Lukas 17:26 (TB) Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia.

Hari-hari pada Zaman Nuh

Kejadian 6:1-4 (TB) Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan, maka anak-anak Elohim (Ibrani: benei ha’Elohim; para malaikat) melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia (Ibrani: benot ha’Adam; anak-anak perempuan manusia) itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka. Berfirmanlah YHWH: “Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging (Ibrani: basar), tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja.” Pada waktu itu orang-orang raksasa (Ibrani: Nephilim) ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Elohim (benei ha’Elohim) menghampiri anak-anak perempuan manusia (benot ha’Adam), dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa (gibborim) di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan. 

Anak-anak Elohim adalah para Malaikat

Berikut ini hirarki malaikat menurut Yudaisme, mulai dari tingkatan yang paling tinggi:

  1. Chayot HaKodesh (“makhluk hidup” dengan empat wajah, enam sayap). Yehezkiel 1:5 (ILT) Dan dari tengah-tengahnya ada rupa empat makhluk hidup (Ibrani: chaiyot), dan inilah tampilan-tampilan mereka: pada mereka ada rupa manusia.
  2. Ophanim (roda-roda). Yehezkiel 1:15 (ILT) Dan aku melihat pada makhluk-makhluk hidup itu, dan tampaklah sebuah roda (Ibrani: ophan) di atas tanah di samping makhluk-makhluk hidup (Ibrani: chaiyot) itu dengan keempat wajahnya.
  3. Erelim (Ariel, pahlawan). Yesaya 33:7 (ILT) Lihatlah, pahlawan (Ibrani: ‘er’el) mereka menangis di luar, utusan-utusan perdamaian akan meratap dengan pedih.
  4. Hashmallim (amber, berkilauan, sesuatu yang bersinar). Yehezkiel 1:4 (ILT) Dan aku melihat, maka tampaklah ada angin badai yang datang dari utara, awan besar dan api dan cahaya yang menyelubung ke sekelilingnya, dan dari tengah-tengahnya ada yang seperti kilau batu ambar (Ibrani: chasmal) dari tengah-tengah api itu.
  5. Seraphim (berapi, ular berapi, malaikat berapi dengan 6 sayap; Yesaya 6:2-6). Yesaya 6:2 Di atasnya ada para Seraf (Ibrani: saraphim; berapi) yang berdiri, padanya ada enam sayap, enam sayap untuk masing-masing, dengan dua sayap menutupi wajahnya, dan dengan dua sayap ia menutupi kakinya, dan dengan dua sayap ia terbang.
  6. Malakim (utusan,malaikat, malaikat Theophany; Kejadian 16:9, 19:1, 22:11, 28:12, 31:11-13, Keluaran 33:2, Bilangan 22:31). Kejadian 16:9 (ILT) Dan Malaikat (Ibrani: mal’ak) YAHWEH itu berkata kepadanya, “Kembalilah kepada majikanmu dan tundukkanlah dirimu kepadanya.”
  7. Elohim (makhluk Ilahi). Mazmur 82:1 (TB) Elohim berdiri dalam sidang ilahi (Ibrani: ‘el; allah, dewa, ilah, seperti elohim, yang perkasa, malaikat, allah palsu), di antara elohim (Ibrani: ‘elohiym; penguasa, ilahi, para malaikat, dewa-dewa, allah, ilah, seperti allah, Elohim) Ia menghakimi:
  8. Bene Elohim (anak-anak Elohim, Kejadian 6:2, Ayub 1:6, 38:7). Ayub 1:6 (ILT) Pada suatu hari, ketika anak-anak Elohim (Ibrani: benei ha’Elohim) datang menghadap YAHWEH, dan Satan pun datang di antara mereka.
  9. Kerubim (kerub). Yesaya 37:16 (ILT) “Ya YAHWEH Tsebaot, Elohim Israel, yang berdiam di antara para kerub (Ibrani: kerubim), Engkaulah satu-satunya Elohim, hanya bagi-Mu sajalah segala kerajaan di bumi; Engkau telah membuat langit dan bumi.
  10. Ishim (makhluk seperti manusia, Kejadian 18:2, Daniel 10:5). Kejadian 18:2 (ILT) Dan, dia mengangkat matanya dan melihat, dan tampaklah tiga orang (Ibrani:‘iyshim) sedang berdiri di hadapannya. Dan dia melihatnya, dan dia berlari dari pintu kemahnya untuk menyongsong mereka, dan dia bersujud ke tanah.

Perhatikan poin nomer 8: Baik dalam Alkitab maupun tradisi Yahudi, benei ha’Elohim (anak-anak Elohim) adalah sebutan untuk salah satu golongan malaikat. Hal ini menjelaskan apa yang dimaksud oleh penulis Kitab Kejadian ketika menceritakan peristiwa dimana anak-anak Elohim kawin dengan anak-anak perempuan manusia.

Kejadian 6:2 (ILT) lalu anak-anak Elohim (Ibrani: benei ha’Elohim) melihat anak-anak perempuan manusia (Ibrani: benot ha’Adam), bahwa mereka elok. Maka mereka mengambil istri-istri bagi mereka semua yang telah mereka pilih.

Anak-anak keturunan malaikat yang kawin dengan perempuan manusia ini disebut Nephilim, yang artinya “mereka yang jatuh.” Nephilim memiliki akar kata bahasa Ibrani “naphal“, yang artinya jatuh, gagal, dicampakkan (ke bawah), dibuang, meninggalkan posisi.

Sebutan Nephilim diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani sebagai Gigantes (diterjemahkan ke bahasa Inggris sebagai Giant; raksasa). Gigantes berasal dari kata Yunani ‘Gigas‘ yang artinya “dilahirkan di Bumi.”

Nephilim dan Malaikat yang Jatuh mempunyai banyak nama sebutan. Kadang-kadang mereka disebut Grigori, Gibborim (orang-orang perkasa) dan Malaikat Penjaga atau Malaikat Pengawas. Mereka muncul dalam mitologi dari berbagai kebudayaan dan cerita legenda, kadang-kadang menyatakan diri mereka sebagai makhluk-makhluk yang berasal dari bintang-bintang dan kadang-kadang menyebut diri mereka dewa-dewa langit.

Kaisar Jepang, raja-raja Aztec dan Maya, disebutkan sebagai keturunan dewa-dewa langit. Setiap kebudayaan memiliki mitos tentang pendatang dari langit atau bintang-bintang, yang pada kenyataannya adalah para Malaikat yang Jatuh.

Dalam kitab-kitab Ibrani kuno – Kitab Yobel, Kitab Henokh, dan Kitab Daniel – mereka disebut sebagai Malaikat Pengawas; yang dalam bahasa Aramaic disebut ‘iyr; artinya pengawas, berjaga, bangun, yang tidak tidur, malaikat. Dalam keseluruhan Alkitab, sebutan “‘iyr” hanya muncul 3 kali yaitu di dalam Kitab Daniel.

Daniel 4:13 (ILT) Aku mendapat penglihatan di tempat tidurku: Dan tampaklah, seorang pengintai (Aramaic: ‘iyr; malaikat pengawas), seorang yang kudus (Aramaic: qaddiysh; malaikat), turun dari langit.

Daniel 4:17 Perkara ini merupakan keputusan para pengintai (Aramaic: ‘iyr; malaikat pengawas), dan perintah ini menurut perkataan para malaikat (Aramaic: qaddiysh; kudus, para kudus, para malaikat);

Daniel 4:23 (ILT) Dan yang raja lihat, yaitu seorang pengintai (Aramaic: ‘iyr; malaikat pengawas) dan seorang kudus (Aramaic: qaddiysh; malaikat) turun dari surga, dan yang mengatakan:

Mitos-mitos tentang turunnya dewa-dewa dari langit ini memiliki dasar kebenaran. Mungkin kebenaran yang primitif, tapi dalam berbagai bentuk atau ragam cerita, mereka didasarkan pada fakta, dan itu ada di setiap kebudayaan di seluruh dunia. Seperti contoh mitologi tentang Titan, yaitu ras dewa-dewa raksasa yang berkuasa dalam mitologi Yunani. Dalam zaman keemasan mitologi Yunani, Cronus (Yunani: Kronos), menggulingkan Uranus dalam sepuluh tahun peperangan, yang dikenal sebagai “peperangan para Titan” atau Gigantomachy.

Gigantomachy merupakan peperangan paling penting yang terjadi dalam mitologi Yunani. Ini merupakan peperangan antara para Raksasa atau Gigantes, anak-anak dari dewi Gaea dan dewa Uranus, melawan dewa-dewa Olympian yang berusaha menggulingkan dan berusaha mengokohkan diri mereka sendiri sebagai penguasa alam semesta yang baru.

Menurut sumber yang paling detail mengenai peperangan ini, yang menyebabkan dimulainya peperangan adalah raksasa Alcyoneus yang mencuri ternak dewa Helios. Ada suatu ramalan bahwa para Raksasa hanya dapat dikalahkan jika manusia-manusia mortal bersedia membantu dewa-dewa. Untuk melindungi anak-anaknya, dewi raksasa Gaea berusaha mencari tumbuhan yang dapat melindungi para Raksasa dari bahaya apa pun. Namun, Zeus menghentikan Eos (Fajar), Selene (Bulan) dan Helios (Matahari) dari bersinar, dan mengambil setiap tumbuhan yang ada bagi dirinya sendiri. Ketika peperangan dimulai, Heracles berperang melawan Alcyoneus, namun raksasa-raksasa ini tidak akan mati selama dia menginjak tanah tempat kelahirannya. Dengan nasihat Athena, Heracles menyeret Alcyoneus pergi jauh dari tempat kediamannya, dan membunuh dia. Para raksasa yang lain mengalami nasib-nasib yang sama; Dionysus membunuh Eurytus; Athena mengubur Enceladus di bawah Sisilia; Hermes membunuh Hippolytus; dan seterusnya. Kebanyakan para raksasa dikubur di bawah pulau-pulau. Bahkan, dipercayai oleh orang-orang Yunani kuno bahwa gempa bumi dan erupsi vulkanik disebabkan karena para raksasa bergerak-gerak di dalam kuburan-kuburan mereka.

Hal yang sama juga ditemukan dalam mitologi dewa-dewa India, dimana ada sangat banyak referensi tentang makhluk-makhluk yang sangat berkuasa pada zaman-zaman purbakala. Selain keberadaan para Deva (Demigod, Dewa) yang mengunjungi Bumi, ada banyak lagi spesies-spesies yang lebih tinggi dari manusia seperti Yaksha, Rakshasha, Vanara, dan Gandharva. Deskripsi tentang makhluk-makhluk ini dapat ditemukan dalam Purana, bagaimana mereka digambarkan berukuran raksasa, terbang menggunakan pesawat ruang angkasa (Vimana ~ alias UFO) yang dapat menjelajah dari planet ke planet, dan memiliki senjata-senjata maha dahsyat yang lebih menyilaukan dari Matahari.

Bahkan, J.R. Oppenheimer, bapak pencipta bom atom, sesudah uji coba sukses yang pertama, mengutip dari kitab suci Hindu kuno Bhagavad Gita untuk menggambarkan senjata yang barusan dia temukan. Dia juga menyinggung kemungkinan bahwa senjata-senjata yang setara dengan bom nuklir yang sedang dia kerjakan, dulunya pernah digunakan pada zaman purbakala, khususnya yang dituliskan dalam Ramayana dan Mahabharata.

Mahabharata dengan jelas menggambarkan suatu ledakan dahsyat yang mengguncang benua:

“Satu peluru yang dipenuhi dengan segala kekuatan di alam semesta… Suatu kolom asap berpijar dan api seterang 10.000 matahari, muncul dalam segala kemegahannya… Itu suatu senjata asing, suatu halilintar besi, suatu raksasa pembawa kabar kematian yang membuat seluruh ras makhluk menjadi abu. Mayat-mayat terbakar hebat hingga tidak dapat dikenali. Rambut dan kuku-kuku mereka berjatuhan, tembikar pecah tanpa sebab jelas, dan burung-burung berubah menjadi putih. Sesudah beberapa jam, seluruh bahan makanan menjadi beracun. Untuk melarikan diri dari api ini, prajurit-prajurit melemparkan diri mereka ke dalam sungai.”

Oppenheimer juga mengklaim bahwa “mempelajari Veda merupakan kehormatan terbesar abad ini yang dapat diklaim dari seluruh abad-abad sebelumnya.” Jadi sementara banyak orang dengan cepat menyimpulkan bahwa kitab-kitab kuno ini hanyalah sebagai mitologi atau dongeng belaka, mereka yang secara ilmiah mempelajari hal-hal ini, justru lebih percaya dengan mengatakan bahwa ini merupakan sejarah-sejarah purbakala sesungguhnya dari dunia ini.

Kita mendapatkan banyak informasi mengenai aktivitas para Malaikat yang Jatuh ini dari tulisan-tulisan Ibrani kuno, secara khusus Kitab Henokh, Kitab Yobel dan Kitab Para Raksasa. Kitab-kitab ini ditemukan juga di antara naskah-naskah Gulungan Kitab di Laut Mati.

Kitab Henokh mencatat, para malaikat yang turun ke Bumi ini mengajar anak-anak manusia cara membuat senjata-senjata perang, baju zirah, dan seni berperang:

Henokh 8:1 Dan Azâzêl mengajari manusia membuat pedang dan pisau dan perisai dan baju zirah, dan memperkenalkan logam-logam di bumi dan mengajari mereka seni melakukan pekerjaan logam…

Henokh 69:6 Dan [malaikat] yang ketiga disebut Gâdreêl; dia adalah yang mengajarkan anak-anak manusia semua pukulan yang mematikan, dan yang menyesatkan Hawa, dan yang menunjukkan kepada anak-anak manusia senjata-senjata yang mematikan, baju zirah dan perisai dan pedang untuk berperang, dan semua senjata-senjata kematian kepada anak-anak manusia.

Kitab Henokh menyatakan YHWH Elohim akhirnya menghukum para raksasa, Nephilim, anak-anak keturunan malaikat pengawas yang jatuh ini dengan mengirimkan pedang ke antara mereka, sehingga mereka saling membunuh hingga musnah, dalam kurun waktu 500 tahun sesudah mereka dilahirkan.

Kitab Henokh 10:9 Dan Elohim berfirman kepada Gabriel, “Pergilah kepada anak-anak haram dan kepada anak-anak terkutuk dan kepada anak-anak perzinahan, dan hancurkan anak-anak perzinahan dan anak-anak para malaikat pengawas dari antara manusia; kirimkan mereka keluar, dan biarkan mereka saling menghancurkan dan saling membunuh; karena hari-hari mereka tidak akan lama.

Kisah dewa-dewa langit yang turun ke bumi dan mengawini anak-anak perempuan manusia kemudian melahirkan para raksasa itu bukanlah mitos, namun ini kebenaran Alkitab.

Kejadian 6:4 (TB) Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Elohim menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan.

Anak-anak Elohim disembah oleh umat manusia di sepanjang sejarah sebagai “dewa-dewa.” Agama pagan yang menyembah kepada ilah-ilah atau dewa-dewa ini merupakan kesaksian lain bahwa “anak-anak Elohim” (malaikat) adalah dewa-dewa dalam mitologi, dan mereka ada di sini, di Bumi, sebelum Banjir Besar.

Alkitab menuliskan bahwa Nephilim disebut para pahlawan yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan. Mereka menjadi pahlawan di dalam mitologi Yunani, Romawi, India, Sumeria, dan sebagainya. Anak-anak Nephilim melahirkan ras Elouid. Nephilim dan Elouid adalah para pendiri bangunan-bangunan raksasa di seluruh dunia, seperti Piramida Besar Mesir, dan piramida-piramida kecil di Amerika Tengah, Kamboja, dan kuil-kuil kuno lainnya di seluruh dunia.

Piramida-piramida ini tidak hanya ditemukan di negara-negara di seluruh dunia, mereka kadangkala dibangun dengan formasi jarak yang sangat mirip antara satu kompleks piramida dengan kompleks lainnya. Kompleks-kompleks piramida yang ditemukan di China, Mexico dan Mesir, meskipun berada pada lokasi yang sangat berjauhan satu sama lain, memiliki formasi jarak antara yang sama, diatur dengan orientasi yang sama dengan bintang-bintang yang ada pada sabuk rasi Orion. Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki sumber yang sama, atau mempunyai “kesadaran universal.”

Baca: Pesan Tersembunyi Konstelasi Orion, Cetak Biru Bangunan-bangunan Purbakala Peninggalan Nephilim

giza_orion-7
Formasi piramid Giza sesuai konstelasi Sabuk Orion.
orion-belt
Konstelasi Orion: Rasi Pemburu Besar (rasi bintang Nimrod – Anti Kristus).

Ras Nephilim dan Elioud ini juga memberikan penjelasan yang masuk akal, darimana asalnya bangunan-bangunan megalitik, bangunan-bangunan raksasa lainnya, seperti Piramida Mesir, Baalbek, Sachsayhuaman Cuzco Peru, dan sebagainya yang masing-masing batunya memiliki bobot ratusan hingga ribuan ton.

Foto: Baalbek (Kuil Baal), Libanon. Batu “wanita hamil” di gambar kiri beratnya mencapai 1.200 ton.

Baca: Arsitektur Cyclopean | Bangunan Peninggalan Raksasa Nephilim Pra-Banjir Besar

Orang-orang Babilonia, Yunani, Romawi, dan semua kebudayaan kuno, mencatat adanya ras yang digambarkan sangat cerdas, berbadan raksasa, dan sangat kuat. Hampir semua catatan kuno di seluruh dunia memberikan kesaksian tentang makhluk raksasa, umumnya memiliki tinggi badan antara 2,4 – 3,6 meter, bahkan kadang-kadang tingginya 11 meter. Beberapa diantaranya memiliki berat ribuan kilogram.

Orang-orang Sumeria mengenal Gilgamesh, raja Babilonia yang digambarkan pada lempengan-lempengan batu yang ditemukan di Mesopotamia. Dia digambarkan mengangkat dua ekor singa dengan menggenggam kakinya, masing-masing seekor di setiap tangannya. Diceritakan bahwa dia sanggup mengangkat seekor singa dengan satu tangan, karena badannya yang besar dan kekuatannya yang luar biasa. Jika penggambaran dari lempengan batu ini sesuai skala, maka Gilgamesh pasti memiliki bobot lebih dari ribuan kilo. Menurut legenda, dia juga adalah keturunan dewa, 2/3 dewa dan 1/3 manusia.

Baca: Bangkitnya Babel | Manusia Dengan Banyak Nama

gilgamesh
Gilgamesh

Menurut tradisi, Nephilim mempunyai kemampuan paranormal yang luar biasa. Mereka memiliki kemampuan untuk melayang di udara (levitasi), kendali pikiran, telekinesis dan melihat jarak jauh. Mereka memiliki kemampuan untuk mendatangkan dan menyingkirkan kutuk dan sakit-penyakit, dan mempunyai kemampuan untuk mengetahui dan meramal masa depan. Mereka amat sangat cerdas. Mereka mengetahui semua ilmu pengetahuan, arsitektur, agrikultur dan keahlian teknis. Mereka mengkombinasikan semua keahlian mereka dengan kemampuan inteligensianya untuk mendirikan bangunan piramida-piramida dan bangunan-bangunan raksasa lainnya di seluruh dunia. Menurut Kitab Henokh, mereka menciptakan pengorbanan manusia, mereka minum darah, kanibal dan mengajarkan aborsi.

Kitab Henokh 7:4-6 Kemudian para raksasa berbalik menyerang manusia untuk memakan mereka. Dan mereka mulai berbuat dosa kepada burung-burung dan binatang-binatang, kepada binatang-binatang yang merayap, dan ikan-ikan, dan saling memakan daging mereka sendiri, dan meminum darahnya. Dan bumi mengeluh karena kejahatan mereka.

Kitab Henokh 69:12 Dan [malaikat] yang kelima bernama Kasdejâ; dia telah mengajarkan anak-anak manusia semua pukulan jahat oleh roh dan setan-setan, pukulan terhadap janin di dalam rahim, sehingga keguguran, dan pukulan untuk menyerang jiwa, gigitan ular, dan pukulan yang dilakukan pada siang hari, dan anak ular yang namanya Tabâ’t.

Dari tulisan-tulisan Ibrani kuno, kita tahu bahwa mereka ini juga bermain-main dengan genetika manusia dan binatang, dengan tujuan untuk menggagalkan rencana penebusan Elohim melalui garis darah keturunan perempuan (Hawa), dengan merusakkan semua makhluk, supaya Anak yang dijanjikan itu tidak bisa dilahirkan ke Bumi.

Kejadian 3:15 (ILT) Dan Aku (Elohim) akan mengadakan permusuhan antara engkau (nachash; si Ular) dengan wanita ini, dan antara keturunanmu (Ibrani: zera’; benih) dengan keturunannya (Ibrani: zera’; benih). Dia (Yeshua, Anak yang dijanjikan) akan meremukkan kepalamu dan engkau akan meremukkan tumitnya.”

Mitologi-mitologi dunia kuno dipenuhi munculnya makhluk-makhluk hybrid, campuran setengah manusia dan setengah binatang. Baik Alkitab maupun kitab-kitab Ibrani kuno lainnya, mencatat akan hal ini.

Yesaya 34:14 (ILT) Dan binatang-binatang buas gurun akan berpapasan dengan anjing hutan, dan kambing jantan (Ibrani: sa’iyr; satyr, kambing iblis, makhluk separuh manusia separuh kambing) akan bertemu dengan temannya. Sesungguhnya, di sana burung hantu akan bertengger, dan menemukan tempat peristirahatan baginya.

Yesaya 34:13 (TB) Duri-duri akan tumbuh di puri-purinya, rumput dan puteri malu di tempat-tempatnya yang berkubu, sehingga menjadi tempat kediaman serigala (Ibrani: tannim; naga), dan lapangan bagi burung unta. [Di sini kata “serigala” merupakan terjemahan yang kurang akurat. Bahasa Ibrani aslinya adalah “tannim,” dari kata “tan” yang artinya naga. Alkitab terjemahan LXX menggunakan kata “monster-monster“).

Kitab Yobel 7:24 Dan sesudah ini mereka berdosa terhadap binatang-binatang dan burung-burung, dan segala yang bergerak dan berjalan di atas bumi. Dan banyak darah ditumpahkan di bumi, dan setiap imajinasi dan keinginan manusia memikirkan kesia-siaan dan kejahatan senantiasa.

Kitab Yashar 4:18 Dan para hakim dan penguasa mereka pergi kepada anak-anak perempuan manusia dan mengambil istri-istri mereka dengan kekerasan dari suami mereka sesuai pilihan mereka. Anak-anak manusia pada waktu itu mengambil kawanan ternak di bumi, binatang-binatang di padang dan burung-burung di udara, dan mengajarkan mencampur hewan antara satu jenis dengan jenis lainnya, dengan maksud untuk memancing murka Yahweh. Elohim melihat seluruh bumi dan semuanya rusak, karena semua makhluk telah rusak jalan hidupnya di bumi, semua manusia maupun semua hewan.

Kitab Yashar 36:32-33 Binatang-binatang itu, dari bagian tengah ke bawah, berbentuk anak-anak manusia. Dan dari bagian tengah ke atas, beberapa memiliki keserupaan dengan beruang, beberapa memiliki keserupaan dengan keephas, dengan ekor di bagian belakang mereka dari antara bahu sampai mencapai ke tanah, seperti ekor dari ducheephath. Binatang-binatang ini datang dan naik dan menunggangi keledai-keledai ini, dan membawa mereka pergi. Mereka pergi sampai hari ini. Salah satu binatang ini mendekati Anah dan memukul dia dengan ekornya, dan kemudian melarikan diri dari tempat itu.

Kitab Yashar 61:15 Zepho pergi dan dia memandang dan lihatlah, ada sebuah gua besar di kaki gunung, dan ada sebuah batu besar di mulut pintu gua. Zepho memecahkan batu itu dan dia masuk ke dalam gua dan dia mengamat-amati dan lihatlah, seekor binatang besar sedang memangsa lembu itu. Dari tengah ke atas badannya menyerupai manusia, dan dari tengah ke bawah badannya menyerupai binatang. Zepho bangkit melawan binatang itu dan membunuhnya dengan pedangnya.

Mereka ini adalah para pahlawan yang gagah perkasa pada zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan, yang diceritakan dalam mitologi, dan yang menjadi alasan mengapa Elohim harus menghapuskan dunia purbakala dan semua penghuninya dalam Banjir Besar.

Kitab Yobel 7:21-22 Karena tiga hal inilah datang Air Bah di atas bumi, yaitu, karena percabulan di mana para Malaikat Pengawas bertentangan dengan hukum ketetapan-ketetapan mereka, pergi melacurkan diri dengan anak-anak perempuan manusia, dan mengambil bagi diri mereka istri-istri dari semua yang mereka pilih. Dan mereka mengawali permulaan kenajisan. Dan mereka melahirkan anak-anak lelaki, Nâphîdîm, dan mereka semuanya tidak sama, dan mereka saling memangsa satu sama lain: dan raksasa-raksasa membunuh Nâphîl, dan Nâphîl membunuh Eljô, dan Eljô umat manusia, dan manusia seorang akan yang lain.

Kita mendapatkan kutipan tulisan yang sangat menarik dari Kitab Para Raksasa, yang ditemukan bersamaan dengan Kitab Henokh dan Kitab Yobel di dalam gua-gua Qumran, di antara Gulungan-gulungan Kitab di Laut Mati.

“Juru tulis, Henokh, memberikan Mahway (raksasa, anak malaikat Baraqiel) sebuah salinan loh yang lain yang berisi tulisan tangan (Henokh sendiri). Tulisan di atas loh itu berisi: Dalam nama Elohim yang besar dan yang kudus, pesan ini dikirim kepada Shemihaza (pemimpin 200 Malaikat Pengawas yang memberontak) dan semua rekan-rekannya. Biarlah diketahui olehmu (para raksasa dan monster-monster) bahwa engkau tidak akan meloloskan diri dari penghakiman karena semua hal-hal yang telah engkau perbuat, dan bahwa istri-istrimu, anak-anak mereka, dan istri-istri anak-anak mereka [tidak akan lolos,] dan bahwa oleh percabulanmu di atas bumi, telah ditetapkan atasmu suatu penghakiman surgawi. Bumi menangis keras dan berkeluh-kesah mengenai engkau dan perbuatan-perbuatan anak-anakmu dan mengenai kerusakan yang telah engkau perbuat. Hingga malaikat surgawi, Raphael, tiba, lihatlah, kehancuran sedang datang oleh Air Bah yang akan menghancurkan semua makhluk yang hidup, baik yang ada di padang belantara dan lautan-lautan. Arti dari [mimpi-mimpi/hal-hal ini adalah jalan penghakiman] karena semua kejahatanmu.” (Kitab Para Raksasa)

Apakah Nephilim akan Datang Kembali dan Memainkan Peranan Penting dalam Penyesatan Besar di Akhir Zaman?

Hal ini mungkin kedengaran sangat aneh, tetapi Yeshua haMashiach (Tuhan Yesus) sendiri mengatakan dengan jelas bahwa konspirasi jahat para Malaikat yang Jatuh dan keturunan mereka ini akan terulang kembali pada hari-hari menjelang kedatangan-Nya yang Kedua.

Lukas 17:26-27 (TB) Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.

Bagian kontroversial yang nampaknya menunjuk kepada sesuatu yang benar-benar tidak lazim adalah penggunaan kata “mereka.”

Siapakah “mereka” yang dimaksudkan oleh Yeshua ini?

Pada dasarnya untuk mencari tahu siapakah “mereka” itu kita harus mempelajari kisah Nuh dalam Kejadian pasal 6 dan melihat siapa yang makan, minum, kawin, dan dikawinkan.

Siapakah yang kawin dalam Kejadian pasal 6?

Kejadian 6:2,4 (ILT) lalu anak-anak Elohim (Ibrani: benei ha’Elohim) melihat anak-anak perempuan manusia (Ibrani: benot ha’Adam), bahwa mereka elok. Maka mereka mengambil istri-istri bagi mereka semua yang telah mereka pilih. Pada hari-hari itu, para raksasa (Ibrani: Nephilim) telah ada di bumi, bahkan juga sesudahnya, ketika anak-anak Elohim (Ibrani: benei ha’Elohim) menghampiri anak-anak perempuan manusia (Ibrani: benot ha’Adam) dan mereka telah melahirkan baginya; mereka adalah orang-orang perkasa yang ada sejak lama, orang-orang yang ternama.

Dari 2 ayat di atas, kita menemukan siapa yang kawin pada hari-hari zaman Nuh.

Yeshua secara langsung menunjuk kepada “anak-anak Elohim yang mengambil anak-anak perempuan manusia dan menghasilkan anak-anak Nephilim.”

Lalu apa yang mereka makan dan minum? Mungkinkah jawabannya seperti yang tertulis dalam Kitab Henokh?

Kitab Henokh 7:4-6 Kemudian para raksasa berbalik menyerang manusia untuk memakan mereka. Dan mereka mulai berbuat dosa kepada burung-burung dan binatang-binatang, kepada binatang-binatang yang merayap, dan ikan-ikan, dan saling memakan daging mereka sendiri, dan meminum darahnya. Dan bumi mengeluh karena kejahatan mereka.

Kita belum bisa mengetahuinya secara pasti.

Tapi dari Nabi Yesaya dan Rasul Yohanes, kita mengetahui bahwa pada Akhir Zaman, 200 juta pasukan Nephilim akan dilepaskan untuk membunuh 1/3 umat manusia di bumi; jumlah ini mewakili kira-kira 2 milyar manusia.

Yesaya 13:3 (ILT) Aku telah memerintahkan orang-orang yang Kukuduskan, Aku juga telah memanggil para pahlawan-Ku (Ibrani: gibborim; para raksasa) untuk murka-Ku, mereka yang bersukacita dalam kemuliaan-Ku.

Yesaya 13:3 (LXX) “Aku memberi perintah, dan Aku mendatangkan mereka: para raksasa sedang datang untuk melaksanakan murka-Ku, bersukacita pada saat bersamaan dan mencemooh.

Yesaya 13:3 (ABP) Aku memerintahkan dan Aku memimpin mereka; para raksasa datang untuk memenuhi murka-Ku, bersukacita bersama-sama dan mencemooh.

Wahyu 9:14-16 (AYT) berkata kepada malaikat keenam yang memegang trompet itu, “Lepaskanlah keempat malaikat yang diikat di sungai Efrat yang besar itu.” Maka, keempat malaikat itu, yang telah dipersiapkan untuk jam dan hari, bulan dan tahun itu, dilepaskan agar membunuh 1 / 3 umat manusia. Jumlah tentara berkuda mereka adalah 200 juta banyaknya; aku mendengar jumlah mereka.

Salah satu topik yang paling menarik dan sangat penting dari naskah-naskah kuno adalah catatan tentang para Malaikat yang Jatuh, raksasa, dan alien purbakala atau UFO. Para Malaikat yang Jatuh dan para Raksasa ini diselimuti misteri, dan mereka hidup pada zaman dimana piramida dan bangunan-bangunan raksasa di seluruh dunia dibangun. Itu adalah era masa lalu yang telah dihancurkan Elohim melalu penghakiman Air Bah, yang mengakibatkan tatanan Bumi ini berubah untuk selamanya, dengan bukti-bukti yang ditemukan dalam mitos, cerita legenda, dan tradisi-tradisi dari banyak kebudayaan di seluruh dunia, maupun bukti-bukti arkeologi dari masa Pra-Banjir Besar.

Bahasa yang sangat gamblang ini mendefinisikan konspirasi jahat dari para Malaikat yang Jatuh untuk merusakkan umat manusia di sepanjang sejarah bumi. Kitab-kitab Ibrani kuno, menceritakan kepada kita tentang ras Nephilim, yang merupakan campuran antara Malaikat yang Jatuh dengan manusia, yang hidup pada masa yang lampau.

Inilah yang dimaksudkan Yeshua ketika mengatakan tentang perumpamaan benih lalang dan benih gandum.

Matius 13:24-30 “Kerajaan surga diumpamakan dengan seorang yang menabur benih yang baik di ladangnya. Namun sementara orang-orang itu tidur, datanglah musuhnya dan menaburkan benih lalang ke tengah-tengah gandum itu, dan dia pergi. Dan ketika tunas bertumbuh dan menghasilkan bulir, lalu tampaklah juga lalang itu. Dan seraya mendekat, hamba-hamba majikan itu berkata kepadanya: Tuan, bukankah engkau menaburkan benih yang baik di ladangmu? Dari manakah kemudian dia menghasilkan lalang? Dan dia berkata kepada mereka: Seorang musuh telah melakukannya.

Lalu apa yang dikatakan Yeshua?

Matius 13:30 (ILT) Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai masa penuaian. Dan pada saat penuaian, aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah pertama-tama lalang itu dan ikatlah semua ke dalam berkas-berkas untuk membakarnya; tetapi kumpulkanlah gandum ke dalam lumbungku!”

Menjelaskan perumpamaan ini, Yeshua mengatakan lebih lanjut:

Matius 13:37-40 (TB) “Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia; ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat. Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah Akhir Zaman (Yunani: sunteleia aion; kesudahan dunia, kesudahan zaman, selesainya suatu periode zaman) dan para penuai itu Malaikat. Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman.”

Yeshua berkata bahwa anak-anak Kerajaan akan hidup bersama-sama anak-anak si Jahat sampai Akhir Zaman (sunteleia aion; kesudahan zaman ini).

Konsekuensinya, untuk dapat memahami masa depan, adalah sangat penting untuk memahami masa lalu, bahwa kita harus memahami peristiwa-peristiwa ini dengan baik.

Dunia ini sedang terlelap, tertidur dengan mimpi-mimpi tentang masa depan yang lebih baik. Umat manusia sedang hidup di dalam ilusi kehidupan, di dalam matrix yang dibangun oleh “para penguasa dunia ini.” Sedangkan kuasa-kuasa jahat dari para Malaikat yang Jatuh dan keturunan mereka ini sedang menyusun kekuatan untuk menghancurkan manusia.

Jika pada zaman Nuh, mereka ini berusaha merusakkan genetika seluruh makhluk hidup supaya garis darah keturunan Hawa tidak dapat melahirkan sang Penebus, Yeshua haMashiach (Yesus Kristus), maka pada Akhir Zaman ini mereka akan kembali mencoba untuk merusakkan genetika manusia supaya setiap orang tidak lagi dapat ditebus oleh darah Yeshua.

Mungkin inilah arti sesungguhnya dari tafsir mimpi patung Nebukadnezar yang dijelaskan oleh Daniel:

Daniel 2:42,43 (KJV) Dan seperti jari kakinya sebagian dari besi, dan sebagian dari tanah liat, demikianlah kerajaan itu sebagian kuat, dan sebagian rapuh. Dan seperti kamu lihat besi bercampur dengan tanah liat, “mereka” (Malaikat yang Jatuh dan keturunannya) akan bercampur dengan benih manusia: tapi mereka tidak melekat satu dengan yang lainnya, seperti besi tidak bercampur dengan tanah liat.

Karena ayat di atas ini jelas mengacu kepada pencampuran benih, kita tahu arti kata “tidak melekat satu dengan yang lainnya” merupakan ungkapan Yahudi untuk pernikahan, ritual yang puncaknya adalah hubungan seksual. Dengan jalan ini, dua orang akan menjadi satu daging.

Dengan mengatakan bahwa mereka “tidak akan melekat satu dengan yang lainnya,” Daniel menjelaskan bahwa pencampuran benih ini terjadi, namun bukan melalui hubungan seksual. Jika bukan melalui hubungan seksual, lalu melalui apa?

Kemungkinan lain pencampuran benih ini adalah melalui rekayasa genetika atau hybridisasi. Ahli tulisan Sumeria kuno menyebutkan adanya dewa-dewa kuno (alien purbakala), Anunnaki, mereka yang dari Surga turun ke bumi, melakukan manipulasi genetika DNA dan menciptakan manusia modern.

Tanda Binatang itu tidak lain adalah usaha terakhir yang mereka gunakan untuk merusakkan setiap manusia, supaya tidak ada satu pun orang yang bisa diselamatkan lagi ketika Yeshua haMashiach datang kembali ke dunia ini.

Messias Yeshua mengatakan bahwa jika waktunya tidak dipersingkat, seluruh makhluk hidup (Ibrani: basar; daging, makhluk hidup yang mempunyai darah dan daging) di bumi ini tidak ada yang akan selamat, sama seperti yang terjadi pada hari-hari Zaman Nuh.

Kejadian 6:12 Maka Elohim menilik bumi, dan lihatlah, itu telah rusak, karena segala makhluk (Ibrani: basar; daging, makhluk hidup) telah rusak jalannya di bumi.

Yeshua berkata tentang hari-hari terakhir dari Akhir Zaman:

Matius 24:22 (TB) Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup (Yunani: sarx; daging, makhluk hidup) tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan waktu itu akan dipersingkat.

Jika pada zaman Nuh, mereka berhasil merusakkan seluruh bumi, sehingga hanya tersisa Nuh dan keluarganya, 8 orang saja yang diselamatkan, maka pada Akhir Zaman ini pun situasi yang sama akan terulang kembali.

Namun sayangnya sangat sedikit yang mengetahui dan memahami bahwa konspirasi para Malaikat yang Jatuh inilah yang membawa umat manusia kepada kehancuran besar, pada puncak dari sejarah manusia. Akhir dari dunia yang kita kenal ini sedang terjadi. Badai besar sedang bergerak mendekat, begitu dahsyatnya sampai-sampai manusia akan mati ketakutan berhubung dengan hal-hal yang akan terjadi atas dunia ini (Lukas 21:26). Namun kita tidak boleh membiarkan kehancuran besar ini datang, tanpa kita sadar sepenuhnya dan tanpa senjata.

Bersambung:

Malaikat yang Jatuh: Nephilim, UFO dan “New World Order”

Referensi:

100 Bukti Raksasa Nephilim Ada di Bumi

Kembalinya Nephilim: Pasukan AS Membunuh Raksasa (Kanibal) Kandahar, Afganistan

Gigantomachy

The Days of Noah were The Days of The Nephilim: Genesis Sixth Chapter

Angels in Judaism

Jewish angelic hierarchy

Kitab Henokh: Buku untuk Generasi Akhir Zaman

Kitab Henokh: Kisah Nyata Malaikat dan Asal-usul Setan

Kitab Yobel

Kitab Yashar: Bukankah itu tertulis dalam Kitab Orang Jujur? (Yosua 10:13)

Kitab Para Raksasa