Ayub 38:31 (KJV) Dapatkah engkau mengikat gugusan bintang Pleiades, dan membuka sabuk bintang Orion?

Orion, Bukan sekedar Konstelasi Bintang

Ini merupakan fenomena global. Konstelasi Orion adalah pola bintang-bintang yang selalu muncul berulang-ulang di berbagai monumen di dunia purbakala, mulai dari Mesir sampai Mexico, konstelasi ini telah menjadi pusat angkasa bagi ras manusia purbakala yang pernah mendiami bumi. Tapi mengapa Orion begitu penting bagi peradaban purbakala? Mengapa monumen-monumen raksasa seperti Piramid-piramid Mesir dibangun sedemikian sehingga bangunan-bangunannya menyerupai pola angkasa?

giza-piramid-7
Piramid-piramid Giza, Mesir

Keseluruhan kota purbakala Teotihuacan, Mexico nampak jelas ditata secara astronomis. Secara konsisten berorientasi 15 hingga 25 derajat timur dari utara yang sebenarnya, dan tembok depan Piramid Matahari persis tegak lurus pada titik di horizon di mana matahari terbenam pada saat titik-titik equinox (durasi siang dan malam panjangnya sama). Selebihnya dari bangunan-bangunan seremonial lainnya dibangun pada sudut-sudut yang tepat terhadap Piramid Matahari. “Jalan Raya Kematian” dibangun mengarah kepada terbenamnya rasi Pleiades.

Kesesuaian lainnya adalah terhadap bintang anjing gembala Sirius, yang sakral bagi orang-orang Mesir kuno, yang membuat sebagian ahli berpendapat ada hubungan antara Piramid Besar Mesir dengan Piramid Mexico. Orion, bukanlah sekedar konstelasi bintang-bintang di langit, namun merupakan suatu fenomena global di dunia purbakala.

Konstelasi Orion

orion900

Rasi Orion, atau yang juga dikenal dengan nama Pemburu Besar, terlihat jelas pada langit malam mulai bulan November sampai Februari. Orion berada di barat daya langit jika Anda berada di belahan Bumi Utara, atau di barat laut langit jika Anda berada di belahan Bumi Selatan. Dapat terlihat paling baik antara lintang 85 sampai -75 derajat. Ia naik dalam 5 jam, dan deklinasinya 5 derajat. Bintang Alnilam, Mintaka, dan Alnitak, yang membentuk Sabuk Orion, adalah bintang-bintang paling utama dalam konstelasi Orion. Betelgeuse, bintang kedua paling terang di Orion, membentuk bahu kanan rasi Pemburu ini. Sedangkan bintang Bellatrix membentuk bahu kiri sang Pemburu.

orion-hunter-7

Nebula Orion – bukan bintang, melainkan formasi debu, hidrogen, helium, dan gas-gas terionisasi lainnya – adalah “bintang” tengah di pedang Orion, yang menggantung di Sabuk Orion. Nebula Horsehead (Kepala Kuda) juga ada di dekatnya. Bintang-bintang lain yang ada dalam konstelasi ini antara lain Hatsya, yang membentuk ujung pedang Orion yang menggantung dari sabuknya, dan Meissa, yang membentuk kepala Orion. Bintang Saiph membentuk lutut kanan Orion. Bintang Rigel membentuk lutut kiri sang Pemburu.

Orion dan konstelasi Cygnus dan mungkin lain-lainnya (konstelasi utara yang ada di bidang Galaksi Milky Way – “Bimasakti.” Nama Cygnus merupakan terjemahan bahasa Latin dari kata Yunani untuk angsa. Salah satu konstelasi paling mudah dikenali di utara saat musim panas dan musim gugur. Ia menampilkan ciri-ciri khusus perbintangan yang dikenal sebagai Salib Utara) telah menjadi begitu penting bagi seluruh peradaban ras purbakala ini. Dan arti pentingnya mungkin berhubungan dengan apa yang sudah pernah terjadi, dan apa yang akan terjadi di masa depan umat manusia.

Tahun 2006, Teleskop Luar Angkasa Hubble menangkap gambar-gambar yang belum pernah disaksikan dari Nebula Orion – pembentukan formasi raksasa bintang-bintang berjarak 1.500 tahun cahaya dari Bumi. Foto panorama ini mengungkapkan lebih dari 3.000 bintang-bintang dalam berbagai tahapan kehidupan mereka dan memberikan para astronom pemahaman baru tentang pembentukan benda-benda angkasa dan sistem planet-planet; yang menurut ilmuwan modern, di sinilah, di dalam kabut debu dan gas misterius ini, bintang-bintang dan planet-planet kemungkinan telah terbentuk pada permulaan alam semesta.

orion-full-7
Konstelasi Orion. Foto: Hubble

Astronom biasa menyebut Nebula Orion dengan nama M42, dan di sanalah tempat bintang-bintang dilahirkan, sehingga konstelasi Orion merupakan salah satu pembentuk bintang-bintang paling utama di langit malam, dan telah dihormati peradaban ras purbakala di seluruh planet ini selama beribu-ribu tahun.

Konstelasi ini diberi nama Orion, seorang demigod (manusia setengah dewa atau Nephilim) Yunani, pada abad ke-8 SM. Jika dihubung-hubungkan, bintang-bintang dalam konstelasi Orion akan membentuk kepala, bahu, sabuk dan kaki seorang “manusia.”

Pyramids-and-Orion

Menurut mitologi Yunani, Orion adalah seorang raksasa (Nephilim), yang dilahirkan dengan kemampuan manusia super, seorang pemburu perkasa yang membunuh binatang-binatang dengan gada perunggu yang tak terpatahkan. Ketika pahlawan Yunani ini akhirnya terbunuh, dia ditempatkan di antara bintang-bintang di sepanjang kekekalan. Nama ayahnya adalah Poseion, dewa penguasa samudera.

Orion disebut rasi Pemburu Besar, dan sering diasosiasikan dengan Nimrod, sang Pemburu Perkasa yang berani berperang melawan YHWH Elohim.

Kejadian 10:9 (ILT)  Ia seorang pemburu yang perkasa di hadapan YAHWEH. Sebab itu dikatakan, “Seperti Nimrod, seorang pemburu yang perkasa di hadapan YAHWEH.”

orion-belt
Orion, rasi Pemburu Perkasa

Orion digambarkan mengangkat singa di satu tangan dan tongkat pemukul di tangan yang lain. Dia juga menghadap lembu jantan Taurus. Penyembahan lembu jantan sangat populer di waktu-waktu sebelum dan selama periode zaman Musa. Penyembahan lembu jantan sangat terkait dengan Baal. Jadi, di sini Anda melihat seorang pemburu perkasa menghadapi lembu jantan dan akan memukul seekor singa. Salah satu gelar Yeshua (Yesus) adalah “Singa dari Suku Yehuda.”

Dalam katalog bintang-bintang bangsa Babilonia pada Akhir Zaman Perunggu, Orion disebut “Gembala Surgawi” atau “Gembala Anu yang Sebenarnya”, merujuk kepada dewa Anu, pemimpin dewa-dewa di alam surgawi bangsa Sumeria-Babel kuno.

Dalam astrologi Islam abad pertengahan, konstelasi Orion disebut Aljabbar, yang artinya “Raksasa.”

Menurut mitologi Mesir, dewa-dewa turun dari Sabuk Orion dan Sirius – bintang paling terang di langit. Peradaban Mesir purba sangat percaya bahwa dari Sirius dan Orion, turunlah makhluk-makhluk (dewa-dewa) dalam bentuk tubuh manusia – Osiris dan Isis dan mereka menurunkan peradaban kepada umat manusia.

Sirius dan Orion amat sangat penting bagi orang Mesir, karena mereka mewakili dewi Isis dan dewa Osiris, yang dari pada mereka berasal seluruh peradaban Mesir, dan pada akhirnya seluruh peradaban umat manusia. Kita mendapati bukti-bukti dalam tulisan-tulisan orang-orang Mesir kuno bahwa Orion (Osiris) berhubungan dengan Penciptaan. Orion dan Osiris dianggap sama oleh peradaban Mesir purba, dan orang-orang Mesir percaya bahwa Osiris suatu hari akan “bangkit” kembali dalam bentuk Orion. Tidak hanya di Mesir saja kita menemukan mitologi-mitologi tentang “dewa-dewa” yang berjanji akan kembali ke Bumi. Sebetulnya kita bisa menemukan hal ini di setiap kebudayaan purbakala, mereka memiliki pengetahuan bahwa pada suatu hari “Seseorang” akan kembali ke Bumi.

giza_orion-600

Konsep bahwa tiga piramid di Giza membentuk kesejajaran sempurna dengan Sabuk Orion adalah hal yang luar biasa. Kenapa pula Piramid Besar Giza memiliki lorong lubang udara yang mengarah kepada Orion dan Sirius? Ini merupakan beberapa pertanyaan yang sampai hari ini, masih belum bisa dijawab secara pasti oleh para arkeolog.

Bergeser 500 mil ke selatan Kairo, kita akan mendapati di padang gurun gersang di wilayah timur Gurun Sahara, sebuah situs arkeologi misterius bernama Nabta Playa. Ditemukan oleh tim ilmuwan pada tahun 1974, para peneliti percaya batu-batu yang terserak di sini dulunya adalah bagian dari pusat ritual besar bagi peradaban purba yang tumbuh subur antara tahun 6500 – 3400 SM, persis sebelum bangkitnya Mesir. Nabta Playa bukanlah tempat pemukiman. Salah satu pusat situs ini berupa lingkaran yang disebut “Stonehene mini padang gurun.” Selama lebih dari tiga dekade, struktur batu melingkar yang menyerupai kesejajaran formasi bintang-bintang konstelasi Orion ini telah menakjubkan para arkeolog. Para pembangun Nabta Playa nampaknya memahami fisika dan matematika, yang memungkinkan mereka mendirikan bangunan-bangunan ini dalam hubungan kesejajaran dengan konstelasi Orion.

nabtaplaya_calendar
Nabta Playa

Ilmuwan Robert Bauval dan astrofisikawan Thomas Brophy telah mempelajari konfigurasi monumen misterius ini lebih dari sepuluh tahun. Dalam buku “Black Genesis”, mereka berpendapat bahwa lingkaran batu ini adalah diagram pengamatan bintang yang sejajar dengan Sabuk Orion pada titik balik matahari musim panas (summer solstice). Lingkaran kalender ini adalah susunan batu yang lebih kecil, dan lingkaran kalender mewakili diagram yang menunjukkan bagaimana langit bergerak sepanjang waktu. Jadi apa yang kita saksikan di sini adalah model kecil dari kalender lingkaran sebenarnya dari Nabta Playa.

Menurut para ilmuwan mainstream, penanggalan radio karbon mengindikasikan situs ini dibangun hampir 7.000 tahun lalu. Dengan menggunakan kerangka waktu ini, Brophy mempelajari posisi-posisi gerbang-gerbang dan batu-batu tengah, dan menemukan bahwa pada tahun 4.900 SM, tiga batu-batu tengah ini sejajar sempurna dengan tiga bintang paling terang dalam konstelasi Orion.

teotihuacan-mexico-900
Teotihuacan, Mexico

Kira-kira 35 mil timur laut Kota Mexico, terletak reruntuhan Teotihuacan, sebuah kota purba yang dulunya dihuni oleh lebih dari 150.000 penduduk. Para peneliti mainstream meyakini, bangunan-bangunan mengagumkan ini, termasuk dua piramid besar dan sebuah kuil, dibangun pada abad ke-2 SM.

teotihuacan-and-orion1
Piramid-piramid Teotihuacan dan Orion dalam “kesejajaran sempurna.” Foto: History Channel

Dan sama seperti piramid-piramid Mesir di Giza, monumen-monumen ini mengarah langsung kepada tiga bintang utama di Sabuk Orion. Jadi ini bukan kebetulan, dan masih banyak lagi bukti-bukti, yang menunjukkan arti pentingnya posisi Orion di langit bagi peradaban di Amerika sampai Afrika. Denah posisi piramid-piramid Teotihuacan juga diatur sama dengan formasi Sabuk Orion. Penduduk asli Amerika Selatan mengatakan bahwa ini adalah titik Penciptaan. Sejarah mereka menyebutkan bahwa pada sekitar 3114 SM, dewa-dewa turun dari surga ke Bumi dalam suatu perkumpulan, dan perkumpulan ini terjadi di Teotihuacan.

orions-belt-orientation-pyr
Piramid-piramid yang berorientasi kepada konstelasi Orion

Pembangunan Teotihuacan menurut legenda setempat dikatakan dilakukan oleh ras raksasa Quinametzin. Quinametzin (Nahuatl) adalah ras raksasa purbakala, yang menurut legenda disebutkan mendiami bumi pada zaman sebelumnya. “Quinametzin diciptakan pada zaman “Matahari Hujan”, dan penguasanya bernama Tlaloc. Pemerintahannya berakhir ketika dewa naga Quetzalcoatl menurunkan “hujan api” dan para raksasa Quinametzin terbakar sampai mati.” Dan mereka yang masih selamat menyembunyikan diri pada hari-hari itu.

teotihuacan-700
Teotihuacan, Mexico

Hal lain yang sangat menarik adalah bahwa piramid-piramid di Teotihuacan ini menggambarkan posisi-posisi chip-chip komputer. “Denah kota ini menyerupai papan sirkuit komputer, dengan 2 chip prosesor besar. Piramid Matahari dan Piramid Bulan dihubungkan oleh jalan raya panjang, yang sekarang dinamai Jalan Raya Kematian, yang membentang dari Utara ke Selatan. Ada jalan raya lain, dengan panjang yang sama, yang membentang dari Timur ke Barat. Sepanjang jalan raya ini, ada serangkaian pelataran-pelataran terbuka dengan panggung-panggung kecil. Pelataran-pelataran ini lebarnya 145 meter. Ada banyak kesamaan dengan piramid-piramid Giza di Mesir, yang menggunakan matematika yang sama seperti di dataran tinggi Giza. Dasar Piramid Besar Giza dan Piramid Matahari di Mexico ukurannya 750 kaki persegi. Piramid Matahari persis separuh dari tinggi Piramid Giza.” – History Channel

4-piramid
Struktur-struktur purbakala yang memiliki kesejajaran dengan Orion

Situs luar biasa lain yang berhubungan langsung dengan konstelasi Orion berlokasi di timur laut Arizona. Di sini suku pribumi Amerika, Indian Hopi, menyebut tiga puncak dataran tinggi Colorado sebagai rumah mereka selama lebih dari 1000 tahun. Tinggi di atas padang gurun Arizona, tempat penampungan mereka, membentang lebih dari 1,5 juta hektar, terdapat 12 desa-desa. Menurut para peneliti, baik tempat kediaman suku Hopi dan mitologi mereka berpusat kepada Orion.

hoppi-and-orion
Tiga mesa Hopi sejajar “sempurna” dengan Sabuk Orion. Gambar: History Channel

Orang-orang Hopi bermigrasi ke seluruh Amerika barat daya, dan sesudah beberapa kali mendirikan desa-desa dan meninggalkannya, mereka sampai ke tiga “mesa” (dataran tinggi) besar di Arizona Utara. Mereka menyebutnya “mesa” pertama, kedua, dan ketiga. Mesa-mesa orang Hopi berbentuk Sabuk Orion, dan dikatakan bahwa mereka secara khusus datang ke situ karena bentuk tadi, dan bagi mereka itu adalah pusat alam semesta mereka. Jadi kita bisa tahu pasti bahwa orang-orang Hopi sangat tertarik dengan Sabuk Orion. Mereka mengatakan bahwa itu adalah tempat di mana mereka bisa melakukan kontak dengan dewa-dewa. Menurut beberapa peneliti, tidak hanya ketiga mesa ini mewakili bintang-bintang di Sabuk Orion, tapi jika dihubungkan dengan bangunan-bangunan peninggalan Hopi lainnya di seluruh Amerika barat daya, seluruh kumpulan situs-situs Hopi ini membentuk keseluruhan konstelasi Orion.

hopi-and-orion

Setiap bintang utama dalam konstelasi Orion berhubungan dengan reruntuhan situs-situs atau desa-desa yang dulunya pernah dihuni suku Hopi. Jika kita perhatikan bahu kiri Orion, kita mendapati suatu tempat yang disebut Wupatki, di utara Flagstaff, Arizona. Orang-orang Hopi membangun reruntuhan ini kira-kira tahun 1120 M. Kemudian kita mendapati tempat lain yang disebut reruntuhan Homolovi di Winslow, Arizona. Ini merupakan bahu kanan Orion dan bintang Betelgeuse. Suku Hopi juga berdiam di utara mesa-mesa, dan di situ kita mendapati situs-situs yang berhubungan dengan bintang Rigel. Kita juga bisa menemukan seluruh kompleks desa-desa Hopi yang mewakili kaki kanan Orion, yakni bintang Saiph. Apakah semuanya hanya ini kebetulan belaka? Rasanya tidak.

Jika Anda melihat bangsa Sumeria kuno, Mesir kuno, legenda-legenda suku Maya, jika Anda perhatikan seluruh peradaban-peradaban kuno ini, apa yang akan Anda lihat adalah kisah yang sama yang diceritakan dengan berbagai cara, di dalam berbagai bahasa. Dewa-dewa yang berasal dari bintang-bintang datang ke Bumi, dan mereka memulai peradaban umat manusia. Apa yang menakjubkan adalah bahwa seluruh cerita-cerita, legenda-legenda, dongeng-dongeng ini berhubungan langsung dengan konstelasi Orion. Bisa disimpulkan bahwa semuanya ini bukanlah kebetulan, dan berasal dari sumber yang sama.

Untuk memahami semuanya ini, kita perlu mempelajari kenapa peradaban-peradaban purbakala yang pernah memerintah dunia ini, ribuan tahun yang lalu, memberikan penghormatan yang begitu besar kepada konstelasi Orion, sehingga mereka memutuskan membangun monumen-monumen purbakala, dan kota-kota di bumi, yang kesemuanya menggambarkan konstelasi bintang-bintang di langit.

ecuador-pyramid-600

All Seeing Eye di Piramid Hitam. Artefak ini ditemukan di hutan pegunungan La Maná, Ecuador pada tahun 1980. Piramid ini bertingkat 13 [sama seperti The Great Seal di uang Dollar Amerika Serikat] dan ada ukiran simbol All Seeing Eye di bagian atas. Bila terkena sinar ultraviolet, batu piramid ini akan berpendar dan mata tersebut akan menyala. Bagian mata tersebut bersifat magnetik. Di bagian bawah piramid ini ada ukiran emas berbentuk simbol rasi bintang Orion (rasi Pemburu Besar – simbol dari Nimrod), dan ada tulisan Pre-Sanskrit. Jadi bisa dipastikan artefak ini usianya sudah ribuan tahun. Menurut Profesor Kurt Schildmann, Presiden Asosiasi Linguistik Jerman, tulisan di bawah itu diterjemahkan “anak sang Pencipta berasal dari sini” [Orion].

Dewa-dewa Turun dari Langit

Kejadian 6:4 (TB) Pada waktu itu orang-orang raksasa (Ibrani: Nephilim) ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Elohim (Ibrani: benei ha’Elohim) menghampiri anak-anak perempuan manusia (Ibrani: benot ha’Adam), dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa (Ibrani: gibborim) di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan.

Kita mengetahui dari Alkitab dan Kitab-kitab Ibrani kuno lainnya, bahwa dewa-dewa yang turun dari langit ini tidak lain adalah Benei ha’Elohim, anak-anak Elohim, yang dalam bahasa Aramaic disebut “iyr“, Malaikat Pengawas. Dari Kitab Yobel, tulisan Ibrani kuno, kita mengetahui bahwa para Malaikat Pengawas ini ditugaskan Elohim untuk membimbing anak-anak manusia supaya mereka melakukan keadilan dan kebenaran. Mereka turun ke bumi, di puncak Gunung Hermon pada zaman Yared.

Kitab Yobel 4:15 Dan dalam minggu kedua dari Yobel kesepuluh [449-455 A.M.] Mahalalel mengambil bagi dirinya untuk menjadi istri Dînâh, anak perempuan Barâkî’êl anak perempuan saudara ayahnya, dan dia melahirkan baginya seorang anak laki-laki pada minggu ketiga dalam tahun keenam, [461 A.M.] dan dia menyebut namanya Yered, karena dalam zamannya malaikat-malaikat YAHWEH turun ke bumi, mereka yang disebut Malaikat Pengawas, supaya mereka membimbing anak-anak manusia, dan supaya mereka melakukan keadilan dan kebenaran di bumi.

Gunung Hermon di Phoenicia, lokasi pertama pengaruh “dewa-dewa” dari Surga terhadap umat manusia, berada tepat pada 33,33° Lintang Utara dan 33,33° Bujur Timur… 2012 mil dari garis Ekuator dan 2012 mil dari meridian utama. (Lokasi garis bujur Gunung Hermon berdasarkan meridian Paris 0°, 2,20° sebelah timur Greenwich).

Namun dalam perkembangan selanjutnya Malaikat Pengawas ini tidak menjaga asal-usul mereka sendiri, dan malah meninggalkan tempat kedudukan mereka, dan mengejar nafsu-nafsu yang tidak wajar.

Yudas 1:6 (ILT)  Juga para malaikat, mereka yang tidak menjaga asal-usul mereka sendiri, malah telah meninggalkan kediamannya sendiri, Dia telah menahan mereka dengan belenggu abadi di bawah kekelaman, sampai pada penghakiman pada hari yang besar.

Dan kita tahu bahwa pada akhirnya, YHWH Elohim harus memusnahkan seluruh bumi dengan Air Bah karena segala makhluk hidup telah menjadi rusak, dan hanya menyelamatkan Nuh dan keluarganya.

Kitab Yobel 7:21-25

  1. Karena tiga hal inilah datang Air Bah di atas bumi, yaitu, karena percabulan di mana para Malaikat Pengawas bertentangan dengan hukum ketetapan-ketetapan mereka, pergi melacurkan diri dengan anak-anak perempuan manusia, dan mengambil bagi diri mereka istri-istri dari semua yang mereka pilih. Dan mereka mengawali permulaan kenajisan.
  2. Dan mereka melahirkan anak-anak lelaki, Nâphîdîm, dan mereka semuanya tidak sama, dan mereka saling memangsa satu sama lain: dan raksasa-raksasa membunuh Nâphîl, dan Nâphîl membunuh Eljô, dan Eljô umat manusia, dan manusia seorang akan yang lain.
  3. Dan setiap orang menjual dirinya untuk berbuat kejahatan dan untuk menumpahkan banyak darah, dan bumi dipenuhi dengan kejahatan.
  4. Dan sesudah ini mereka berdosa terhadap binatang-binatang dan burung-burung, dan segala yang bergerak dan berjalan di atas bumi. Dan banyak darah ditumpahkan di bumi, dan setiap imajinasi dan keinginan manusia memikirkan kesia-siaan dan kejahatan senantiasa.
  5. Dan YAHWEH menghancurkan segala sesuatu dari atas muka bumi; karena kejahatan perbuatan-perbuatan mereka, dan karena darah yang mereka tumpahkan di tengah-tengah bumi, Dia menghancurkan segala sesuatunya.

Tradisi mengamati pertanda-pertanda matahari dan bulan dan bintang-bintang di dalam semua tanda-tanda langit juga diajarkan oleh “dewa-dewa” ini kepada umat manusia.

Kitab Yobel 8:3 Dan dia (Kainam) menemukan suatu tulisan yang oleh (generasi-generasi) sebelumnya diukir di batu. Dan dia membaca apa yang ada di atasnya, dan dia menyalinnya dan berdosa karena hal itu. Karena itu mengandung ajaran para Malaikat Pengawas yang dengannya mereka biasa mengamati pertanda-pertanda matahari dan bulan dan bintang-bintang di dalam semua tanda-tanda langit.

Pesan dari Langit

Seperti sudah disinggung di atas, orang-orang Mesir kuno percaya bahwa Osiris suatu hari akan “bangkit” kembali dalam bentuk Orion. Di seluruh peradaban-peradaban dunia purbakala, ada mitologi tentang “dewa-dewa” yang berjanji akan datang kembali ke Bumi. Sebagian orang menyebut mereka “Anunnaki”, dewa-dewa Sumeria kuno, yang arti namanya adalah “Mereka yang dari Surga turun ke Bumi.” Sebagian lagi menyebut mereka Ancient Alien, “Alien Purbakala,” yang meletakkan dasar-dasar peradaban seluruh umat manusia di bumi. Di setiap kebudayaan purbakala, mereka memiliki pengetahuan bahwa pada suatu hari “Seseorang” akan kembali ke Bumi. Orang-orang Maya kuno di Amerika Tengah percaya bahwa dewa naga dan pendiri kebudayaan mereka, Quetzalcoatl, pada Akhir Zaman akan kembali dari surga.

Dalam mitologi Mesir, Osiris mati dibunuh Seth, dan kemudian menjadi dewa penguasa dunia orang mati atau “neraka.” Menurut kepercayaan Mesir kuno, dari sana dia akan bangkit kembali. Hari kelahiran “kembali” Osiris diperingati setiap tanggal 25 Desember, yaitu pada waktu titik balik matahari musim dingin, winter solstice.

Mitologi Mesir kuno ini identik dengan Wahyu 9, kebangkitan atau naiknya “Malaikat Abyssos” dari dalam jurang maut, yang bernama Apollyon, Sang Penghancur – yakni Anti-Kristus, pada Akhir Zaman.

Wahyu 9:11 (ILT)  Dan mereka mempunyai raja atas mereka, yaitu Malaikat Abyssos (Yunani: abussos), nama Ibrani baginya Abaddon, dan dalam bahasa Yunani dia mempunyai nama Apollyon (Yunani: apolluon; penghancur).

Kata “Abyssos” atau “jurang maut” bahasa Yunaninya adalah “abussos” (G12), artinya; abyss, neraka, jurang tanpa dasar, tempat yang paling dalam di dasar neraka, tempat kediaman orang-orang mati dan setan-setan.

Apollyon identik dengan Apollo, dewa matahari Yunani kuno. Nama Apollo atau Apollyon dalam bahasa Yunani memiliki akar kata “apollumi” (G622), yang artinya: menghancurkan, memusnahkan, membunuh, menjadikan segala sesuatu puing-puing,  menyingkirkan sama sekali, menyatakan seseorang harus dibunuh, dihilangkan; secara metafora: untuk mengkhususkan atau menyerahkan kepada penderitaan kekal di dalam neraka.

Akar kata yang sama, “apollumi” juga digunakan untuk menggambarkan kedatangan sang “Anak Kebinasaan” dan “Binatang buas” itu, yang akan datang (atau bangkit) kembali.

2 Tesalonika 2:3-4 (ILT)  Biarlah tidak seorang pun menyesatkan kamu dengan cara apa pun, kecuali bahwa pertama-tama kemurtadan itu datang dan Manusia Pendosa, yaitu Anak Kebinasaan (Yunani: apoleia – G684) itu disingkapkan, yakni dia yang menentang dan meninggikan dirinya atas segala sesuatu yang disebut elohim atau sesuatu yang disembah, sehingga dia duduk sebagai Elohim di tempat kudus Elohim sambil menyatakan dirinya bahwa dia adalah Elohim.

Kebinasaan” bahasa aslinya “apoleia” (G684); artinya: menghancurkan, merusak, memusnahkan sama sekali, menjadikan reruntuhan, kehancuran yang berupa penderitaan di dalam neraka. Kata “apoleia” juga memiliki akar kata yang sama, yakni “apollumi” (G622).

Wahyu 17:8 (ILT)  Binatang buas yang engkau lihat, dia pernah ada (pernah hidup di bumi) dan sekarang tidak ada (pindah ke dunia orang mati atau neraka, abyssos), tetapi dia akan segera muncul (bangkit kembali) dari Abyssos (Yunani: abussos; jurang maut, neraka), dan sedang menuju kepada kebinasaan (Yunani: apoleia – G684), dan orang-orang yang berdiam di muka bumi, yang nama-namanya tidak tertulis dalam Kitab Kehidupan sejak permulaan dunia, mereka akan heran sambil melihat binatang buas itu, yaitu yang pernah ada (pernah hidup di bumi), dan sekarang tidak ada (sedang berada di neraka, abyssos), sekalipun dia ada.

Kembalinya “manusia-dewa” ini bukan hanya dipercayai oleh peradaban-peradaban purbakala, namun bahkan di kalangan para okultis modern, elite Illuminati, mereka mempercayai hal yang sama. Ini diungkapkan oleh seorang visioner okultis, Manly P. Hall, yang menuliskan tentang bangkitnya messias Illuminati yang akan mendirikan sebuah Pemerintahan Dunia Baru di bawah kekuasaannya.

“Hasil akhir dari ‘tujuan rahasia’ ini adalah sebuah Pemerintahan Dunia yang dikuasai seorang Raja dengan kekuasaan supernatural. Raja ini adalah keturunan ras Ilahi; yaitu, dia milik Ordo Illuminati bagi mereka yang sampai kepada suatu tingkat kebijaksanaan, maka menjadi milik keluarga manusia-dewa yang disempurnakan…” The Secret Destiny of America (Takdir Rahasia Amerika), hal. 26.

Dari sini kita sekarang bisa mengerti lebih jelas, siapa sesungguhnya yang dimaksudkan Yeshua (Yesus) dengan Messias-messias palsu dan nabi-nabi palsu yang akan bangkit di Akhir Zaman, yang akan mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat, dengan maksud untuk menyesatkan seluruh bumi, bahkan jika mungkin, orang-orang pilihan juga.

Markus 13:22 (AYT) Sebab, mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan bangkit (Yunani: egeiro) dan menunjukkan tanda-tanda dan keajaiban-keajaiban untuk menyesatkan, jika mungkin, bahkan orang-orang pilihan.

Kata “bangkit” di sini bahasa Yunaninya adalah “egeiro” (G1453), yang artinya: membangunkan, membuat bangkit, membangunkan dari tidur atau kematian, memanggil yang mati untuk hidup kembali, membangkitkan yang mati supaya hidup kembali, membuat muncul, membuat tampil, memunculkan ke hadapan orang banyak.

Orion, entah dengan cara bagaimana, nampaknya berhubungan dengan kemunculan (atau kebangkitan kembali) Anti-Kristus atau Anti-Messias.

Kata “anti” (G473) di dalam bahasa Yunani artinya: lawan, musuh, menggantikan (posisi), pengganti, substitusi.

Jadi Anti-Kristus artinya “Seseorang” yang menggantikan posisi Messias (Kristus) yang benar, atau dengan kata lain: Messias Palsu.

Jadi, apakah piramid-piramid dengan formasi Sabuk Orion di seluruh bumi ini berhubungan dengan “kebangkitan Messias-messias” palsu di berbagai tempat di seluruh dunia pada Akhir Zaman, dan yang akan menyesatkan seluruh dunia?

Yeshua haMashiach (Yesus Kristus) mengatakan kepada murid-murid-Nya tentang hal-hal yang akan terjadi pada Akhir Zaman, “Dan, seperti yang telah terjadi pada hari-hari di zaman Nuh, demikianlah juga nanti pada hari-hari Anak Manusia. Lukas 17:26 (AYT) 

Satu hal yang membedakan zaman Nuh dengan zaman-zaman lainnya adalah, bahwa pada hari-hari zaman Nuh inilah “dewa-dewa” dari langit hidup di antara umat manusia (Kejadian 6:1-4). Apakah Yeshua (Yesus) menubuatkan bahwa hal-hal ini akan terulang kembali sebelum kedatangan-Nya yang kedua kali?

Orion, dalam bahasa Ibrani disebut “kesiyl“, dan apa yang akan terjadi kepadanya pada Akhir Zaman tercermin dari apa yang yang dinubuatkan Yesaya tentang penghakiman yang akan terjadi pada Hari TUHAN: Yesaya 13:9-10 (AYT) 

  1. Lihatlah, Hari YAHWEH akan datang dengan kejam dengan amarah dan murka yang membara untuk membuat negeri (Ibrani: erets; bumi) itu menjadi tandus dan memusnahkan orang-orang berdosa darinya.
  2. Sebab, bintang-bintang di langit dan gugusan-gugusannya (Ibrani: kesiyl; konstelasi Orion) tidak akan bersinar. Matahari menjadi gelap saat terbit dan bulan tidak memancarkan cahayanya.

Yesaya 24:21-22

  1. Dan akan terjadi pada Hari itu, YAHWEH akan menghukum tentara (Ibrani: tsaba; pasukan perang, malaikat, matahari, bulan dan bintang-bintang) langit di tempat tinggi, dan raja-raja bumi di atas bumi.
  2. Dan mereka akan dikumpulkan sebagai kumpulan tawanan di dalam lubang (Ibrani: bor; lubang, sumur, penjara, abyssos), dan mereka akan ditutup dalam sebuah penjara, dan setelah beberapa waktu mereka akan dihukum.

Baca:

Dewa-dewa Yang Dilahirkan Pada Hari Natal, 25 Desember

Kitab Henokh: Kisah Nyata Malaikat dan Asal-usul Setan

Hari-hari pada Zaman Nuh adalah Hari-hari pada Zaman Nephilim: Itu Akan Terjadi Kembali

Koneksi Roswell dan Gunung Hermon: Alien Adalah Iblis

Referensi:

Orion, more than a constellation

Orion (constellation)

Orion Constellation: Facts About the Hunter

25 Facts about the constellation of Orion

Update on Pyramids That Align with Orion

Ancient Pyramids Match The Alignment of Orions Belt.

Wahyu 5:5 (ILT) Dan seorang dari antara para tua-tua itu berkata kepadaku, “Janganlah menangis. Lihatlah! Singa yang berasal dari suku Yehuda, Tunas Daud, telah menang untuk membuka kitab itu dan melepaskan ketujuh meterainya.”