.watch.org/showart.php3?idx=62726&rtn=/index.html&sh.
6) Ibid., p. 33.
7) Andrew D. Robinson, “The Error of Replacement Theology, Part 2: Roots and Shoots,” Magazine of the Prophetic Witness Movement International, September 2012, p. 5.
8) John G. Gager, The Origins of Anti-Semitism (London: Oxford University Press, 1983), pp. 127-129.
9) Center for the Study of Historical Christian Antisemitism, “Justin Martyr,” http://www.hcacentre.org/JustinMartyr.html.
10) Vlach, p. 27.
11) Justin Martyr, “Dialogue with Trypho,” contained in Anti-Nicene Fathers by Alexander Roberts and James Donaldson, 1885, volume 1. The writings of the Anti-Nicene Fathers can be found online at the website of “The Online Library of Liberty,” http://oll.libertyfund.org/?option=com_staticxt&staticfile=show.php%3Ftitle=1968.
12) Melito, “On Pascha,” Anti-Nicene Fathers, volume 8.
13) Iranaeus, “Against Heresies,” Anti-Nicene Fathers, volume 1.
14) Clement, “The Instructor,” Anti-Nicene Fathers, volume 2.
15) Hippolytus, “Treatise Against the Jews.” Anti-Nicene Fathers, volume 5.
16) John T. Pawlikowski, Journal of Religion & Society, “Christian Anti-Semitism: Past History, Present Challenges,” http://moses.creighton.edu/JRS/2004/2004-10.html.
17) Cyprian, “Three Books of Testimonies Against the Jews,” Anti-Nicene Fathers, volume 5. The Evil of Replacement Theology p.19.
18) Cyprian, “On the Lord’s Prayer,” Anti-Nicene Fathers, volume 5.
19) Origen, ““Against Celsus,” Anti-Nicene Fathers, volume 4.
20) California State University at Northridge, “Canons of the Church Council at Elvira (Granada) ca. 309 AD,” http://www.csun.edu/~hcfll004/elvira.html.
21) Clarence H. Wagner, Jr., “The Error of Replacement Theology,” http://ldolphin.org/replacement, p. 4.
25) New Advent, “Easter Controversy,” http://www.newadvent.org/cathen/05228a.htm.
26) Ray Bentley with Genevieve Gillespie, The Holy Land Key (Colorado Sprints, CO: WaterBrook Press, 2014), p. 84.
27) Wagner, Jr., p. 4.
28) Gene Shaparenko, “The Resurgence of ‘Christian’ Anti-Semitism,” http://www.aquatechnology.net/RESURGENCE.html.
29) Centre for the Study of Historical Christian Antisemitism, “John Chrysostom,” http://www.hcacentre.org/JohnChrysostom.html.
30) Centre for the Study of Historical Christian Antisemitism, “St. Jerome,” http://www.hcacentre.org/Jerome.html.
31) Gabriel Wilensky, Six Million Crucifixions: How Christian Teachings About Jews Paved the Road to the Holocaust, (San Diego,CA: QWERTY Publishers, 2010), p. 98.
32) Vlach, p. 41.
33) Thomas Aquinas, De Regimente Judaeorum, quoted in “Aquinas, Thomas,” Encyclopedia Judaica (Jerusalem: Keter Publishing House, 1971) vol. 3, p. 229.
34) Stefano Assemani, Acta Sanctorium Martyrum Orientalium at Occidentalium, Vol. 1, Rome 1748, page 105. Read more at http://natzrim.blogspot.com/2011/04/constantine-creed.html#fIE03lATVLC2Ekh1.99
35) Gary Hedrick, “Replacement Theology: Its Origins, Teachings and Errors,” http://jeremiah111.org.org/Replacement%20Theology/replacement_theology.htm.
36) Michael L. Brown, Our Hands Are Stained With Blood (Shippensberg, PA: Destiny Image Publishers, 1992), p. 12.
39) Andrew D. Robinson, “The Error of Replacement Theology, Part 6: The Crusades,” Magazine of the Prophetic Witness Movement International, June 2013, p. 11.
41) Andrew Robinson, “The Error of Replacement Theology, Part 8: The Medieval Media,” Magazine of the Prophetic Witness Movement International, October 2013, pp. 8-13.
42) Isaiah Shachar, The Judensau: A Medieval Anti-Jewish Motif and Its History, (London: TheWarburg Institute of the University of London, 1974).
43) Wikipedia, “Ecclesia versus Synagoga,” http://en.wikipedia.org/wiki/Ecclesia_and_Synagago.
44) Wikipedia, “Passion Play,” http://en.wikipedia.org/wiki/Passion_Play.
45) British Library, “Online Gallery of Sacred Texts: Holkham Bible,” http://www.bl,uk/onlinegallery/sacredtexts/holkham.html.
46) Religious Tolerance.org., “Blood Libel Myths: Then and Now,” http://www.religioustolerance.org/jud_blib1.htm.
47) Paul Oskar Kristeller, “The Alleged Ritual Murder of Simon of Trent and Its Literary Repercussions,” Proceedings of the American Academy for Jewish Research, vol. 59, 1993, pp. 103-135.
48) Remember.org., ‘Classical and Christian Anti-Semitism,” http://www.remember.org/History.root.classical.html.
49) Medieval Sourcebook: Twelfth Ecumenical Council: Lateran IV 1215, Canon 68, http://www.fordham.edu/halsall/basis/lateran4.asp.
50) The Jewish Encyclopedia (1906), “Ghetto,” http://www.jewishencyclopedia.com/articles/6653-ghetto.
51) Jonathan Dekel-Chen, David Gaunt, Natan M. Meir and Israel Bartal, editors, Anti-Jewish Violence: Rethinking the Pogrom in East European History (Bloomington, IN: Indiana University Press, 2010), http://books.google.co.uk/books?id=AUYQ8JQ-iM0C&pg=PA19#v=onepage&q&f=false.
52) Jewish Virtual Library, “Christian-Jewish Relations: The Inquisition,” http://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/History/Inquisition.html.
53) Andrew D. Robinson, “The Error of Replacement Theology, Part 1: Times and Seasons,” Magazine of the Prophetic Witness Movement International, July 2012, p. 1.
54) David A. Rausch, A Legacy of Hatred: Why Christians Must Not Forget the Holocaust, (Chicago: Moody Press, 1984), p. 28.
55) Martin Luther, “That Jesus Was Born A Jew,” translated by Walter I. Brandt in Luther’s Works (Philadelphia: Muhlenberg Press, 1962), pp. 200-201, 229.
56) Rausch, p. 28.
57) The Jewish Virtual Library, “Martin Luther: The Jews and Their Lies (1543),” http://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/anti-semi tism/Luther_on_Jews.html.
58) Adolph Hitler, Mein Kampf, Volume 1 (1925), Chapter VIII.
59) Phyllis Petty, “Christian Hatred and Persecution of the Jews,” http://www.therefinersfire.org/antisemitism_in_church.htm.
62) Michael L. Brown, p. 91.
63) Knox Theological Seminary, “An Open Letter to Evangelicals and Other Interested Parties: The People of God, the Land of Israel, and the Impartiality of the Gospel,” http://www.knoxseminary.org/Prospective/Faculty/WittenbergDoor/index.html.
68) Dennis Prager, Why the Jew? (New York, NY: Touchstone, 2003).
69) James A. Showers, “The New Anti-Semitism,” Israel My Glory magazine, January-February 2013, p. 15.
70) Andrew D. Robinson, “The Error of Replacement Theology, Part 1: Times and Seasons,” Magazine of the Prophetic Witness Movement International, July 2012, p. 3.
71) World Council of Churches, “Kairos Palestine Document,” section 2.5, http://www.oikoumene.org/en/resources/documents/other-ecumenical-bodies/kairos-palestine-document.
72) Donald E. Wagner, Anxious for Armageddon (Scottsdale, PA: Herald Press, 1995) p. 80.
73) Stephen Sizer Blog, “Sixty Academics Endorse Christian Zionism Book,” http://www.stephensizer.blogspot.com/2008/10/sixty-academics-endorse-christian.html.
74) Alan Hart, “The New Nazis,” January 13, 2009, http://www.alanhart.net/the-New-Nazis.
75) The Qu’ran, Sura 5:60, http://quod.lib.umich.edu/k/koran.
76) The Vidal Sassoon Internatinal Center for the Study of Antisemitism at the Hebrew University of Jerusalem, Rotem Kowner, “On Ignorance, Respect and Suspicion: Current Japanese Attitudes toward Jews” http://sicsa.huji.ac.il/11kowner.htm.
apakah benar dokrin ini sudah merajalela di gereja mana saja? pertanyaan nya apakah kita bisa mengetahui adanya tanda-tanda terkena dokrin replacement Theology ini mungkin penulis bisa menjelaskan lebih ringkas gejala dan bagaimana cara gereja menangkal atau tidak mempercayai suatu replacement Theology ini? karena tidak semua gereja dapat mengetahui aplikasi dari dokrin ini
SukaSuka
Doktrin Replacement Theology ini memang sudah menyebar di gereja. Salah satu contoh, berikut ini adalah komentar seorang hamba Tuhan tentang hubungan Gereja dengan bangsa Israel:
…… “Bagi saya, Israel modern sekarang ini tidak sama dengan Israel di Perjanjian Lama. Bangsa Israel adalah umat yang dipilih Allah untuk menurunkan Juruselamat dunia. Tapi, pd akhirnya Juruselamat itu sendiri, Yesus, ditolak dan disalibkan oleh keinginan bangsa pilihan Allah sendiri. Maka setelah Yesus bangkit dan naik ke sorga, sebenarnya umat pilihan Allah yaitu mereka yg percaya dan menerimaNya sebagai Tuhan dan juruselamatnya. “Kamulah bangsa terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri…” (1 Pet 2:9). Itulah GEREJA (eklesia, jemaat), umat yg sudah dipanggil keluar untuk mewarisi perjanjian Allah. Jd kita-lah Israel rohani, bukan berdasarkan keturunan jasmani, melainkan iman kepada Anak Allah, Mesias yg dijanjikan. Tugas bangsa Israel dalam PL sudah selesai.” ……..
Apa yang dikatakan hamba Tuhan di atas ini, walaupun kelihatannya rohani, tetapi salah dan bertentangan dengan Firman Tuhan. Dan secara tidak langsung mengajarkan bahwa “Tuhan sebagai pembohong besar yang bersedia melanggar janji-janji-Nya sendiri kepada Abraham, Ishak, dan Israel.”
Di sepanjang sejarah gereja Kristen, ada banyak doktrin-doktrin berbahaya yang diperkenalkan ke dalam gereja. Salah satunya adalah Replacement Theology, yang menyatakan bahwa orang-orang percaya di dalam Yesus Kristus telah menggantikan bangsa Israel fisik dan orang-orang Yahudi sebagai penerima seluruh janji-janji dan perjanjian-perjanjian yang diberikan kepada Israel kuno. Karena Israel menolak Elohim, Anak-Nya Yesus Kristus, dan mengikuti kesesatan hatinya, seluruh berkat-berkat yang dimaksudkan bagi Israel sekarang telah dialihkan kepada gereja Kristen. Orang-orang yang percaya kepada doktrin ini juga percaya bahwa Kerajaan Elohim tidak ada hubungannya dengan hal-hal fisik seperti tanah dan segala nubuat-nubuat yang berhubungan dengan Israel hanyalah murni simbolik, hanya berbicara tentang hal-hal spiritual. Jadi setiap kali Israel disebutkan di dalam Alkitab, khususnya dalam Perjanjian Lama, yang harus diperbuat orang percaya untuk mendapatkan arti ayat Kitab Suci itu adalah dengan mengganti kata “Israel” dengan “gereja”.
Replacement Theology diyakini diperkenalkan di dalam seluruh Kekristenan sejak awal gereja (abad ke-2 M). Kemudian oleh Santo Augustine pada abad ke-4 M, dan menyebar di seluruh gereja-gereja.
Doktrin ini sesat dan bertentangan dengan Firman Tuhan.
Cara menangkal doktrin ini? Ya tentu saja harus belajar Alkitab dengan baik dan benar, supaya gereja tahu posisinya di dalam hubungan dengan bangsa Israel. Gereja adalah carang liar yang dicangkokkan kepada pokok pohon zaitun sejati (Israel).
Roma 11:13,24-27 Sebab aku berkata kepadamu, hai bangsa-bangsa bukan Yahudi (Goyim), sebagai rasul bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi (Goyim), aku menjunjung tinggi pelayananku, … Sebab jika engkau (Goyim) yang secara alamiah berbeda telah dipotong dari pohon zaitun liar, dan dicangkokkan ke dalam pohon zaitun asli, terlebih lagi mereka (Israel) yang secara alamiah adalah cabang asli tentu akan dicangkokkan ke dalam pohon zaitun mereka sendiri itu. Saudara-saudara, aku tidak mengharapkan bahwa kamu tidak mengetahui rahasia ini, supaya kamu tidak menganggap diri bijaksana, sebab kekerasan hati sebagian Israel telah berlangsung sampai jumlah yang masuk dari bangsa-bangsa bukan Yahudi (Goyim) menjadi genap. Dengan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, sama seperti yang telah tertulis: “Dari Sion akan datang Pembebas dan Dia akan menyingkirkan kefasikan dari Yakub. Dan inilah perjanjian-Ku dengan mereka (Israel): Ketika Aku menghapuskan dosa-dosa mereka.”
Orang-orang percaya non-Yahudi (Goyim) yang dicangkokkan kepada pohon zaitun asli, tidak berarti mereka menggantikan cabang-cabang yang asli. Dan meskipun banyak orang percaya menyadari hal ini, masih banyak guru-guru palsu di luar sana yang memaksakan pengajaran bahwa Gereja telah menggantikan bangsa Israel. Keyakinan bahwa Elohim telah meninggalkan Israel benar-benar salah, dan berpotensi membawa banyak orang untuk secara langsung menentang Elohim, dengan membenci bangsa pilihan-Nya, Israel.
Lebih jauh, orang-orang percaya akan meleset dari memahami dengan benar Firman Tuhan dan janji pembebasan-Nya kepada seluruh Israel yang akan digenapi-Nya pada akhir zaman.
SukaDisukai oleh 1 orang
Syaloom,
Menanggapi William Andi putra, Replacement teologi ini bukan doktrin yg baru baru ini saja muncul, doktrin ini sudah mengakar kuat di dalam gereja gereja baik Katholik maupun Protestan. Kalau anda menyimak baik baik tulisan dalam artikel ini, pemahaman itu sudah muncul seiring dengan berkembangnya gereja mula mula.
Coba anda tanyakan ke Pendeta atau majelis/penatua di gereja anda pasti banyak yang setuju dengan doktrin tersebut dan meyakini bahwa gereja atau orang Kristen sebagai “Israel baru/rohani”. Dan tulisan dalam artikel meluruskan doktrin/pemahaman tersebut. Gbu
SukaSuka
Syaloom Pa Iwan Steven,
Saya mau tanya satu hal yang selama ini menjadi ganjalan, mungkin bapak dapat memberikan penjelasan/pencerahan.
Ini tentang bangsa Israel ketika Elohim membawa mereka keluar dari Mesir, bukankan mereka disuguhi dan diperlihatkan kuasa Elohim mulai dari 10 tulah di mesir sampai muzijat muzijat yang dilakukan di Padang gurun sepanjang perjalanan mereka menuju tanah terjanji.
Mereka melihat dengan mata kepala sendiri kebesaran dan kuasa Elohim yang dahsyat, yang menurut saya itu seperti melihat Elohim sendiri, laut terbelah, air dari bukit batu, tiang awan dan api dan yang lainnya bahkan manna /roti malaikat diberikan untuk mereka makan tiap hari.
Lalu pertanyaannya :
1. Kenapa setelah menyaksikan dan mengalami itu semua hanya 2 orang dari bangsa itu (Yosua & Kaleb) yg selamat masuk Kanaan.
2. Kenapa setelah melewati 40 tahun perjalanan di Padang gurun satu generasi dari bangsa itu harus mati.
3. Apakah Elohim lebih memilih generasi yang lahir di Padang gurun untuk masuk ke tanah perjanjianNya, meskipun setelah itu mereka tetap saja tidak taat dan memberontak.
Terima kasih Gbu
SukaSuka
Lalu pertanyaannya :
1. Kenapa setelah menyaksikan dan mengalami itu semua hanya 2 orang dari bangsa itu (Yosua & Kaleb) yg selamat masuk Kanaan.
==> Yehoshua dan Kaleb masuk tanah Kanaan karena mereka percaya dan mengikuti YHWH dengan segenap hati (Ul 1:36). Bahkan Moshe dan Aharon tidak diijinkan Elohim masuk tanah Kanaan. Moshe karena memberontak dan tidak menghormati kekudusan-Nya (Yes 43:27). Yang masuk Tanah Kanaan adalah generasi Israel yang umurnya 20 tahun ke bawah dan Yoshua dan Kaleb. Sebenarnya Elohim hendak membinasakan semuanya, dan membangkitkan generasi baru dari keturunan Moshe. Tetapi karena doa syafaat Moshe, Elohim mengampuni generasi Israel (umur 20 tahun ke bawah). Mereka dibinasakan karena: sekalipun telah melihat kemuliaan YHWH dan tanda-tanda ajaib yang dilakukan YHWH di Mesir dan padang gurun, namun mencobai YHWH sebanyak 10 x dan tidak mendengarkan suara-Nya, dan memandang rendah kepada-Nya. (Bil 14:22-23; Bil 32:12)
2. Kenapa setelah melewati 40 tahun perjalanan di Padang gurun satu generasi dari bangsa itu harus mati.
===> Ya itu tadi, generasi berumur 20 tahun ke atas yang keluar dari tanah Mesir, yang bersungut-sungut dan memberontak kepada YHWH, semuanya dibinasakan, kecuali 2 orang. Waktu 40 tahun didapat dari 40 hari pengintaian negeri Kanaan. 1 tahun untuk 1 hari (Num 14:32-34). Ini diperingati tiap hari ke-9 Av, hari perkabungan nasional.
3. Apakah Elohim lebih memilih generasi yang lahir di Padang gurun untuk masuk ke tanah perjanjianNya, meskipun setelah itu mereka tetap saja tidak taat dan memberontak.
===> Lihat poin 1. Mereka diampuni karena doa syafaat Moshe (Num 14:20). Bangsa Israel dipilih Elohim, karena melalui merekalah Mesias dilahirkan, dan Torah diberikan, dan keselamatan sampai kepada bangsa-bangsa.
Shalom
SukaDisukai oleh 1 orang
Gereja tidak akan pernah lepas dari Israel karena kita cuma dapat anugrah dari ketidaktaatan mereka yang benar adalah gerejalah yang tecangkok didalam perjanjian abadi ini kitalah yg kecipratan berkat bukan menggantikan posisi mereka makanya Paulus katakan jangan kita bermegah .Jadi kita dapat bagian didalam mereka jangan salah tidak semua orang Israel menolak Yesus kekristenan berasal dari mereka mulai 120 org di kamar loteng Yerusalem berkembang 3000 dst ,jadi bagaimana mungkin gereja lepas dari Israel? yang benar adalah orang2 Yahudi yg bertobat/percaya Yesus dan yg bukan Yahudi yg menerima Yesus itulah gereja yg disebut tubuh Kristus,bukankah Yesus sendiri berkata “keselamatan datang dari bangsa Yahudi” .Semua janji Tuhan bagi Israel bisa dialami oleh gereja karena gereja tercangkok didalam Israel dengan demikian gereja disebut Israel rohani bukan karena menggantikan posisi mereka tetapi terhitung Israel hanya karena iman.
SukaDisukai oleh 1 orang
Maaf agak melenceng dari topik
Akhir akhir ini saya mulai malas ke gereja (saat ini ikut istri di jemaat GPDI), ada beberapa hal yg membuat saya agak “risih” dengan suasana gereja, antaralain:
1. Saya agak RISIH kalo harus menyebut NAMA ALLAH…baik dalam doa atau dalam lagu/nyanyian
2. Suara musik menurut saya TERLALU HINGGAR BINGGAR terutama suata (drum) terlalu keras dan saya merasa tidak ada suasana KHUSUK dan cenderung seperti di discotic ( tapi kalo cuman pake orgen saja rasanya lebih damai dan khusuk)
Untuk pertanyaan saya
1. Adakah gereja yg menggunakan Alkitab ILT dan suasananya tidak se RAMEH GPDI, kalo ada apa nama gereja tersebut?
2.Adakah dasar Alkitabia untuk penggunaan alat musik yang HINGAR BINGAR seperti discotik tersebut? terutama penggunaan Drum
3.Apakah “SUASANA” hingar bingar ini juga termasuk PENYIMPANGAN ajaran Alkitab?
SukaSuka
Ungke. Ibadah yang benar kata Tuhan Yesus adalah Ibadah dalam Roh dan kebenaran. apa itu ibadah dalam Roh dan kebenaran ….
Bagaimana Ibadah Dalam Roh
Ibadah dalam Roh adalah ibadah yang tidak di batasi oleh ruang, situasi, waktu dan tempat . Tuhan Yesus menjelaskan pada wanita Samaria yang pada waktu itu sedang menimbah air di sumur Yakup dan konon ia sudah mempunyai 5 laki-laki yang menggaulinya. Percakapan ini terjadi karena Perempuan Samaria protes atau mempermasalahkan Kota Yerusalem sebagai Pusat kegiatan Ibadah Orang Yahudi. Dan Perempuan ini berkata kami orang samaria menyembah di gunung ini (Gunung Geirisim) sebuah gunung yang ada di Samaria (Israel Utara/Tanah galilea)atau pada saman raja-raja di sebut dengan kerajaan 10 suku. Orang Samaria ini adalah orang Yahudi Campuran Ves Orang Asyur yang ketika Tahun 722 Sebelum Masehi Israel utara jatuh ketangan Bangsa Asyur dan Orang Asyur membuat Israel utara menjadi bagian dari daerah jajahannya, yang sekaligus pada waktu itu membawa orang-orang Asyur untuk berdomisili. Dan sampai saat ini penduduk Israel Utara tidak pernah kembali ke tanahnya semula. Sebaliknya penduduknya menjadi penduduk campuran, yang pada zaman Tuhan Yesus di sebut Orang Zamaria.(yahudi Ves Asyur) menurut Ajaran musa mereka tidak dapat beribadah/menyembah Yahwe /Tuhan di Yerusalem sebagai pusat kegiatan Agama Yahudi/Musa/Torat. Maka mereka membuat ibadah sendiri di atas Gunung Gerisim di Israel Utarah dan mereka menyembah Yahwe TuhanNya, Allah nenek moyang orang Yahudi.
Pada waktu zaman penggenapan anak Allah Tuhan Yesus Kristus ada di bumi ini daerah tersebut menjadi kegiatan penginjilanNya Yohanes 4 : 3-42 , dan waktu perempuan itu mempermasalahkan tentang tempat ibadah itu. Maka suatu perkataan keluar dari mulut Tuhan Yesus di ayat Yoh 4: 21,23-24
(21) Kata Yesus kepadanya: “Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.
(23) Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
(24) Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.”
Tetapi ayat kuncinya adalah di ayat 22. Kata kuncinya adalah Mengenal Allah Dengan Benar.Nah Orang Samaria Tadi Tuhan Katakan Pada ayat 22 a kamu menyembah apa yang kamu tidak kenal, kalau orang belum di ajarkan kebenaran bagaimana dia mau menyembah Tuhan, bagaimana ia menyembah yang benar ? cobah renungkan !! maka dia hanya jadi orang ber agama saja, sedangkan kekeristenan yang sejati adalah hubungan pribadi dengan yang mulia Tuhan Yesus Kristus.
Kalau Orang tidak mengenal Tuhan dengan benar, dia Tidak dapat menyembah Allah di dalam Roh dan Kebenarann. Penyembah –penyembah yang benar adalah menyembah bapa di dalam Roh dan kebenaran. Jadi penyembah yang benar bukan mengenai waktu, ruang dan tempat, tetapi hubungan tanpa batas dengan Sang Pencipta (Bapa di surga dan putranya yg tunggal yang mulia Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus yang berdaulat atas segala yg hidup). Nah Begitu banyak gereja dan organisasi gereja sekarang mengatakan bahwa mereka sudah menyembah Allah di dalam Roh (bahasa roh/bertenggilah/menyanyi dalam roh). Bertenggila bukan menyembah dalam roh tetapi bernyanyi dalam roh. pada hal mereka tidak mengenal Tuhan dengan benar, Artinya tidak ada Pengajaran Firman Tuhan yang murni atau belum menemukan epi sentrum kebenarann. Kata Ibadah dalam Alkitab ada 4 pengertian :
1 episunagoge ibrani 10 : 25 artinya : Pertemuan bersama ,
2. latreia Roma 12 :1 artinya mempersembahkan Tubuh/Ibadah yang
sejati,
3. eusebeia ; Hidup yang saleh,1Timotius 4:8
4. Leitourgia artinya proses jalannya pertemuan. jadi ibadah di dalam roh itu yang lebih jelas sebutannya adalah menyembah di dalam Roh. Kalau menyembah kata Yunani yang di gunakan adalah Proskuneo : artinya memberi Nilai tinggi atau lebih pada Tuhan.jadi menyembah dalam Roh adalah memberi nilai Tinggi atau pengagungan kepada Tuhan tanpa di batasi oleh ruang, waktu dan tempat namun di kerjakan oleh Pribadi – pribadi yang mengenal Bapa, Tuhan Yesus Kristus dengan benar.
Sering diartikan kalau menyembah dalam roh adalah bahasa roh atau bertengilah, itu berbedah. Yac begitulah gereja sekarang, pendeta atau hambanya tidak belajar alkitab dengan benar namun dapat mengajar dan berdiri di hadapan jemaat Tuhan, sementara pemahaman kebenaran tidak di update. Kebenaran dari jaman 40 tahun, 20 tahun dan 10 tahun yang lalu itu aja yang di sampaikan. Pada hal Kebenaran Tuhan itu bulat utuh dan progress dan kalau pakai bahasa sehari hari adalah kebenaran Tuhan itu berlapis – lapis. Conoh kalau di bukakan Tuhan lapisan 1, maka ada lapisan yang ke 2 dan seterusnya tanpa batas. Sebab Bapak di surga adalah Allah yang tak terbatas. Mari kita belajar Alkitab dengan benar, minta pada Roh Kudus untuk mengajarkannya dan ajarlah jemaat dengan kebenaran yang ter update bukan mengajar asal mengajar saja. Yac, tentu semuanya akan di pertanggung jawabkan di hadapan bapak di surga, ketika Tuhan Yesus datang ke dua kali.
Ungke juga…( Soni T. Sarapil..
https://www.facebook.com/limtas.sarapil.9
SukaSuka